Suar.ID -Masker mungkin merupakansesuatu yang orang-orang tidak terlalu butuhkansekitar setengah tahun lalu.
Namun,saat ini masker menjadi salah satu barangyang paling dicari di dunia!
Jika Anda berpikir kita sedang membahas tentang masker biasa, Anda salah.
Mari kita membahastentang masker N95.
Jika Anda keluar rumah dan mencoba mencari masker ini, tolonglah masuk kembali dan patuhi peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah kita, okay!
Namun mungkinsebelumnya, Anda masihingat dengan masker yang satu ini dimana tenagamedis di rumah sakit memakainya untuk melindungi diri mereka sendiri.
Ketika Anda mengenakan maskerini, apakah Anda pernah bertanya-tanya ilmuwan hebat mana yang membuatnya?
Nah, ternyataN95 yang terkenal diciptakan oleh orang kelahiran Malaysia.
Wu Lien-teh adalah seorang Dokter keturunan China kelahiran Malaysia yang terkenal karena prestasinyadi bidang kesehatan masyarakat dan khususnya saat Wabah Manchuria tahun 1910–1911.
Merupakan seorang pria yang sangat berprestasi, Wu Lien-teh adalah mahasiswa kedokteran keturunan China pertama yang melanjutkan studidi Universitas Cambridge.
Tidak hanya itu saja, tetapi ia juga orang Melayu pertamayang dinominasikan dalam Hadiah Nobel Kedokteran pada 1935!
Ia menciptakan masker tersebutsaat wabah menyerangChina bagian Utara.
Sebuah kisah mengenai latar belakangWu Lien-teh, Ia lahir di Penang pada 1879 dan melanjutkan studi ke Emmanuel College, Cambridge pada 1894 setelah memenangkan beasiswa dari Ratu Inggris.
Jadi, bagaimana hal ini dilakukan Wu Lien-tehuntuk menciptakan maskerN95 yang kini kita kenal dan butuhkan?
Nah, seperti semua kisah awalsuperhero, yang ini dimulai dengan wabah.
Pada musim gugur 1910, wabah menyebar ke seluruh Manchuria (daerah ini sekarang dikenal sebagai China Utara yang terpecah karena konflik politik antara China dan Rusia).
Baca Juga: Beginilah Tips Merawat Masker Kain agar dapat Efektif Mencegah Virus Corona menurut Penjelasan Ahli
“Wabah ini apokaliptik, luar biasa!
"Wabah ini membunuh 100% dari mereka yang terinfeksi, tidak ada yang selamat dan wabah itu telah membunuh mereka dalam 24 hingga 48 jam dari gejala pertama." tulis sebuah media, menyadur dari Fast Company.
Perlombaan penyelidikan dan penelitian pun segera dilakukanantara kedua negara untuk mencari tahu penyebab wabah ini dan cara untuk menghentikannya.
Bagi negara yang menemukannya, ini berarti bahwa negara tersebut akan mengklaim Manchuria.
Segera, Pengadilan Kekaisaran China membawa Wu Lien-teh untuk memimpin upaya tersebut.
Pada awalnya, ia dianggap "tidak penting" karena ia masih muda dan berbicara dengan bahasa Mandarin yang buruk.
Namun, ia membuat banyak orang kembali "menoleh" kepadanya setelah melakukan otopsi pada salah satu korban dan menyimpulkan bahwa virus itu menyebar di udara, bukan kutu seperti yang diduga banyak orang pada awalnya.
Berdasarkan apa yang dilihatnya di Barat, Wu mengembangkan maskeryang lebih kuat dan terbuat dari kain kasa dan kapas.
Masker tersebut membungkus dengan aman di sekitar wajah seseorang dan menambahkan beberapa lapis kain untuk menyaring udara.
Namun, penemuannya dihadapkan dengan beberapa keraguan dan bahkan rasisme!
Ketika Wu sedang menjelaskan penemuannya kepada seorang dokter Prancis, Gérald Mesny, sang dokter menepis idenya dan bahkan berkata, "Apa yang bisa kita harapkan dari orang China?" .
Namun ironis, beberapa hari berselang ketika dokter ini menjenguk orang yang menderita wabah tersebut di rumah sakit, tidak lama kemudian ia meninggal dua hari setelahnya!
Itulah mengapa kita tidak boleh bertindak rasis kepada semua orang, karma itu nyata!
Masker yang dibuat olehWu segera menjadi ikon karena murah untuk dibuat dan memiliki desain yang hebat.
Masker tersebut melindungi penggunanya dari bakteri dan dapat dibuatdengan tangan dari bahan yang murah dan gampang untuk ditemukan.
Semua orang dari staf medis, tentara dan bahkan kini banyak orang biasa telah mengenakan masker tersebut.
Beberapa tahun kemudian ketika pandemi yang lebih mengerikan daripada Covid-19 sekarang, yakni flu Spanyol tiba pada 1918, Masker buatanWu yang digunakan oleh para ilmuwan dan masyarakat.
Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dengan cepat meningkatkan produksi masker tersebut agar sesuai dengan permintaan yang meningkat.
MaskerN95 yang kita kenal dan butuhkan sekarang adalah keturunan dari desain original milik Wu.
Sepanjang Perang Dunia 1 dan 2, para ilmuwan memodifikasi lebih jauh masker tersebut untuk membuatnya lebih aman dan nyaman dipakai.(Ervananto Ekadilla/Moh. Habib Asyhad/Suar.ID)