Masih saja Keras Kepala, Ribuan Orang Nekat Langgar Aturan Lockdown Pandemi Corona hanya untuk Menikmati Hal Ini!

Senin, 06 April 2020 | 07:00
MPS Camand Prim

Banyak dari Warga Inggris dengan santainya kelyar rumah di tengah lockdown akibat Pandemi Corona.

Suar.ID - Himbauan pemerintah Inggris agar warga berada di dalam rumah saatpandemi corona menyerang, tampaknya masih banyak yang mengabaikan.

Seakan tak menghiraukanjumlah orang terinfeksi covid-19 di Inggris yang cukup banyak yakni lebih dari 42 ribu orang terinfeksi dan lebih dari 4 ribu kematian.

Meskipun begitu, faktanya sejumlah warga Inggris dilaporkan masih memenuhi taman untuk menikmati sinar matahari di tengah lockdown akibat wabah corona.

Padahal, Perdana Menteri Boris Johnson serta Menteri Kesehatan Matt Hancock telahmenyerukan kepada masyarakat agar tetap tinggal di rumah.

Baca Juga: Inilah Hukuman yang Akan Diberikan Pemerintah Filipina Jika Ada Warganya yang Langgar Lockdown, Jauh Lebih Menakutkan dari Indonesia

Namun,sejumlah gambar yang diambil di taman dan pantai dari seantero Inggris menunjukkan bahwa para warga tak dapat menaklukkan godaan untuktak keluar rumah.

Apalagi, badan prakiraan cuaca setempat menyatakan suhu lebih hangat, yakni 18 derajat Celsius, akan terjadi pada Minggu (5/4/2020).

Menyadur dari Sky News, Sabtu (4/4/2020), kebanyakan warga memang menjaga jarak dari yang lain.

Namun, mereka mengabaikan aturan lockdown virus corona.

Baca Juga: Mbah Mijan Malah Bikin Netizen Sewot setelah Diminta Terawang Soal Penerapan Lockdown, Ada Apa?

Pemerintah telah menetapkan mereka yang bisa meninggalkan rumah adalah membeli kebutuhan pokok, berobat, atau tak bisa bekerja dari rumah.

"Ini bukanlah imbauan, ini adalah perintah!" tegas Hancock.

Meski begitu, publik masih memenuhi Regents Park, London Fields, maupun Battersea Park.

Brockwell Park menyatakan, mereka akan menutup diri pada Minggu setelah melihat begitu banyaknya publik yang mencemooh aturan karantina.

Baca Juga: Akhirnya Buka Suara, Ini Alasan Presiden Jokowi Enggak Mau Lockdown Selama Wabah Virus Corona

"Meski sudah ada instruksi, lebih dari 3.000 orang datang ke sini."

"Mereka kebanyakan berjemur dalam kelompok besar, sunnguh tak bisa diterima," kata pengelola taman.

Adapun otoritas lokal menerangkan bahwa mereka harus mengambil langkah tegas.

Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat Inggris tidak mematuhi perintah lockdown.

Baca Juga: Ngawur, sedang 'Lockdown Lokal' di Perumahan Bekasi, Seorang Pria tiba-tiba Datang dan Memamerkan Alat Vitalnya ke Seorang Wanita, Bukannya Pergi Malah Makin Menjadi!

"Kami melakukan ini demi kebaikan bersama."

"Segelintir orang nyatanya tidak melaksanakan panduan, jadi maaf, kami harus tegas," jelas pemerintah.

Menteri Kabinet, Michael Gove kembali menekankan pentingnya mematuhi aturan setelah data harian menunjukkan 708 orang telah meninggal.

Negara "Ratu Elizabeth" mengumumkan 4.313 orang meninggal karena Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Baca Juga: Diminta Netizen Terawang Soal Penerapan Lockdown di Indonesia, Paranormal ini Berikan Jawaban ini!

Gove menyesalkan masih ada yang membangkang terhadao perintah tersebut, terutama dari kalangan generasi muda yang mungkin merasa bisa bertahan dari wabah.

Padahal, baru saja di Inggris dua korban meninggal pada pekan ini berada di usia yang masih sangat belia, yakni lima dan 13 tahun.

Gove pun meminta masyarakat agar menghormati tenaga medis yang sudah berkorban dengan bertugas di garis depan merawat pasien.

Baca Juga: Disuruh Bosnya Pulang Kampung Karena Lockdown, Seorang Pria Pingsan di Jalan Lalu Meninggal Dunia Setelah Jalan Kaki 215 Kilometer untuk Pulang

"Apa pun godaannya, tolong jangan pergi di akhir pekan ini, jangan ke danau, pantai, pesisir kota."

"Lindungilah keluar dan lingkungan kalian!" tegas dia.

"Matahari mungkin bersinar cerah, tetapi bukan berarti kalian harus keluar juga," timpal Direktur Medis Badan Kesehatan Inggris (NHS), Stephen Powis.

(Ervananto Ekadilla/Moh. Habib Asyhad/Suar.ID)

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber Sky News