Suar.ID -Dokter spesialis paru, Dr. Erlina Burhan memberikan penjelasan terkait pemakaman jenazah positif Corona mendapatkan standar operasi prosedur (SOP) yang sangat ketat.
Padahal seperti yang diketahui, penularan Virus Corona berasal dari droplet atau percikan cairan.
Sedangkan jika dinalar, jenazah yang sudah meninggal tidak mungkin mengeluarkan cairan yang bisa menularkan kepada orang lain.
Erlina Burhan mempunyai penjelasan lain tentang proses penularan Covid-19 dari pasien positif yang sudah meninggal.
Menurut Erlina masih ada kemungkinan penularan dari jenazah positif Corona.
Hal itu dikatakan saat dirinya menjadi bintang tamu di acara ILC yang tayang di Youtube Indonesia Lawyers Club, Rabu (1/4/2020).
"Banyak yang menanayakan kepada saya, ini orang udah meninggal, dokter kan menerangkan proses penularannya lewat droplet, ini orang meninggal udah enggak batuk, bersin," ujar Erlina.
Erlina menyebut Covid-19 merupakan virus yang baru, maka yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan antisipasi, yaitu menghindari kemungkinan masih ada cairan dari jenazah tersebut.
Terlebih ketika memandikan, pastinya akan membersihkan cairan di tubuh jenazah Covid-19.
Dirinya bercermin pada Virus Flu Burung yang masih tetap bisa menular meski orang tersebut sudah meninggal.
"Tapi kita juga perlu antisipasi, ini kan virus baru, penyakit baru, kita tahu, kita belajar dari flu burung," kata Erlina.
"Bahwa walaupun sudah meninggal, virus ini ditemukan di cairan tubuh, kita tahu proses pemulasaran jenazah, itu kan membersihkan mayat, termasuk membersihkan cairan-cairannya, kita khawatir, ini juga menjadi sumber penularan," jelasnya.
Lebih lanjut, Erlina sebenarnya mengaku masih bisa mengantisipasi untuk tetap dilakukan mulai dari proses pemulasaran hingga pemakaman secara normal yang sesuai dengan proses keagamaan.
Namun tetap kembali lagi, untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, maka dianjurkan untuk tidak mengikuti pemulasaran jenazah.
Kemudian untuk pemakamannya pun tetap harus memberikan jarak.
"Itulah sebabnya dibuat SOP seperti itu, tapi tentu saja, kalau bisa diantisipasi untuk proses keagamaan yang mana pasien harus dikafani itu mastinya bisa dikafani, walaupun diberikan plastik dan disalatkan," terang Erlina.
"Namun memang sebaiknya, keluarga tidak ikut proses pemulasaran jenazah, tetapi menerima setelah jadi, kemudian untuk disolatkan demikian," harapnya menutup.
(Tribun Wow)