Kabar Hoax Ditelan Mentah-mentah, Dikira bisa Obati Virus Corona, 300 Warga Negara Ini Tewas setelah Tenggak Cairan yang Berbahaya!

Selasa, 31 Maret 2020 | 11:00
Pixabay

Dikira bisa menyembuhkan diri dari Corona, 300 Warga Iran tewas tenggak metanol

Suar.ID -Hampir 300 orang di Iran dilaporkan tewas setelah menenggak metanol, bahan yang mereka kira bisa mengobati virus corona.

Diketahui di Iran memang minuman keras dilarang.

Jadi, jika ada orang yang menginginkannya, mereka harus mendapatkannya secara ilegal.

Kabar palsu tentang obat virus corona menyebar di media sosial seantero Iran, di tengah anggapan pemerintah yang meremehkan wabah ini sebelum menyebar.

Baca Juga: 8 Bulan Lalu, Peramal Termuda Dunia Ternyata Telah Ramalkan Virus Corona, Prediksikan Akan Berakhir di Tanggal Ini

Dr. Knut Erik Hovda yang mempelajari metanol mengatakan, dia mengkhawatirkan wabah di sana jauh lebih buruk dari yang diberitakan.

Menyadur dariDaily Mirror, Senin (30/5/2020), Hovda berujar dengan virus yang semakin menyebar, publik setempat tidak menyadari ada bahaya lain yang mengintai.

"Ketika mereka terus meminum ini (metanol), maka bakal semakin banyak kabar ada orang yang keracunan," ujar toksikolog klinis di Oslo itu.

Akun berbahasa Farsi di media sosial secara salah mengabarkan pemberitaan dari tabloid yang dipublikasikan pada awal Februari.

Baca Juga: Kisah Pilu Sopir Taksi yang Banting Tulang Mengais Rezeki di Tengah Wabah Corona: Seharian belum Tentu Dapat

Dalam pemberitaan itu, seorang guru sekolah Inggris disebutkan sembuh dari Covid-19 setelah meminum campuran wiski serta madu.

Sejumlah orang pun percaya bahwa mengonsumsi minuman berkadar alkohol tinggi bisa membunuh virus yang berada di tubuh mereka.

Berdasarkan data di Worldometerspada Senin, Teheran telah melaporkan 41.495 kasus positif Covid-19, dengan 2,757 di antaranya meninggal.

Ketakutan akan virus tersebut, ditambah pula dengan gampangnya percaya dengan kabar di internet, yang membuat warga di Shiraz dan Provinsi Khuzestan nekat melakukannya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Intruksi Terbaru Terkait Wabah Virus Corona, Sebut Pembatasan Sosial Skala Besar dan Darurat Sipil

Video yang ditayangkan media setempat menunjukkan pasien dengan infus di lengan mereka, terbaring di ranjang rumah sakit yang lebih dibutuhkan bagi pasien virus corona.

Selain di Khuzestan dan Shiraz, otoritas juga melaporkan kasus keracunan di Karaj dan Yazd.

Akibat dari kabar hoax ini, hampir 300 orang tewas, 1.000 lainnya keracunan.

Dr. Hoseein Hassanian, penasihat Kementerian Kesehatan Iran mengatakan, negara lain mungkin hanya berjibaku dengan wabah Covid-19.

Baca Juga: Kini Harga Kunyit dan Jahe Melonjak di Pasaran Karena Dipercaya Kuatkan Imun Lawan Corona, Rupanya 6 Makanan ini Juga Punya Manfaat yang Sama Loh

"Tetapi di sini, kami bertarung di dua medan. Kami harus merawat orang yang keracunan dan juga pasien virus," keluhnya dikutip New York Times.

Jika dicampur ke dalam minuman, metanol tidak bisa dicium atau dirasakan.

Tapi jika diminum, dampaknya adalah kegagalan organ dan kerusakan otak.

Orang yang mengonsumsi cairan itu bisa mengalami gejala seperti rasa sakit di dada, kebutaan, muntah, hingga berujung pada koma.

"Sayangnya di sejumlah tempat seperti Fars dan Khuzestan, kematian karena cairan itu melebihi jumlah korban meninggal karena virus corona," kata dia. (Ardi Priyatno Utomo/Kompas.com)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Kompas.com, New York Times, Daily Mirror, Worldometers

Baca Lainnya