Kisah Pilu Pasien Suspect Corona, Ditelantarkan oleh sebuah Rumah Sakit hingga Diusir oleh Warga Kampung, Ini yang Ia Lakukan Kemudian

Jumat, 20 Maret 2020 | 07:30
Pixabay

Tidak hanya ditelantarkan oleh rumah sakit, wanita ini juga diusir oleh warga kampung saat kembali ke rumahnya. Inilah yang mereka lakukan kemudian.

Suar.ID -Perlakuan rumah sakit terhadap istrinya yang diduga terinfeksi virus corona atau Covid-19 membuat pria berinisial SH kecewa.

Istri SH dipulangkan meski kondisinya masih buruk setelah diisolasi selama tiga hari.

Masalah tak hanya di rumah sakit, SH pun harus menerima kenyataan tak bisa kembali karena ditolak warga kampung.

Akibatnya, SH dan istrinya tidak kembali ke rumah melainkan menyewa kamar hotel.

Baca Juga: Putuskan untuk Mengurung Diri di Rumah karena Virus Corona, Beginilah Rutinitas Hotman Paris: Aku Tahunya cuma Gerakan 69

"Enggak berani pulang. Kami mau enggak mau jadi di hotel dekat rumah sakit," ujar SH saat dihubungi oleh Tribun Jakarta, Rabu (18/3/2020).

"Karena apa? Enggak diterima orang kampung karena hasil tes belum ada," kata SH.

Semua bermula ketika SH menemani istri berjuang mendapat pemeriksaan Covid-19.

Dalam kasus ini, TribunJakarta.com menyebut istri SH sebagai A, bukan inisial nama sebenarnya.

Baca Juga: Pernah Mendampingi selama 5 Tahun di Pucuk Kepemimpinan Indonesia, Jokowi Tolak Usulan Jusuf Kalla untuk Lakukan Ini saat Merebaknya Virus Corona

Pada Minggu (15/3/2020) pukul 21.00 WIB, SH mengantarkan A pergi ke salah satu RSUD di Jakarta.

Saat itu A mengalami sejumlah keluhan menyerupai gejala virus corona hampir mirip dengan flu.

"Gejalanya itu sesak napas berat, flu berat, demam tinggi sampai 39 derajat Celcius, bersin," kata SH saat dihubungi, Rabu (18/3/2020).

Tekanan darah A juga cukup tinggi, yakni 144/120.

Baca Juga: Kisah Pilu Sopir Taksi yang Menangis karena Sepinya Mekkah Demi Mencegah Virus Corona: Allahuakbar!

Padahal, kata SH, istrinya tidak memiliki riwayat darah tinggi.

Dugaan terpapar Covid-19 diperkuat setelah A kontak dengan rekan yang baru kembali dari Jepang, salah satu negara terjangkit virus corona.

Sang istri satu kamar hotel yang sama dengan rekannya tersebut selama lima hari berturut-turut dari 9-13 Maret 2020.

"Istri kan di kementerian. Dia baru pulang penelitian dari Batam, pesertanya empat orang," cerita SH.

Baca Juga: Soal Virus Corona, Presiden Jokowi Pilih Lakukan Rapid Test Covid-19 secara Massal Ketimbang Lockdown, Apa Saja Keunggulan Metode ini?

"Nah, salah satu peserta penelitian ini baru pulang dari negara terjangkit, dari Jepang."

"Selama lima hari itu istri saya satu kamar. Kebetulan memang sahabatnya," tutur dia.

Pihak rumah sakit memeriksa A di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Setelahnya, A langsung diisolasi.

Baca Juga: Enggak Taat Anjuran Banget Sih, Pejabat PDAM Cianjur ini Masih Nekat Liburan ke Eropa di Tengah Wabah virus Corona, Ternyata Gara-gara ini!

Pada Senin (16/3/2020), SH mengatakan istrinya menjalani tes swab dan sampelnya dikirim ke Balitbangkes.

"Hasilnya dua hari kemudian katanya. Tapi istri saya diminta tetap diisolasi sambil menunggu rumah sakit rujukan," ucap SH.

Keesokannya, pihak rumah sakit memulangkan A.

Padahal, kondisi A saat itu belum memungkinkan untuk pulang.

Baca Juga: Enggak Taat Anjuran Banget Sih, Pejabat PDAM Cianjur ini Masih Nekat Liburan ke Eropa di Tengah Wabah virus Corona, Ternyata Gara-gara ini!

Suhu tubuh A masih 37 derajat Celcius, tensi darah belum stabil, serta batuk dan sakit tenggorokan.

"Mereka (pihak RS) bilang nanti hasilnya dikabari by phone."

"Kalau ada perubahan kondisi istri saya, harap langsung dibawa ke rumah sakit rujukan atau telepon hotline," ujar dia.

Selain itu, ia mengaku dilarang untuk mengunjungi rumah sakit itu jika hasil tes swab menunjukkan A terinfeksi corona.

Baca Juga: Tak Hanya Mengklaim Bisa Usir Jin dan Mendatangkan Malaikat, Ningsih Tinampi Juga Mengaku Bisa Merasakan Sakitnya Kena Virus Corona: Badan Seperti Mreteli

"Mereka bilang jangan ke rumah sakit mereka lagi, alasannya karena bukan rujukan."

"Tapi mereka isolasi sampai tiga hari loh. Bahkan yang kasih makan di ruangan itu pakai baju (seperti) robot."

"Kalau enggak ada kemungkinan suspect, enggak mungkin diisolasi kan?" kata SH.

Kini, SH berharap hasil tes swab sang istri keluar secepatnya untuk segera mengambil langkah antisipasi.

Baca Juga: UPDATE TERBARU 25 Orang Meninggal Dunia karena Virus Corona di Indonesia, sementara yang Positif Virus Corona Meningkat Jadi 309 Orang

SH mengakui sulitnya mendapatkan pemeriksaan ideal terkait Covid-19.

Ia mempertanyakan keseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam menangani kasus Covid-19.

"Yang saya pertanyakan, apakah pemerintah DKI sebagai ibu kota negara cara menangani Covid-19 seperti ini?" kata SH.

(Tribun Jakarta)

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber Tribun Jakarta