Suar.ID- Ahmed Simrin (15), adalah salah satu dari jutaan remaja yang menggunakan Instagram.
Dia tidak memposting gambar diakunnya setiap hari (sebenarnya hanya ada dua totalnya), namun entah bagaimana dia berhasil mendapatkan hampir 3.000 orangyangmenjadi pengikutnya (follower).
Anehnya,salah satu fotonya memiliki lebih dari 22.000 komentar dan 4.000 suka.
Sesuatu yangbiasanya hanya terlihat pada akun selebriti.
Gambar viralnya tersebut telah diposting pada Oktober 2017 dan bukan sesuatu yang luar biasa.
Simrin hanya foto berdiri di samping temannya, masing-masing menatap langsung ke kamera, dengan tulisan yang bertulisan "Segarkan Oven".
Namun gambar itu mendapatkan banyak komentar dari netizen, dan orang yang membacanya akan segera menyadari bahwa Simrin yang malang telah meninggal dunia.
Ada ribuan pengguna yangmemberikankomentar seperti "beristirahat dengan tenang", "RIP, bro", "Kamu mati terlalu muda", "Aku tidak percaya kamu pergi" dan komentar lain yang menggambarkan kematiannya.
Namun sebenarnya Simrin tidaklah mati!
Dia hanya berpikir itu akan menyenangkan untuk mengelabui orang-orangyang berpikir bahwa dia mati.
Jadi dia memberitahu orang lain untuk memberi komentar RIP pada fotonya.
Harapannya adalah untuk menjadi viral.
Dan yang dia lakukan berkata seperti ini:"Hai teman-teman, bisakah kalian mengomentari RIP di foto terbaru saya karena saya ingin pacar saya berpikir saya sudah mati, keluarga saya dan saya baru saja pindah dan dia ingin mempertahankan hubungan itu, saya benar-benar ingin move on, ini adalah racun."
Ide Simrin telah berubah menjadi tren di seluruh Instagram, terutama pada akun selebriti.
Simrin mengatakan ia benar-benar memiliki gambar lain dengan lebih dari 10.000 komentar, tetapi Instagram menghapusnya karena melanggar Pedoman Komunitasnya "tentang kekerasan atau ancaman kekerasan".
Foto lain Simrin
Dia mengatakan ini terjadi karena dua pengguna Twitter membuat meme darinya pada 28 Agustus, setelah melihat komentar di halaman Instagram Rapper Travis Scott, yang memiliki 12 juta pengikut.
Apa yang dilakukan akun tersebut adalah mengambil tangkap layar dari komentar Simrin dan kemudian mengejek fakta bahwa orang-orang benar-benarmengujungi akun dan berkomentarke fotonya untuk mengatakan "RIP".
Salah satu tweetsendiri sejauh ini telah mengumpulkan lebih dari 300.000 suka dan 150.000.
Antara 24 Agustus dan 30 Agustus, laman Instagram Simrin dikunjungi 316.000 kali, menurut tangkapan layar yang ia bagikan dengan Engadget.
Simrin viral di Twitter
Simrin mengatakan orang-orang masih mengomentari foto-fotonya, meskipun tidak sebanyak ketika tweet itu membantunya menjadi viral selama beberapa hari.
"Ide itu muncul di kepala saya," katanya, seraya menambahkan bahwa dia tidak mengetahui ada orang yang melakukan "RIP" sebelum dia mulai melakukan spam pada akunnya sendiri.
"Saya memutuskan untuk mulai melakukannya karena mengapa tidak mencobanya (dan) melakukan sesuatu yang baru yang dapat menghibur sendiri," kata Simrin.
"Orang-orang menjadi terkenal karena melakukan sesuatu hari ini."
Komentar Instagram
Tidak semua orang mendapat reaksi yang sama seperti yang dilakukan Simrin, tetapi mereka jelas mencoba untukviral.
Jika Anda pergi ke salah satu foto Instagram Kim Kardashian, salah satu komentar pertama yang akan Anda lihat adalah dari akun "benittoferretto", yang tampaknya telah menyalin dan menempelkan lelucon Simrin dengan harapan membuat orang-orang pergi ke foto terbarunya dan mengatakan RIP.
Prankbukanlah sesuatu yang baru, tetapi sekarang mereka memiliki kehebatan media sosial di belakang mereka, di mana efeknya diperkuat oleh seberapa cepat mereka dapat dilihat oleh jutaan orang secara instan.
Simrin mungkin berpikir bahwa leluconnya lucu, tetapi sulit membayangkan teman-teman atau keluarganya merasakan hal yang sama.
Bayangkan jika orang terdekatnya melihat postingan itu,mungkin orang terdekatnya bisa saja akan panik.
Namun Simrin malah berkata, "Sebagian besar dari mereka yang 'berbicara' melalui internet hanya cemburu," katanya.
"Mereka tidak ingin melihat orang sukses dalam hidupnya." (Adrie P. Saputra/Suar.ID)