Bak Mendapat Durian Runtuh setelah Dipenjara, Usai Ditunjuk Jadi Komut Pertamina Kini Sosok Ini Digadang-gadang Jadi Pemimpin Ibu Kota Baru oleh Jokowi

Rabu, 04 Maret 2020 | 08:45
Instagram @basukibtp

Jokowi memasukkan nama Basuji Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai salah satu calon pemimpin di ibu kota baru.

Suar.ID -Karier Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok semakin moncer usia keluar dari penjara.

Setelah ditunjuk jadi Komisaris Utama PT Pertamina, mantan suami Veronica Tan itu digadang-gadang jadi pemimpin di ibu kota baru.

Senin (2/3) kemarin, bertempat di Istana Negara, Presiden Jokowi mengumumkan daftar nama calon pemimpin di ibu kota baru.

Setidaknya ada empat nama yang masuk dalam kandidat untuk menempati posisi tersebut.

Baca Juga: Erick Thohir dan 3 Menteri Lainnya Nyaris Kehilangan Nyawa saat Dampingi Jokowi Tinjau Ibu Kota Baru! Terungkap Inilah Penyebabnya

Diketahui, ibu kota baru direncanakan akan dikelolah secara khsusus oleh Badan Otoritas yang segera dibentuk.

"Yang namanya kandidat kan banyak, satu Pak Bambang Brojonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiono, empat Pak Azwar Anas," ujar Jokowi dikutip channel YouTube KompasTV, Rabu (4/3/2020).

Presiden rencananya akan mengumumkan nama yang terpilih menjadi kepala Badan Otoritas Ibu Kota baru pada pekan ini.

Berikut profil singkat empat calon pemimpin Ibu Kota baru.

1. Basuki Tjahaja Purnama

Dirangkum dari Pertamina.com, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lulus dari jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti, dan mendapatkan gelar insinyur pada 1989.

Setelahnya, Ahok menyelesaikan pendidikan magister pada 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.

Ahok tercatat pernah menggeluti tambang sebagai Kontraktor di PT. Timah Persero.

Baca Juga: Ridwan Kamil Kritisi Ibu Kota Baru, Bisa Bikin Penghuninya Tidak Betah

Serambinews

Ahok

Sedangkan karier politik Ahok dimulai saat menjadi Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode (2004), Bupati Belitung Timur periode (2005) dan Anggota DPR RI (2009).

Perjalanan Ahok di panggung politik semakin bersinar saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta (2012), dan Gubernur DKI Jakarta (2014).

Kini pria yang lebih suka dipanggil BTP ini ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 22 November 2019 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.

Baca Juga: Pindah Lokasi dari Jakarta ke Kalimantan Timur, Benarkah Ibu Kota Baru Nanti Mencakup Lahan Milik Prabowo?

2. Azwar Anas

Bernama lengkap Abdullah Azwar Anas, merupakan pria yang menjabat sebagai Bupati Banyuwangi.

Azwar dilahirkan di Banyuwangi pada 6 Agustus 1973.

Tecatat Azwar sering berpindah-pindah daerah ketika menempuh pendidikan.

Bupati Banyuwangi (Abdullah Azwar Anas) dan COO LinkAja (Haryati Lawidjaja).

Pendidikan tingkat SD ia tempuh di tiga sekolah yang berbeda:

Pertma di MI Karangdoro, Tegal Sari (1980), MI An-Nuqoyyah, guluk-guluk, Sumenep, Madura (1982-1983) dan MI Kebunrejo Genteng, Banyuwangi (1983-1986).

Sedangkan pendidikan tinggkat tingginya ia jalani di S1 Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1994-1999), S1 Falkutas Tekhnologi Pendidikan IKIP Jakarta (1992-1998), dan S2 Falkutas Ilmu Sosial & Politik UI Jakarta (2002-2005 )

Azwa memulai karier politiknya pada 2001-2005 di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan jabatan terakhir Wakil Sekjen.

Kemudian, ia berlabuh di partai berlogo kepala banteng, PDI Perjuangan.

3. Bambang Brodjonegoro

Sebelum terjun ke birokrasi, Bambang Brodjonegoro merupakan akademisi tulen.

Dirangkum dari Kemenkeu.go.id, Brodjonegoro lahir di Jakarta pada 3 Oktober 1966.

Bambang menempuh pendidikan sarjana di bidang Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1985-1990.

Kemudian melanjutkan pendidikan di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master pada tahun 1995.

Sedangkan gelar Ph.D diraih dari universitas yang sama pada Agustus 1997.

Brodjonegoro merupakan akademisi tulen, kariernya dihabiskan sebagai dosen di almamaternya, Universitas Indonesia.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro

Ia pernah menjadi dosen tamu pada The Department of Urban and Regional Planning, University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, pada bulan November 2002.

Di tahun 2005 hingga 2009 dirinya ditunjuk sebagai Dekan FE-UI.

Kemudian menjadi Director General Islamic Research and Training Institute, Islamic Development Bank hingga tahun 2011.

Pada 27 Oktober 2014, Presiden Jokowi melantik Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja Tahun 2014 sampai dengan 2016.

4. Tumiyana

Ir. Tumiyana, M.B.A lahri 10 Februari 1965 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Dikutip dari Investor-id.wika.co.id, Tumiyana menempuh pendidikan Sarjana Teknik Sipil Universitas Borobudur 1994.

Sedangkan gelar magister manajemen ia peroleh dari Jakarta Institute of Management Studies tahun 1997.

Tribun

Tumiyana, salah satu sosok yang dicalonkan Jokowi jadi pemimpin di ibu kota baru.

Kini menjabat sebagai Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia China (2018 - sekarang).

Sebelumnya, Tumiyana pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan - PT PP (Persero) Tbk. (2008 - 2016), dan Direktur Utama - PT PP (Persero) Tbk. (2016 - April 2018)

Tumiyana diangkat pertama kalinya sebagai Direktur Utama Wika sejak keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2017.

Rapat tersebut diselenggarakan pada tanggal 24 April 2018, berdasarkan Akta Keputusan RUPS Tahunan Nomor 94 Tanggal 26 April 2018.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Jokowi Umumkan 4 Nama Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, dari Ahok hingga Tumiyana

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad