Suar.ID -Pernyataan mengejutkan dilontarkan oleh pengamat politik Syahganda Nainggolan.
Menurutnya, pemerintahan rezim Jokowi akan jatuh dalam tempo enam bulan ke depan.
Prediksi itu dia dasarkan pada pada kondisi pemerintahan Jokowi yang mengalami banyak masalah.
Dalam tayangan YouTube Realita TV pada Sabtu (29/1) kemarin, menyinggung banyak hal.
Mulai soal pemindahan ibu kota hingga virus corona yang mewabah dunia.
Mulanya, Syahganda menyoroti soal pemindahan Ibu Kota Negara ke Pulau Kalimantan.
Menurutnya, Jokowi sempat bepergian ke luar negeri untuk mencari dana demi memindahkan Ibu Kota ke Pulau Kalimantan.
"Jokowi baru ke Australia cari uang untuk ibu kota baru, dia ke Canbera dan lain-lain," kata Syahganda.
Tak hanya Jokowi, Menteri Hukum dan HAM Luhut Binsar Pandjaitan pun disebutnya turut mencari dana untuk memindahkan Ibu Kota.
"Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan membawa orang ramai-ramai cari uang ke Amerika untuk investasi di Ibu Kota baru," jelasnya.
"Jadi tema mereka ini tema yang aneh yang sebenarnya udah di luar akal sehat."
Ia bahkan menyinggung jumlah uang yang digelontorkan pemerintahan Jokowi untuk membayar para buzzer.
"Makanya mereka membayar buzzer 72 miliar untuk membuat suasana supaya lebih heboh, lebih hebat, kondusif," jelas Syahganda.
Masalah lain yang dialami pemerintahan Jokowi yang disebut Syahganda yakni pada bidang pariwisata.
Menurut Syahganda, pariwisata Indonesia menurun drastis semenjak Virus Corona merebak ke banyak negara.
"Orang lain, pariwisata misalkan udah lihat kita 2 juta kehilangan (wisatawan)," tutur Syahganda.
"Arab Saudi 7 juta kehilangan (wisatawan) dia juga umrah enggak peduli (dibatasi)."
Terkait kondisi tersebut, Syahganda menilai pemerintahan Jokowi memiliki struktur yang lemah.
Tak hanya itu, Syahganda bahkan memprediksikan pemerintahan Jokowi bakal jatuh pada enam bulan ke depan.
"Ini kan udah panic game nih, biasanya dalam sebuah teori organisasi itu karena strukturnya udah lemah dan leadernya bakal jatuh," jelas Syahganda.
"Jadi saya ngitung-ngitung aja mungkin kalau Coronavirus ini bisa 6 bulan enggak ketemu vaksinnya, mungkin Jokowi di tahun ini 6 bulan lagi sudah jatuh."
Syahganda lantas mengklaim hal yang disampaikannya itu sebagai ramalan seorang pengamat politik.
"Enggak dijatuhkan, ini jatuh aja gitu. Ya itu ramalan saya sebagai pengamat," pungkasnya.
Jokowi Bakal Kesulitan Danai Rezim
Pada kesempatan itu, sebelumnya Syahganda Nainggolan mengaku sedang menunggu waktu jatuhnya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu berkaitan dengan banyaknya masalah yang kini dialami oleh pemerintahan Jokowi, terutama soal perekonomian yang terus menurun.
Dilansir TribunWow.com, Syahganda Nainggolan bahkan menyebut Jokowi bakal susah mendanai pemerintahannya akibat krisis ekonomi.
Syahganda mengaku merasakan lebih dari sekedar kecewa pada pemerintahan Jokowi.
"Ini saya bukan kecewa, ini saya menghitung Jokowi kapan jatuhnya?," tanya Syahganda.
"Karena saya ini kan pengamat, saya bukan anti-Jokowi atau pro Jokowi, saya mengamati aja."
Terkait hal itu, ia pun menyinggung sejumlah masalah yang kini dihadapi pemerintah.
Mulai dari merebaknya Virus Corona hingga buronna tersangka korupsi Harun Masiku.
"Bahwa hantaman virus-virus ini, baik Coronavirus, istilah terbaru dari Chairul Tanjung Jiwasraya virus, kemudian kemarin virus Masiku," kata Syahganda.
Terkait hal itu, ia menegaskan pada Jokowi bahwa mengurus negara bukanlah hal yang mudah.
"Kemudian ada beberapa hal yang terlalu ambisius yang itu dipikir gampang ngurus negara," ujar Syahganda.
Menurutnya, masalah-masalah yang tak kunjung diselesaikan ini bisa mengganggu perekonomian.
Bahkan, menurut Syahganda pertumbuhan ekonomi Indonesia kini sudah menurun akibat merebaknya Virus Corona.
"Ketika krisis datang, seluruh dunia ini sekarang ekonominya pertumbuhannya sekitar dua persen," ucap Syahganda.
"Kemudian efek daripada Virus Corona di China ini sudah sampai 8 persen, dan ini ke Indonesia mungkin kita tinggal 4 persen pertumbuhannya."
Dalam kondisi itu, semua warga disebutnya akan kesulitan dalam hal ekonomi.
Namun, dampak ekonomi itu menurut Syahganda akan turut dirasakan oleh Jokowi.
Orang nomor satu di Indonesia itu diprediksi akan kesulitan mendanai rezim yang tengah ia pimpin.
"Itu tidak bisa lagi kita cari uang mudah dan lain-lain secara mudah," tegas Syahganda.
"Akhirnya Jokowi kesulitan untuk mendanai rezimnya, nah itu makanya sesulit apa."
Lebih parahnya, menurunnya perekonomian itu juga akan menyebabkan banyak masyarakat yang kelaparan akibat kekurangan makanan.
"Bagaimana kemudian kita melihat kapan rakyat kelaparan, rakyat kemudian kapan kesusahan mendapatkan food," ucapnya.
Terkait hal itu, Syahganda lantas menyinggung soal survei yang dilakukan sejumlah lembaga soal tokoh-tokoh yang diprediksi akan maju di Pilpres 2024.
"Ya bukan, ini kan kita melihat fenomenanya panic game," ujarnya.
"Panic game ini kan dilihat dari orang baru kemarin kepilih presiden, sekarang udah orang cerita lagi presiden 2024."
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Blak-blakan, Pengamat Politik Ini Prediksikan Rezim Jokowi Bakal Jatuh 6 Bulan Lagi, Ini Alasannya