Viral Video Ahok Diminta Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Sebut Terlibat Kasus Kebocoran Anggaran

Minggu, 23 Februari 2020 | 20:30
Tribunnews

Ahok alias BTP

Suar.ID - Aksi unjuk rasa bertajuk 'Aksi 212 Berantas Korupsi Selamatkan NKRI' digelar di silang barat daya Monas atau Patung Kuda dan depan Istana Negara, Jumat (21/2/2020).

Peserta aksi mulai berkumpul di depan Patung Kuda setelah selesai Shalat Jumat.

Dalam tuntutannya, peserta aksi meminta pemerintah untuk memberantas perilaku korupsi.

Baca Juga: Nikmat dan Lezat, Tapi Siapa Sangka Makanan Favorit Orang Indonesia Bisa Picu Kanker yang Renggut Nyawa Seorang Ustaz Kondang, Begini Penjelasannya

Kompas TV mengunggah video orasi dalam Aksi 212 pada Jumat (21/2/2020) lalu.

Dalam video berdurasi 8 menit tersebut, koordinator emak-emak militan Aksi 212 mengatakan ada sekelompok orang yang ingin menghilangkan kewarganegaraan pimpinan FPI Riqiez Shihab.

Namun, kali ini orasi yang ingin disampaikan bukan berfokus mengenai Rizieq Shihab melainkan soal dukungan untuk pemberantasan korupsi.

Ia juga mengatakan bahwa Emak-Emak di Indonesia menderita karena harga cabai naik, tarif dasar listrik naik, BPJS naik.

Menurutnya ini ada sebabnya mungkin karena Menteri Keuangan Sri Mulyani kebingungan cari dana.

Baca Juga: Dijunjung Tinggi OPM sebagai Simbol Kebudayaan Mereka, Nyatanya Bendera Bintang Kejora adalah Bekas Panji-panji Klub Sepak Bola Belanda! Orang Asli Papua Ini Ceritakan Faktanya

Koordinator Emak-Emak ini juga mengatakan adanya kebocoran APBD DKI Jakarta 2013 sebesar lebih dari 1,54 triliun rupiah terkait impor busway saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Kemudian mengenai pertanggungjawaban program KIS, KIP dan pengalihan subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur saat Jokowi menjadi Presiden.

Menurutnya faktanya sampai saat ini negara masih terus berhutang.

Bukan hanya Jokowi, Koordinator Emak-Emak militan ini juga menyinggung nama Megawati Soekarnoputri, Luhut Binsar Pandjaitan, Rini Soemarno dan Surya Paloh.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga disinggung.

Menurut Koordinator Emak-Emak ini Ahok melakukan kebocoran anggaran DKI 2014 senilai 2,16 triliun rupiah dan mark-up anggaran Sumber Waras.

Orasi ini dilakukan saat aksi 212 di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat pada 21 Februari 2020.

Baca Juga: Tengah Malam Nekat Naik Gunung Sendirian, Tiba-tiba Secara Misterius Wajah Pria Ini Berlumuran Darah, Merasa Ada yang Tak Beres di Mobilnya

Massa minta Ahok dicopot

Tuntutan massa aksi 212 sempat meminta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Terkait dengan hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara.

Erick Thohir mengaku, puas dengan kinerja jajaran direksi dan Komisaris Pertamina dalam tiga bulan terakhir.

"Apa yang dilakukan daripada komisaris dan redaksi, saya tidak mau dikotomi komisaris dan direksi.

"Di Pertamina tiga bulan terakhir saya rasa baik," kata Erick Thohir sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Erick Thohir menegaskan, pihaknya tidak akan mencopot Ahok atau jajaran direksi dan komisari Pertamina yang lain dalam waktu dekat ini.

Menurutnya, selama jajaran dan komisari berhasil menjalankan tugas sesuai key performance indicator (KPI) yang ditentukan, tidak akan terkena perombakan.

Baca Juga: Awalnya Marah Bukan Main Mobil Mewahnya Ditabrak dari Belakang, Reaksi Pria Ini Mendadak Melunak Saat Tahu Siapa yang Menabrak, Responnya Seperti di Tivi-tivi

"Saya tidak mau pergantian itu karena hal-hal personal, selama KPI-nya jalan, biarkan direksi BUMN bekerja."

"Jangan ditakut-takuti nanti diganti begitu, yang diganti itu yang tidak sesuai dengan KPI," tegas Erick Thohir.

Ia mengatakan, tidak ingin terjadi bongkar [asang direksi dan komisaris BUMN dalam waktu yang cepat.

Erick Thohir mengungkapkan, ia ingin direksi dan komisaris yang telah ditunjuk bekerja sesuai dengan masa kerja yang telah ditentukan.

"Saya mau direksi yang diangkat saat ini bisa menjabat sampai dengan selesai, jangan direksi ini ditakuti gonta-ganti posisi."

"Apakah dalam satu tahun dilepas saya tidak mau, kenapa? karena yang namanya membangun sebuah usaha perlu kontinuitas, tetapi KPI harus tetap tercapai," terangnya.

Baca Juga: Nikahi Seorang Putri Pejabat, Segini Total Persembahan Mahar Anggota DPR RI ini Untuk Calon Istri, Belasan Hektare Lahan Sampai Puluhan Sapi

Gebrakan Ahok

Pernah diberitakan Tribun Manado, Ahok memunculkan gebrakan setelah ditunjuk Erick Thohir sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

Tiga hari menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) langsung tancap gas benahi sistem BUMN Pertamina.

Gebrakan pertama Ahok sebagai Komut PT Pertamina, dilakukannya sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal impor migas.

Ahok juga dikabarkan akan melakukan rapat perdana dewan Komisaris PT Pertamina pada hari ini, Rabu (27/22/19).

Pada satu kesempatan, Ahok mengatakan sudah memberi arahan kepada Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada rapat Selasa (26/11/2019) kemarin.

Baca Juga: Menolak Kehadiran Pria, Bagaimana Caranya Wanita Suku Amazon bisa Hamil dan Punya Anak?

Ahok diketahui menerima tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membenahi persoalan internal Pertamina serta menekan impor minyak dan gas (migas).

"Soal itu bisa naya ke Dirut. Karena aku hanya bicaranya ke Dirut sebagai Komisaris Utama," ujar Ahok kepada Tribun.

Ahok mengatakan, Dirut yang akan memaparkan soal target Pertamina kedepan.

Menyoroti persoalan impor minyak, dan pengembangan kilang.

"Ibu Nicke yang akan menjelaskan," tutur Ahok.

Untuk menindaklanjuti itu, ucap Ahok, ia bersama jajaran komisaris pertamina akan menggelar rapat perdana pasca dirinya resmi menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

"Besok (Sabtu) kami akan rapat Dewan Komisaris untuk pertama kali," Ahok memastikan.

Baca Juga: Berlutut di Makam Suami, Bunga Citra Lestari Sesekali Berbisik ke Arah Nisan Ashraf Sinclair, Sang Mertua Pasang Wajah Senyum

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Video Ahok Disebut dalam Kasus Kebocoran Anggaran, Viral Ahok Diminta Mundur dari Pertamina

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya