Suar.ID -Ratusan pelajar SMPN 1 Turi hanyut terseret arus, Jumat (21/2/2020) sore.
Insiden nahas tersebut terjadi saat diadakan kegiatan pramuka susur sungai di SUungai Sempor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan pramuka susur sungai itu dilakukan di Sungai Sempor, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebanyak 8 siswa tewas akibat insiden tersebut.
Masih ada dua siswa lainnya yang dalam pencarian.
Diwartakan Kompas.com berdasarkan data BPBD Sleman, identitas korban yang berhasil diketemukan atas nama Sovie Aulia, Arisma Rahmawati, Nur Azizah, Lathifa Zulfaa, Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah, Evieta Putri Larasati, Faneza Dida, Nadine Fadilah.
Selain merenggut korban jiwa, insiden susur sungai itu juga mengakibatkan puluhan siswa mengalami luka-luka.
Sebanyak 21 siswa menjalani rawat jalan.
Baca Juga: 'Ketika Sampai di Tengah-Tengah Sungai, Tiba-Tiba Ada Arus Besar dari Atas'
Sedangkan ada 2 siswa yang masih dirawat di Puskesmas Turi.
Peristiwa tersebut menjadi sorotan berbagai pihak.
Banyak yang menyayangkan kejadian ini.
Terlebih kegiatan susur sungai dilakukan saat musim hujan.
Kendati demikian, kepala sekolah SMPN 1 Turi mengaku tidak tahu menahu soal kegiatan susur sungai tersebut.
Kini, pihak kepolisian juga telah memeriksa pembina pramuka SMPN 1 Turi.
Dikutip TribunNewsmaker.com dari berbagai sumber, berikut deretan pengakuan kepala sekolah hingga viral jawaban pembina pramuka SMPN 1 Turi, Sleman :
1. Meminta Maaf
Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiyana akhirnya buka suara terkait insiden susur sungai yang menewaskan banyak anak didiknya itu.
Diungkapkan Tutik, kegiatan susur sungai merupakan program lama dan sudah rutin dilakukan pada ekstrakulikuler Pramuka di SMPN 1 Turi.
SMP Negeri 1 Turi mempunyai ekstrakurikuler Pramuka yang digelar setiap hari Jumat pukul 13.30 WIB hingga 15.30 WIB.
"Kami atas nama sekolah mohon maaf atas terjadinya musibah ini yang benar-benar tidak kami prediksi dari awal, tidak menduga," ujar Tutik dalam konferensi pers di sekolahnya, Sabtu (22/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
2. Baru 1,5 Bulan jadi Kepala Sekolah
Tutik Nurdiyana mengaku baru 1,5 bulan ini mengemban tugas sebagai kepala sekolah.
Diungkapkannya, kegiatan susur sungai itu melanjutkan program lama.
"Saya di sini kepala sekolah baru, baru 1,5 bulan, program-program ini melanjutkan yang lama.
Semester kemarin sudah ada program seperti itu," katanya.
3. Pendamping Tak Beri Laporan
Berdasarkan penuturan Tutik, ia mengaku tidak mengetahui adanya program susur sungai yang di lakukan pada Jumat (21/2/2020) kemarin.
Tutik mengatakan bahwa para pembina pramuka tidak melaporkan kegiatan tersebut padanya.
"Jujur, saya tidak mengetahui adanya program susur sungai di hari kemarin itu, mereka tidak matur (laporan).
Karena mungkin menganggapnya anak-anak biasa, anak Turi susur sungai itu hal biasa," ujarnya.
Pembina pramuka yang mendampingi para siswa saat susur sungai diketahui ada 7 orang.
Saat ini para pembina tengah menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
4. Abaikan Warga
Viral jawaban pembina Pramuka SMPN 1 Turi saat diingatkan warga soal bahaya kegiatan susur sungai.
Pengakuan Pembina Pramuka SMPN 1 Turi tersebut viral di Facebook.
Sebuah akun membeberkan jawaban pembina saat diperingatkan oleh warga bahaya soal susur sungai.
Jawaban pembina pramuka tersebut membuat warganet geram.
Dikutip dari TribunnewsWiki, Sabtu (22/2/2020), jawaban pembina tersebut diunggah oleh akun Facebook Bambang Supana, Jumat (21/2/2020).
Dituliskan bahwa Dosen UGM Bagas Pujilaksono Widyakanigara meminta pihak sekolah mulai dari kepala sekolah hingga pembina Pramuka dipidanakan atas peristiwa ini.
Menurutnya, kejadian ini merupakan kecerobohan sekolah.
#PIDANAKAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI TURI 1, SLEMAN yogyakarta.
#Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M.Sc., Lic.Eng., Ph.D.UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA
#Salam berduka yang mendalam,Berita hanyutnya beberapa murid SMP Negeri Turi 1 dan menelan korban jiwa, bukan musibah. Murni kebodohan, dan keteledoran Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka.
KEPALA SEKOLAH, GURU-GURU DAN PEMBINA PRAMUKA HARUS BERTANGGUNG JAWAB. JANGAN HANYA MINTA MAAF!
Musim hujan, anak didik disuruh susur sungai? Mengapa bukan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramukanya yang susur sungai? Otaknya dimana?
Saya dapat informasi, kalau acara susur sungai sudah diingatkan warga. Namun gurunya menjawab mati hidup ada di tangan Allah...
Kenapa bukan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka SMP Negeri Turi 1 yang mati? Kenapa harus anak didik?
Pidanakan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka SMP Negeri Turi 1, Sleman.
Perlu ada evaluasi menyeluruh perihal pelaksanaan kegiatan pramuka di sekolah.
Saya sangat sedih dan berduka yang mendalam.
Terimakasih. Viralkan!
Yogyakarta, 2020-02-21Hormat saya,(KPH. BP. Widyakanigara)," tulis akun tersebut.(TribunNewsmaker.com/ Listusista)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Deretan Pengakuan Kepsek & Pembina Pramuka SMPN 1 Turi, Tak Tahu Ada Susur Sungai, Abaikan Warga