Nikmat dan Lezat, Tapi Siapa Sangka Makanan Favorit Orang Indonesia Bisa Picu Kanker yang Renggut Nyawa Seorang Ustaz Kondang, Begini Penjelasannya

Minggu, 23 Februari 2020 | 16:30
Kolase Nakita.ID

Ternyata makanan favorit sejuta umat ini menjadi penyebab kanker nasofaring

Suar.ID - Pada bulan Ramadan tahun lalu, masyarakat di tanah air dirundung duka yang mendalam.

Pasalnya, salah satu ustaz kondang yang juga pemuka agama yaitu Ustaz Arifin Ilham meninggal dunia.

Kematian ini dikabarkan langsung oleh putra Ustaz Arifin Ilham, Muhammad Alvin Faiz lewat akun instagramnya:

"innalillahiwainnailaihirojiun Telah wafat Abi kami tercinta Abi @kh_m_arifin_ilham .Semoga Allah terima amal ibadahnya, diampuni semua dosanya, dimasukkan ke surganya Allah swt, aamiin," tulis sang anak dalam keterangan fotonya.

Baca Juga: Awalnya Marah Bukan Main Mobil Mewahnya Ditabrak dari Belakang, Reaksi Pria Ini Mendadak Melunak Saat Tahu Siapa yang Menabrak, Responnya Seperti di Tivi-tivi

Sang anak juga memberitahukan bahwa Ustaz Arifin akan segera dipulangkan ke Indonesia dan dimakamkan di komplek pesantren Azzikra, Gunung Sindur, Bogor.

Seperti yang kita ketahui, Ustaz Arifin telah dirawat di rumah sakit di Malaysia sejak Bulan Januari lalu untuk menjalani pengobatan kanker nasofaring.

Sebelumnya sang anak juga mengabarkan kondisi ayahnya kritis, namun tak lama salah satu istri Ustaz Arifin memberitahukan jika kondisi suaminya kembali stabil, hingga sang pendakwah akhirnya meninggal dunia.

Di Indonesia kanker nasofaring merupakan penyakit yang menempati peringkat ke empat terbanyak dari seluruh penyakit ganas lainya.

Perbandingan terjangkitnya kanker nasofaring di Indonesia yaitu 4,7 kasus per 100.000 penduduk.

Seperti dikutip dari kompas.com, Di RSCM tercatat rata-rata 100 kasus baru karsinoma nasofaring per tahun, di RS kanker Dharmais 70 kasus baru per tahun, dan di RS Hasan Sadikin Bandung 60 kasus baru per tahun.

”Angka kasus pada pria 2,18 kali lebih tinggi daripada perempuan,” jelas dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) dari Rumah Sakit kanker Dharmais, Budianto Komari.

Baca Juga: Nikahi Seorang Putri Pejabat, Segini Total Persembahan Mahar Anggota DPR RI ini Untuk Calon Istri, Belasan Hektare Lahan Sampai Puluhan Sapi

IKAN ASIN PICU KANKER NASOFARING

Penyebab kanker sangat banyak.

Mulai dari faktor keturunan, lingkungan yang kotor, polusi yang buruk, asap rokok, dan makanan dan minuman berpengawet.

Nah, mungkin sedikit yang tahu, penelitian ikan asin sebagai makanan pemicu kanker sudah diteliti sejak lama.

Dikutip situs NCBI, bahkan pada tahun 60 dan 70-an sempat diadakan penelitian kaitan konsumsi ikan asin pada kejadian kanker nasofaring atau kanker tenggorokan.

Sebabnya, dalam masyarakat yang kasus penderita kanker nasofaring tinggi, ditemukan fakta bahwa mereka hobi makan asin setiap hari.

Dan risiko ini menjadi berlipat bila kebiasaan makan ikan asin ini dimulai sejak kecil.

Mulai usia anak mendapatkan MPASI sampai usia 10 tahun, dibandingkan dengan seseorang yang mengonsumsinya di usia 45 tahun ke atas.

Baca Juga: Menolak Kehadiran Pria, Bagaimana Caranya Wanita Suku Amazon bisa Hamil dan Punya Anak?

Setelah itu, berbagai penelitian pun berkembang di beberapa negara dan semakin menguatkan, ikan asin memperbesar peluang terjadinya kanker tenggorokan atau kanker nasofaring.

Apa hubungan makanan favorit orang Indonesia di berbagai kalangan ini pada kanker tenggorokan?

Adalah zat bernama nitrosamine yang menjadi biang keladi.

Nitrosamin (nitrosamine) adalah senyawa karsogenik (penyebab kanker) yang terdapat pada makanan yang diawetkan oleh nitrit.

Nitrit sering digunakan untuk mengawetkan daging, ikan dan keju agar bakteri pembusuk tidak dapat berkembangbiak.

Zat ini terdapat pada ikan asin yang telah diawetkan lewat proses penggaraman dan penyinaran sinar matahari dalam waktu lama.

Bila zat ini masuk ke dalam lambung, Ditambah dengan adanya kandungan garam yang sangat tinggi, dikhawatirkan hal ini akan memicu pertumbuhan sel abnormal di bagian tenggorokan yang akhirnya bisa berubah menjadi kanker.

Baca Juga: Berlutut di Makam Suami, Bunga Citra Lestari Sesekali Berbisik ke Arah Nisan Ashraf Sinclair, Sang Mertua Pasang Wajah Senyum

Selain itu, kandungan nitrosamine ini ternyata juga akan membuat kita lebih rentan terpapar virus Epstein-barr (EBV) yang merupakan pemicu utama dari kanker tenggorokan.

Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) menyebut kandungan nitrosamine sebagai salah satu zat yang bersifat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker.

Biasanya kandungan nitrosamine banyak pada ikan asin, daging asap, kornet, dan makanan lainnya.

Hanya saja, tidak semua jenis ikan asin punya kandungan nitrosamine.

Semuanya tergantung seberapa banyak ikan itu diberi garam, berapa lama disinari, juga tempat penyimpanan ikan tersebut.

Sayangnya, konsumen tak pernah tahu dengan proses pengolahan itu.

Untuk itu, batasi konsumsi ikan asin dalam menu harian kita.

Daripada mengonsumsi ikan asin, kenapa tidak mengonsumsi ikan segar atau ikan laut segar yang jauh lebih sehat.

Selain berisiko tinggi menyebabkan kanker tenggorokan, kandungan nutrisi ikan asin juga sudah terkikis habis oleh proses pengawetan, serta kandungan garamnya yang sangat tinggi.

Asal tahu saja, makanan dengan kandungan garam tinggi berisiko menyebabkan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan seperti jatung, stroke, hipertensi, dan lain-lain. (Saeful Imam/Nakita.ID)

Baca Juga: Awalnya Ingin Mengantarkan Jenazah Menuju ke Pemakaman, Namun Ambulans Ini Harus Menambah Jumlah 'Penumpangnya' setelah Menabrak Sebuah Motor

Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul Makanan Terfavorit Orang Indonesia ini Ternyata Menjadi Penyebab Kanker Nasofaring yang Merenggut Nyawa Ustaz Arifin Ilham

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber Nakita.ID