Kesaksian Salma: Siswi SMPN 1 Turi yang Selamat setelah Mengikuti Kegiatan Pramuka Susur Sungai

Sabtu, 22 Februari 2020 | 12:45
Tribunnews.com

Proses evakuasi siswa SMPN 1 Turi Sleman yang hanyut saat kegiatan susur sungai di Sungai Sempor Sleman, Jumat (21/2/2020).

Suar.ID - Korban Selamat dalam peristiwa susur sungai siswa-siswi SMPN 1 Turi yang hanyut terseret arus deras di Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020) sore, menceritakan awal mula kejadian yang mereka alami.

Satu di antaranya adalah Salma Kusuma Haryani, siswi kelas 7 SMPN 1 Turi, mengatakan susur sungai itu dimulai sekitar pukul 14.30 WIB.

Saat itu cuaca gerimis dan aliran sungai masih terlihat normal atau biasa.

"Ketika kami sampai di tengah-tengah sungai, jalan di sungai sudah sekitar setengah jam, tiba-tiba ada arus besar dari arah utara atau atas," kata Salma.

Baca Juga: Risma Akui sering Tolak Tawaran Bermacam-macam yang Disodorkan oleh Mantan Presiden Ini, Alasannya Bikin Satu Panggung Heboh!

Ia dan teman-temannya saat itu dalam posisi berada di tengah-tengah sungai ketika arus air yang besar datang.

"Saya mau menyelamatkan diri tapi terseret arus air. Mau pegang batu tapi tidak bisa karena arus besar. Kemudian ada kakak-kakak yang menyelamatkan saya. dibawa ke batu-batu tebing," tuturnya.

Ia juga mengaku sempat melihat teman-teman lainnya yang juga terseret arus deras saat itu. Namun ia sendiri juga berjuang untuk menyelamatkan diri.

Ia pun mengalami beberapa luka pada kakinya akibat benturan dengan bebatuan di sungai tersebut.

Baca Juga: Astaga, Penyanyi Dangdut yang Seksi Ini Menggunakan Cara 'Nakal' untuk Mendapatkan Pengikut di Media Sosialnya

"Luka beberapa di kaki karena terkena batu. Ini pengalaman pertama saya ikut kegiatan seperti ini," katanya.

Kegiatan susur sungai itu dilakukan di wilayah Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Jumat (21/2/2020) sore.

Pesertanya adalah anak-anak siswa SMPN 1 Turi Sleman. Informasi sementara dihimpun Tribun Jogja dari lokasi, ada enam siswa korban meniinggal dunia setelah hanyut saat susur sungai tersebut.

Sementara, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap kira-kira lima korban yang belum ditemukan.

Cerita orangtua korban yang selamat

Peristiwa itu juga membuat orangtua korban sangat panik dan cemas.

Orangtua korban selamat, Hartono, mengatakan saat itu ia sedang pulang kerja ketika ada telepon dari adiknya bahwa sejumlah siswa SMPN 1 Turi hanyut saat susur sungai.

Baca Juga: Beredar Isu Gading Marten bakal Lamar Juria Hartmans di Bulan Maret, Gisel Berikan: Ngarang Banget!

Ia lantas datang ke lokasi untuk mencari anaknya, Salma Kusuma Haryani, yang merupakan satu di antara peserta susur sungai SMPN 1 Turi tersebut.

"Saya ditelpon adik ada banjir. saya ke lokasi anak saya tidak ada, saya nangis. panik," katanya.

Di tengah kepanikan itu, ada informasi bahwa empat korban meninggal. Ia semakin khawatir satu di antara mereka adalah anaknya.

"Lalu ada informasi dari salah satu wali, anak saya selamat. Alhamdullilah," ujarnya.

Hartono berharap, pihak sekolah lebih jeli melihat situasi jika mengadakan kegiatan di luar sekolah atau di alam terbuka.

Ia menilai kegiatan semacam itu baik, asal dilakukan tepat pada waktunya.

"Sekarang musimnya hujan cuaca tidak menentu. Karena ini jelajah di luar ruang, pembina harus jeli, di atas hujan," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul: Kesaksian Siswa SMPN 1 Turi Korban Selamat, Arus Deras Tiba-tiba Datang, Terseret dan Cari Pegangan

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya