Dibalik Kenikmatan Mie Instan yang Banyak Jadi Pahlawan Bagi Anak Kos, Rupanya Ada Kisah Sedih Saat Penciptaannya, Begini Ceritanya...

Senin, 17 Februari 2020 | 11:00
freepik.com

Ilustrasi mi instan

Suar.ID -Mi instan kerap kali dikenal sebagai makanan penyelamat bagi anak kos.

Selain mudah dalam membuatnya, mi instan ini juga memiliki rasa yang terbilang sangat enak.

Meskipun begitu, tahukah Anda jika dibalik pembuatan mi instan ini ada sebuah kisah yang cukup menyedihkan?

Kenapa sedih?

Baca Juga: Berhasil Sembuh dari Virus Corona Pasien ini Mengaku Hanya Seperti Pilek Berat, Kok Bisa?

Sebab mi instan awalnya merupakan makanan yang dibuat di saat-saat bahan makanan sedang sulit.

Kemudian, meskipun namanya mi instan, proses penciptaan mi instan ternyata sulit dan membutuhkan waktu yang lama.

Penemuan Mi Instan

Penemu mi instan adalah Bapak Momofuku Ando dari Jepang.

Baca Juga: Dulu Cuma Pengamen tapi Kini Digandrungi Anak Muda, Sosok Penyanyi Legendaris Ini Berikan Jawaban Nyinyir Saat Ditanya Perihal Terjun ke Dunia Politik

Awalnya, Pak Momofuku ingin membuat sebuah makanan yang bisa menyelesaikan krisis pangan di Jepang, teman-teman.

Ini karena setelah Perang Dunia II, persediaan pangan di kota-kota Jepang terganggu.

Karena Jepang sedang kesulitan, pemerintah Amerika Serikatpun mengirimkan bantuan berupa tepung terigu.

Baca Juga: Masih Ingat Kelakuan Pria Berpeci dan Bersarung Nekat Lucuti Celana Seorang Wanita di Siang Bolong? Begini Kata Saksi yang Berada di Tempat Kejadian...

Sambil memberikan bantuan, pemerintah Amerika Serikat menyarankan pemerintah Jepang untuk membuat roti.

Kemudian, Pak Momofuku Ando berpikir mengapa penduduk Jepang tidak membuat mi saja dibandingkan membuat roti? Karena mi sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Jepang selama berabad-abad.

Akhirnya, Pak Momofuku pun bertekad membuat mi yang bisa disimpan dalam waktu lama.

Membuat Mi yang Lebih Tahan Lama Ternyata Sulit

Jika tepung terigu diolah menjadi mi biasa, maka tidak bisa disimpan lama-lama, nih.

Baca Juga: Doktor Psikologi Dedy Susanto Bantah Melakukan Ciuman dari Kepala hingga Kaki ke Pasien: Kalau Mau Fitnah Kira-kira Mbak

Karenanya, Pak Momofuku melakukan penelitian selama satu tahun untuk menemukan cara dan komposisi yang tepat untuk membuat mi yang awet.

Ternyata, membuat mi dengan rasa dan tekstur yang enak, serta tahan lama itu tidak mudah, lo.

Sejarah lain yang mengilkutinya juga tak terduga.

Suatu malam saat istrinya sedang memasak, Pak Momofuku memasukkan mi ke dalam sebuah panci berisi minyak goreng tempura yang panas.

Baca Juga: Diprediksi Dokter Hidupnya hanya Tinggal 6 Minggu Lagi karena Menderita Kolangiokarsinoma, Ibu Ini Malah Ingin Naik Gunung Everest

Apa yang terjadi? Mi yang dimasukkan pun jadi kering dan kaku.

Inilah hal yang dicari oleh Pak Momofuku, teman-teman!

Menggoreng mi dalam minyak panas membuat mi jadi terdehidrasi, sekalus membuat lubang-lubang kecil yang membuat mi bisa dimasak lagi dengan cepat.

Baca Juga: Faisal Haris Ngaku Berikan Mobil kepada Keempat Anaknya, Shafa Harris Malah Ungkapkan Sebaliknya dan Malah Berikan Sindiran Menohok ke Jennifer Dunn!

Mi Instan yang Terkenal

Unsplash
Photo by Matt & Chris Pua on Unsplash

Mi instan di Museum Momofuku Ando

Setelah Pak Momofuku menemukan cara membuat mi yang rasa dan teksturnya enak serta bisa disimpan dalam waktu lama, akhirnya mi instan pun jadi banyak diproduksi dan disukai banyak orang.

Mi instan dalam kemasan plastik pertama kali diperkenalkan tahun 1950-an dan mi instan kemasan cup pertama kali diperkenalkan pada 1978.

Begitu besarnya penemuan mi instan ini, di Jepang ada museum mi instan Momofuku Ando, lo. Tepatnya di Osaka.

Di sana, kita bisa melihat pameran berbagai mi instan, tempat pembuatan mi, hingga tempat mencicipi mi instan.

Baca Juga: Enggak Ada Angin Enggak Ada Hujan Teddy Tiba-tiba Minta Maaf, padahal Hasil Autopsi Menunjukkan Hasil yang Membahagikana, Oh Ternyata Gara-gara Ini

(Avisena Ashari)

Artikel in telah tayang di Bobo.ID dengan judul"Kalau Kamu Tahu Sejarah Mi Instan Ini Mungkin Kamu Akan Sedih, Ternyata Ini Sejarahnya yang Tak Terduga".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya