Suar.ID - Jumat (21/11/2019) sore, Ahmad Yusuf Ghazali, bocah berusia 4 tahun, dititipkan orangtuanya di PAUD Jannatul Athfaal.
Melansir dari Kompas.com, PAUD tersebut jaraknya tak jauh dari rumah tinggal Yusuf di Samarinda, Kalimantan Timur.
Di dalam kelas, Yusuf bersama 6 bocah lainnya ditemani sang pengasuh.
Hari itu hujan turun sangat lebat.
Beberapa titik di Samarinda terendam banjir.
Sekitar pukul 17.00 Wita sang pengasuh pergi ke kamar mandi meninggalkan Yusuf dan teman-teman di dalam kelas.
Sekitar lima menit kemudian dia kembali dan menemukan pintu kelas dalam keadaan terbuka.
Yusuf tidak ada di kelas.
Ia diduga keluar ruangan seorang diri.
Sejak saat itu Yusuf dinyatakan hilang.
Orangtuanya pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada Sabtu (23/11/2019) pagi.
Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda Muhammad Ridwan mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan polres di beberapa kabupaten dan kota terdekat untuk memantau keberadaan Yusuf.
Minggu (8/12/2019), dua pekan lebih setelah Yusuf dinyatakan hilang, warga menemukan mayat balita tanpa kepala di parit besar Jalan Pangeran Antasari II, Samarinda, Kalimantan Timur.
Mayat tanpa kepala tersebut pertama kali ditemukan Ika (30).
Ia memanggil suaminya setelah melihat benda yang ternyata mayat manusia dalam parit besar dekat rumahnya.
Mayat tersebut kemudian dievakuasi ke RSUD Wahab Syaharie.
Saat ditemukan jasad balita sudah tak utuh.
Selain tanpa kepala, kaki dan tangan pun terputus. Tulang dada pun tampak keluar. Keluarga meyakini bahwa mayat itu adalah Yusuf dari baju bertuliskan "Monas" yang masih melekat di tubuh.
Pihak keluarga menolak otopsi dan membawa mayat Yusuf ke rumah duka untuk segera dimakamkan.
"Kami sudah mengikhlaskan keponakan kami. Kami urus jenazahnya, selanjutnya polisi mengusut penyebab kematian keponakan kami," kata Lukman paman Yusuf saat ditemui di ruang jenazah RSUD Abdul Wahab Syaharie, Minggu (8/12/2019) malam.
Keluarga sempat menduga Yusuf menjadi korban penculikan dan perdagangan organ tubuh manusia.
"Saya yakin anak ini korban kejahatan, penculikan, sindikat karena pelaku sangat jahat. Hilangnya kepala anak ini menggugurkan asumsi bahwa anak ini jatuh ke dalam parit dan terbawa arus banjir," ungkap Lukman.
Ia mengatakan ada kejanggalan karena tak ada saluran parit yang menghubungkan secara langsung lokasi penemuan mayat dan PAUD tempat Yusuf menghilang.
Selain itu lokasi penemuan mayat dengan PAUD tempat terakhir Yusuf dinyatakan hilang berjarak sekitar 3,9 kilometer.
Polisi menemukan fakta baru kasus penemuan mayat bocah 4 tahun tanpa kepala di salah satu parit di Samarinda.
Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan kulit hewan reptil di tubuh mayat yang diduga Yusuf.
Kapolresta Samarinda Kombes Arif Budiman mengatakan Yusuf diduga terpeleset ke parit dan hanyut dalam air.
Selain itu Arif mengatakan parit depan PAUD di Jalan Wahab Syaharie terhubung dengan parit lokasi penemuan mayat melalui saluran drainase Karang Asam Kecil.
Hal tersebut yang membuat mayatnya lembek dan beberapa bagian tubuh lainnya lepas.
Apalagai saat kejadian, Samarinda sedang diguyur hujan lebat dan sejumlah titik terendam banjir.
Selain itu Arif mengatakan dengan temuan kulit reptil di mayat tersebut, ada dugaan jasad Yusut dimakan reptil.
"Di dalam tubuh jasad itu ada kulit reptil. Apakah itu ular, biawak atau apa, nanti kita ungkap lebih lanjut. Tapi, kemungkinan saat hanyut dimakan biawak atau terhantam tembok-tembok," kata Arif saat mengunjungi lokasi penemuan jasad Jalan Antasari II, Teluk Lerong Ilir, Samarinda, Kaltim, Selasa (10/12/2019).
Seorang wanita dari Samarinda, Kalimantan Timur menemui Hotman Paris Hutapea di kedai Kopi Johny di kawasan Kelapagading, Jakarta Utara.
Wanita ibu tiga anak itu bernama Ibu Merry.
Merry melaporkan kasus dugaan pembunuhan anak ketiganya berinisial AYG berusia 4 tahun.
Pengacara Hotman Paris Hutapea menduga terdapat praktik jual beli organ anak-anak di Samarinda, Kalimantan Timur.
"Salam Kopi Johny. Halo Kapolda Kalimantan Timur, Kapolres Samarinda, Kapolsek Samarinda Ulu," ujar Hotman Paris Hutapea dalam sebuah video yang ia bagikan di akun media sosialnya, Minggu (15/2/2020).
Hotman Paris menuturkan, ada seorang wanita bernama Merry yang melaporkan anaknya berusia 4 tahun, yang bersekolah di paud atau taman kanak-kanak.
Ketika ditemukan, jasad atau jenazahnya sudah tanpa ada organ penting di tubuhnya.
Jasad anak Merry ditemukan di selokan air di tengah kota.
"Jadi sampai sekarang belum ditemukan siapa pelaku pembunuhan."
"Kemungkinan, ada dugaan, ini jual beli organ tubuh."
"Sengaja anak dibunuh lalu organ tubuhnya diambil untuk dijual," kata Hotman Paris.
Hotman kemudian menunjukkan fakta-fakta terkait bocah malang itu, sebagai berikut:
1. Organ kemaluan hilang
2. Kedua tangan hilang
3. Kepala hilang
4. Seluruh organ tubuh bagian depan hilang.
5. Kaki kanan hilang
6. Kaki kiri sampai paha hilang
7. Kepala Hilang
"Saya tolong Bang Hotman. Sampai sekarang belum terungkap siapa pembuuh anak saya," ujar Ibu Merry.