Suar.ID -Sosok Desar, otak pembobol rekening yang berusia 20 tahun menuturkan pengakuannya.
Pengakuan Desar itu terungkap setelah dirinya tertangkap polisi karena kasus pembobolan rekening wartawan senior Ilham Bintang.
Kepada awak media, Desar mengaku dirinya hanya lulusan kelas 2 SD.
Meski demikian, ia berperan aktif di kasus pembobolan rekening.
Dalam tayangandari kanal YouTube Talkshow Tv One pada Selasa (11/2), Desar menceritakan pengalamaannya menjadi pembobol rekening.
Mulanya, Desar menjelaskan perannya yakni mentrasfer uang dari rekening korban.
"Saya berusia 20 tahun dan belajar dari teman berinisial N," tegas Desar.
Lebih lanjut, Desar memaparkan, sosok N sudah pernah tertangkap polisi sekali.
Desar bahkan mengaku, ia tak memiliki pendidikan tinggi untuk membobol rekening.
"Saya hanya lulusan kelas 2 SD. Saya cuma belajar satu bulanan," imbuh Desar.
Desar menyatakan, ia terpaksa membobol rekening karena keadaan ekonomi.
Mendengar hal tersebut, pembawa acara Balques Manisang mempertanyakan keuntungan yang didapatkan Desar dan kelompoknya.
"Sejak Maret 2018 - Januari 2020, kamu dapat keuntungan Rp 1 Miliar?" tanya Balques Manisang.
"Iya," aku Desar.
"Kesulitan ekonomi?" tegas Balques Manisang.
"Awalnya," imbuh Desar.
Desar memaparkan, pembobolan rekening itu bisa dilakukan karena dirinya mengenal oknum perbankan berinsial H.
Ia mengaku, mendapatkan kontak oknum perbankan itu di Facebook dan kemudian ia menghubunginya.
"Bayarnya 1 nama Rp 100 ribu. Mudah melakukan (red: pembobolan rekening) dan kerjanya nyantai saja, sambil main hp di kamar," tegas Desar.
Desar menegaskan, pembobolan yang mudah dilakukan itu yakni berupa kartu kredit.
Bahkan Desar menuturkan, ia sejak awal bekerja sama dengan oknum perbankan (H) untuk membeli data nasabah demi melakukan aksinya tersebut.
"Sejak awal sama H saja karena dia simple dan enak," tegas Desar.
(Tribun Jakarta)