Rasanya sangat Gurih dan jadi Santapan Jutaan Orang, Siapa Sangka Ikan Gurih Ini Punya Potensi Membahayakan: Mengandung Zat Kimia hingga Pemicu Kanker

Minggu, 09 Februari 2020 | 21:00
Agronigeria.ng

Suar.ID -Siapa sih orang di Indonesia yang tidak mengenal ikan ini?

Yaps, Ikan mujair menjadi salah satu jenis ikan yang familiar dan sering dikonsumsi di Indonesia.

Walaupunikan merupakan salah satu sumber protein yang baik bagi tubuh, namun ada beberapa efek negatif yang dimiliki ikan mujair.

Ada beberapa alasan yang membuat ikan mujair sebaiknya tidak dikonsumsi, salah satunya bahkan disebut bisa memicu kanker!

Baca Juga: Ikan Mujair Disebut Berbahaya Bagi Kesehatan Kita, Suka Makan Kotorannya Sendiri dan Bisa Memicu Kanker

Bahkan mungkin di antara kita yang doyan makan ikan mujair ini jadi tak yakin setelah mengetahui 5 fakta mengejutkan berikut ini.

1. Ikan yang Diternakkan

Masih banyak peternak yang membudidayakan ikan dan hanya berfokus pada keuntungan saja.

Hasilnya, tentu kualitas dari ikan-ikan tersebut tak diperhatikan dan hanya mementingkan kuantitas.

Kondisi tersebut akan memperparah polusi dan tentunya membuat kualitas ikan itu sendiri berkurang.

Di Indonesia, ikan mujair menjadi salah satu jenis ikan yang populer dan banyak ditemukan sebagai bahan makanan.

Harganya yang relatif murah membuat banyak ibu rumah tangga yang memilih ikan mujair sebagai menu makanan sehari-hari.

Namun tahukah kamu bila ikan mujair yang banyak diternakkan ini ternyatamemiliki dampak buruk bagi kesehatan?

Baca Juga: Memprihatinkan, di Tempat Penampungan Pasien Corona ini Hanya Ada 1 Toilet Untuk 1.000 Pasien, Bagaiamana Mereka Buang Air Besarnya?

2. Kadar Lemak Buruk Sangat Tinggi

Nova
Nova

Bila ikan mujair liar makan tumbuhan air dan algae, ikan mujair di peternakan ikan akan makan jagung dan pelet kedelai.

Selain itu, ikan-ikan tersebut juga akan digemukkan.

Sayangnya proses penggemukan tersebut membuat ikan memiliki kandungan lemak yang tak baik bagi tubuh kita.

Misalnya, kandungan asam lemak omega-6 yang sangat tinggi.

Padahal yang dibutuhkan tubuh kita adalah asam lemak omega-3.

Psst, sekadar informasi, kadar omega-6 pada ikan mujair lebih tinggi daripada satu porsi hamburger atau bacon, lo!

Baca Juga: Sebelumnya asal sebut soal Ekspor Ganja hingga Menimbulkan Polemik Dimana-mana, Sosok Anggota DPR dari PKS Ini Sekarang Malah Minta Maaf: Spontan Aja

3. Mengandung Zat Kimiawi

Ikan-ikan pada peternakan biasanya diberi antibiotik dan sangat mungkin terpapar pestisida yang seharusnya digunakan untuk memberantas hama.

Selain itu, sering ditemukan juga ikan mujair yang mengandung bahan kimia yang sama seperti yang ada pada plastik PVC, yaitu dibutyltin.

Sebuah artikel dari Dr. Axe menyebutkan bahwa kandungan ini akan menyebabkan obesitas, alergi, asma, dan gangguan metabolik lainnya apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama.

Baca Juga: Viral Video Pengendara Motor Numpang Truk Pengangkut Mobil Demi Terabas Banjir di Tanjung Priok, Netizen: Keren Warga Berplat B

4. Memakan Kotorannya Sendiri

Agronet
Agronet

Duh, alasan keempat ini memang terdengar menjijikan.

Tapi, tahukah kita bahwa ikan mujair dari peternakan ikan yang sangat padat akan cenderung makan kotorannya sendiri, lo.

Bahkan di negara tertentu, ikan mujair juga diberi makanan dari kotoran itik atau babi.

Padahal dalam kotoran tersebut mengandung mikroba jahat seperti salmonella yang sangat tinggi dan bisa mengganggu fungsi tubuh kita.

Baca Juga: Seakan Kerasukan, Tentara Thailand Ini Mengamuk dan Tembak Mati Komandan yang Membuat Seisi Kota Panik: Waktunya Bersenang-senang!

5.DapatMemicu Kanker

Ikan mujair merupakan produk perikanan yang seringkali tidak mendapat perawatan yang tepat, sehingga memiliki kandungan dioxin yang tinggi.

Dioxin adalah racun kimiawi yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.

Sekali dioxin masuk ke tubuh kita, dibutuhkan waktu 7 hingga 11 tahun sebelum benar-benar bersih di tubuh kita.

Maka, alangkah baiknya bila kita memang sedang ingin mengonsumsi ikan mujair atau ikan lainnya, pastikan dulu darimana ikan itu berasal.

Jangan sampai mempertaruhkan kesehatan kita atau keluarga tercinta, ya!

(Nova.ID)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Nova.id

Baca Lainnya