Suar.ID - Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang Provinsi Elazig, sekitar 550 kilometer dari ibu kota Ankara, Turki pada, Jumat (24/2/2020) sore.
Gempa tersebut kemudian diikuti oleh gempa susulan sebanyak lebih dari 250 kali, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (25/1/2020).
Guncangan gempa juga dirasakan oleh sejumlah negara tetangga, seperti Suriah, Iran, dan Lebanon.
Setidaknya 21 orang dilaporkan meninggal dunia, 17 diantaranya di Elazig dan empat lainnya di Provinsi Malatya.
Selain memakan korban jiwa, musibah gempa juga mengakibatkan jalanan mengalami keretakan.
Bahkan dikabarkan, air berwara merah darah keluar dari dalam tanah sekitar kawasan dekat Sivrice.
Kemunculan air berwarna merah darah dari tanah itu pun kemudian membuat warga setempat takut, dan sempat menghubungkannya dengan tanda-tanda akhir zaman.
Meskipun begitu, sejumlah pihak menyebut bahwa air berwarna merah darah itu muncul setelah adanya keretakan pada tempat persediaan air di bawah tanah.
Para teknisi setempat selama ini memang kerap kali memberikan pewarna di dekat pipa air sehingga mereka dapat mengidentifikasi kebocoran yang terjadi.
Namun, menurut laporan, para teknisi selama ini kerap menggunakan warna-warna cerah seperti hijau ataupun kuning, bukan merah seperti yang ada dalam video.
Sejak pertama kali dibagikan oleh akun Facebook Extreme Weather World, video meluapnya air berwarna merah darah di jalanan Turki itu telah disaksikan lebih dari 1,4 juta kali oleh pengguna Facebook dan mengundang berbagai macam spekulasi.
Hmm, kalau menurut kalian sendiri gimana? Apa yang menyebabkan air tersebut menjadi berwarna merah darah?
(Bayu Galih Permana)
Artikel ini telah tayang di HAI-Online.com dengan judul Gempa Guncang Turki, Air Berwarna Merah Darah Keluar dari Jalanan yang Retak