Suar.ID -Mengemudi di jalanan besar kadang-kadang bisa sangat sulit karena Anda tidak pernah tahu kapan Anda bisa terjebak dalam kemacetan lalu lintas.
Di situlah alat navigasi seperti Waze dan Google Maps sangat berguna karena mereka akan memberi tahu Anda tentang jalan yang macet dan mengalihkan Anda ke rute yang berbeda untuk menghemat waktu.
Melansir dari WorldofBuzz.com (5/2/2020),seorang pria dari Jerman berhasil membuat kemacetan lalu lintas virtual dengan menyeret gerobak yang diisi dengan hampir 100 ponsel menggunakan Google Maps, lapor CNN.
Simon Weckert berjalan di sepanjang jalan-jalan Berlin dengan sebuah gerobak penuh telepon.
Ini menciptakan garis merah di Google Maps, memberi kesan bahwa lalu lintas menjadi padat ke mana pun ia pergi.
"Dengan mengangkut smartphone di jalan, saya dapat menghasilkan lalu lintas virtual yang akan menavigasi mobil ke rute lain," katanya.
"Ironisnya hal itu dapat menghasilkan kemacetan nyata di tempat lain di kota ini."
Baca Juga: Viral! Oknum Guru Ini Diam-diam Masukkan Ponsel ke Bawah Rok Siswinya, Buat Apa Coba?
Untuk melakukan ini, Simon menyewa 99 telepon dan bahkan membeli 99 kartu SIM online.
Dia kemudian menghabiskan beberapa jam di setiap jalan, berjalan mundur dan maju dengan gerobak teleponnya sampai jalan tertentu di Google Maps menjadi merah.
Jika Anda berpikir, siapa pria ini dan mengapa dia punya begitu banyak waktu sehingga dia membuat kemacetan lalu lintas virtual, saya juga memikirkan hal yang sama.
Simon Weckert ternyata adalah seorang seniman yang ingin membuat kita memikirkan dan meneliti data yang kita andalkan setiap hari.
"Peretasan menunjukkan kepada kita apa yang mungkin terjadi dengan teknologi ini dan kepada siapa kita bergantung," katanya.
"Data selalu diterjemahkan ke apa yang mungkin disajikan."
"Gambar, daftar, grafik, dan peta yang mewakili data tersebut semuanya merupakan interpretasi, dan tidak ada yang namanya data netral."
"Data selalu dikumpulkan untuk tujuan tertentu, kombinasi teknologi, uang, perdagangan, dan pemerintah."
"Peta memiliki potensi sebagai instrumen kekuatan."
"Mereka menggantikan kekuatan politik dan militer dengan cara yang mewakili perbatasan negara antara wilayah dan mereka dapat mengulang, melegitimasi, dan membangun perbedaan kelas dan pemahaman diri sosial."
Weckert mengatakan bahwa karyanya menyebabkan "dampak di dunia nyata" dengan mengarahkan mobil yang ingin menghindari terjebak dalam kemacetan.
Dia datang dengan ide itu setelah dia menghadiri demonstrasi di Berlin dan memperhatikan bagaimana orang-orang di ruang terbatas menciptakan "kemacetan lalu lintas virtual" di Google Maps ketika mereka perlahan-lahan bergerak maju.
Dia menambahkan bahwa karyanya menyoroti "kebutaan" yang muncul ketika orang berpikir tentang data sebagai "obyektif, tidak ambigu dan bebas interpretasi". (Adrie P. Saputra/Suar.ID)