Ditemukan Jejak Virus Corona pada Benda Mati yang Banyak Terdapat di Rumah-rumah, Begini Himbauan untuk Warga

Senin, 03 Februari 2020 | 17:30
duke.edu

Coronavirus

Suar.ID - Masyarakat dibuat ketar-ketir dengan adanya virus Corona.

Selain telah menewaskan ratusan orang, banyaknya hal yang belum diketahui dari virus tersebut juga semakin menambah kekhawatiran.

Seperti apakah virus tersebut bisa menular melalui benda mati atau tidak.

Sementara itu, baru-baru ini ditemukan adanya jejak virus Corona pada pegangan pintu.

Baca Juga: 6 Virus Baru Termasuk Virus Corona Ditemukan pada Kelelawar Buah di Indonesia, Ahli: Kontak Langsung, Berbahaya

Pejabat kesehatan China [un meminta orang-orang untuk lebih menjaga kesehatan pribadi.

Hal ini setelah jejak virus Corona ditemukan pada pegangan pintu.

Dikutip dari Sout China Morning Post, Senin (3/2/2020), Wakil Kepala Pusat Pencegahan Penyakit Menular Guangzhou, Zhang Zhoubin mengatakan pihaknya telah mengumpulkan 660 sampel untuk pengujian terkait virus Corona.

Freepik
Freepik

(ilustrasi) pegangan pintu

"Dalam penyelidikan kami baru-baru ini, kami menemukan virus Corona baru pada gagang pintu (di rumah pasien).

"Ini mengingatkan saya bawa kita harus melakukan langkah terbaik dalam menjaga kebersihan di rumah. Selain itu, penting untuk sering mencuci tangan," katanya.

Baca Juga: Ungkap Nikita Mirzani hanya Pura-Pura Kuat, Saat Dijemput Paksa Polisi Masih Bisa Tertawa, Pakar Ekspresi: 'Dia Down'

Zhang melanjutkan, terbuka kemungkinan virus Corona berada pada benda-benda seperti ponsel maupun lampu.

open.edu
open.edu

(Ilustrasi) ponsel

Sebelumnya, ilmuwan China juga menemukan jejak virus Corona pada feses atau kotoran manusia pasien yang terinfeksi.

Hal ini mengindikasikan cara penularan virus Corona yang mematikan.

Baca Juga: Arkana Mawardi Harus Rela Ikut Temani Ibunya di Kantor Polisi, Benarkah Tidur di Sel Tahanan?

Kasus Virus Corona Terus Meningkat, Ribuan Kasus dalam Sehari

Jumlah kematian dan kasus terinfeksi virus Corona terus meningkat.

Otoritas kesehatan China mengumumkan jumlah kasus kematian terbaru mencapai 361.

Sementara jumlah kasus terinfeksi meningkat menjadi 17.205.

Jumlah ini meningkat tajam yang dipicu oleh penyebaran Corona pada hari Minggu dengan 2.829 kasus baru dan 57 kematian.

Dari kematian yang baru dilaporkan, 56 berada di Provinsi Hubei, yang menjadi pusat penyebaran virus Corona dan satu kematian di Chongqing.

Baca Juga: Pantas Namanya Tidak Ditulis pada Bio Instagram, Ternyata Shania Salsabilla Bukan Darah Daging dari Faisal Harris

Penularan Virus Corona Menurut Ketua IDI

Di Indonesia, ratusan WNI yang dipulangkan dari Kota Wuhan kini menjalani observasi atau karatina selama 14 hari di Natuna.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Daeng Faqih mengimbau agar masyarakat Natuna tidak perlu resah dengan adanya karantina tersebut.

Selain tempat karantina yang jauh dari tempat penduduk, Daeng juga mengatakan penyebaran virus corona lewat kontak dengan orang yang terkangkit.

Pernyataannya ini ia sampaikan dalam progarm Apa Kabar Indonesia Pagi, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouToube Talk Show tvOne, Senin (3/2/2020).

Baca Juga: Tangan Perawat Cantik di Wuhan Ini Melepuh dan Menjadi Menakutkan, Namun Dia Pantang Menyerah dan Menuliskan Surat yang Mengharukan untuk Keluargannya

"Sebenarnya kami menjelaskan ke masyarakat untuk tidak terlalu takut," ujarnya.

"Karena prinsip yang dikeluarkan oleh WHO yang penting tidak terjangkau, bukan permasalahan jauh dan dekatnya," imbuhnya.

Daeng menuturkan yang terpenting adalah tidak bersentuhan masyarakat yang sehat.

"Masyarakat tidak perlu takut karena penularan virus corona itu dengan kontak dekat," jelasnya.

Baca Juga: Biasa Dilakukan Orang-orang Indonesia, Ternyata Kebiasaan Ini Justru Dianggap Tidak Sopan di Jepang

Penularan melalui kontak dekat yang dimaksud adalah adanya hubungan langsung dengan penderita seperti percikan ludah, terkena napas atau batuk dari orang yang positif terjangkit virus corona.

Atau menyentuh langsung ke makanan yang dimakan orang terinfeksi virus.

"Ada cara untuk penularannya yang WHO mengatakan istilahnya dengan droplet (partikel air kecil)," jelasnya.

Sehingga untuk mencegah terinfeksi virus corona, yakni dengan tidak melakukan kontak dengan penderita.

Baca Juga: Lihat Ibu dari Anaknya Jadi Tersangka, Sosok Ini Malah Kirim Hinaan pada Mantan Istri Hingga Ungkap Fakta Tak Terduga: My Wife Put You in Jail

"Jadi kalau sudah dikarantina kemudian terhindar dari kontak seperti itu, saya pikir masyarakat tidak perlu khawatir," jelasnya.

Daeng juga menyebut virus tersebut tidak akan tahan lama berada di udara bebas.

"Kalau droplet itu, dalam jarak tiga meter sudah jatuh ke tanah dan tidak bertahan lama," ujarnya.

"Virus itu tahan lama kalau masuk ke medium yang bisa tumbuh, contoh di tubuh kita," jelasnya.

Baca Juga: Viral Penampakan Memprihatinkan Tangan dan Wajah Petugas Medis Pasien Virus Corona, Wajah Bekas Masker Tangan Keriput Hingga Luka

Di sisi lain Daeng juga memaklumi dengan rasa khawtir masyarakat setempat akan virus ini.

"Oleh karena itu fungsi kami adalah menjelaskan ke mereka bahwa tidak perlu panik," kata Daeng.

"Karena apa yang sudah disiapkan oleh pemerintah tidak memungkinkan ada kontak dengan dunia luar," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Daryono/Isnaya Helmi Rahma)

Baca Juga: Minta Izin kepada Petugas Rumah Sakit untuk Pergi ke Toilet, Ibu dan Anaknya Ini Malah Ditemukan Tewas secara Tragis

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jejak Virus Corona Ditemukan pada Gagang Pintu, Warga Diminta untuk Tingkatkan Kebersihan Pribadi

Tag

Editor : Khaerunisa