Demo Tolak WNI Wuhan Berujung Ricuh, Salah Satu Demonstran: Kenapa Nggak Pulang ke Rumah Saja Langsung

Senin, 03 Februari 2020 | 15:00
Kolase Antara Foto & Instagram @fakta.indo

Meski saat ini pemerintah telah menetapkan Kabupaten Natuna sebagai lokasi karantina, sejumlah warga Natuna tetap menolak kedatangan 245 WNI tersebut

Suar.ID - Upaya evakuasi 245 warga negara Indonesia di Wuhan berjalan lancar pada Sabtu (1/2/2020) lalu.

Kementerian Luar Negeri bersama beberapa mitra kerjanya berhasil membawa pulang WNI yang berada di China.

Namun, 245 warga Indonesia tersebut kini belum bisa bertemu langsung keluarga mereka.

Baca Juga: Lihat Ibu dari Anaknya Jadi Tersangka, Sosok Ini Malah Kirim Hinaan pada Mantan Istri Hingga Ungkap Fakta Tak Terduga: My Wife Put You in Jail

Ratusan WNI itu sementara dibawa ke kepulauan Natuna untuk dikarantina dan dilakukan observasi kesehatan selama 14 hari.

Selama 14 hari tersebut apabila lolos dari observasi, WNI akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

Meski saat ini pemerintah telah menetapkan Kabupaten Natuna sebagai lokasi karantina, sejumlah warga Natuna tetap menolak kedatangan 245 WNI tersebut.

Melansir dari akun Instagram @fakta.indo, Minggu (2/2/2020) kerusuhan massa terjadi di akses jalan gerbang menuju Bandara Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna.

Baca Juga: Sempat Ngumpet di Rumah Saat Akan Ditangkap Polisi, Begini Keseharian Ibu Rumah Tangga Penghina Wali Kota Surabaya Sebelum Ditangkap, Pak RW: Saya Kira Umum-umum Aja Kok...

Ratusan orang terlibat aksi dorong-dorongan dengan aparat menjelang ketibaan WNI evakuasi Wuhan dari Batam menuju daerah ini.

Kekhawatiran yang tinggi akan virus corona mengakibatkan warga Natuna menolak upaya karantina ratusan WNI dari Wuhan.

Kendati Kemenkes memastikan para WNI yang dievakuasi dalam kondisi sehat, namun warga tetap menolak proses karantina di Natuna.

Pemerintah sebelumnya sudah menyiapkan hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna sebagai lokasi observasi selama masa inkubasi yang dilakukan terhadap WNI sebelum mereka dinyatakan 100 persen aman dari virus corona.

Tenaga medis dan psikis sudah diturunkan Kemenkes ke Natuna.

Baca Juga: Minta Izin kepada Petugas Rumah Sakit untuk Pergi ke Toilet, Ibu dan Anaknya Ini Malah Ditemukan Tewas secara Tragis

Aksi penolakan sudah terjadi sejak, Sabtu (1/2/2020) setelah kabar bahwa Natuna dijadikan lokasi observasi selama 14 hari.

Bahkan hingga malam, demonstrasi warga pecah di Kantor DPRD hingga gerbang Bandara Lanud Raden Sadjad.

"Apapun alasannya, kenapa harus Natuna? kalau iya mereka sudah sehat, kenapa nggak pulang ke rumah saja langsung. Berarti kan itu ada kemungkinan masih bisa tertular, makanya dibawa ke Natuna untuk observasi," ujar salah seorang warga yang ikut berdemo.

Berdasarkan informasi yang dikutipdari Kompas.com, untuk mengamankan dan menjaga situasi Natuna tetap kondusif, Polda Kepri langsung menerjunkan sedikitnya 117 personel Brimob Polda Kepri.

Kabid Gunas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt ditemui di Bandara Hang Nadim membenarkan atas pengiriman 117 personel untuk melalukan pengaman agar Natuna tetap kondusif.

"Pagi tadi kami terbangkan 117 personel," kata Harry, Minggu (2/2/2020).

Ditanyai sejauh mana penolakan yang dilakukan warga Natuna, Harry mengaku hanya berupa penyampaian aspirasi saja. Namun sejauh ini hal tersebut dapat dikondisikan.

Saat ini personel yang bertugas di Polres Natuna sedang melakukan upaya pendekatan.

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber : Kompas.com, Instagram

Baca Lainnya