Suar.ID -Jumlah pasien virus corona terus meningkat menyebabkan sejumlah rumah sakit kewalahan.
Jangankan berlibur, di tengah kekacauan yang terjadi, sejumlah staf medis bahkan bekerja tanpa henti.
Lelah tentunya mereka rasakan, tapi para staf medis tersebut tak bisa mengabaikan para pasien begitu saja.
Tanpa bisa beristirahat dengan baik, tak bisa dipungkiri jika para staf medis juga kelalahan secara fisik dan mental.
Bahkan seorang perawat dikabarkan sampai menangis dan menjerit tak tahan dengan keadaan yang dialaminya.
Seorang perawat yang bekerja di 'garis depan' menghadapi langsung kengerian virus corona menangis.
Rekaman tangisan putus asa perawat tersebut tampaknya diambil di sebuah kamar yang tak terlalu luas dii sebuah rumah sakit.
Terdengar tangisannya sambil berteriak: "Saya tak sanggup lagi!".
Rekan-rekan sesama perawatnya pun terlihat menghampiri perawat yang menangishisteris itu.
Sementara terlihat liam hingga enam perawat lainnya terisak diam-diam sambil makan.
Dilansir dari Daily Mirror (25/1/2020), perawat yang menangis histeris tersebut menyadari bahwa dirinya harus menghabiskan Tahun Baru Imlek di rumah sakit, bekerja.
Ya, merebaknya virus corona memang bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek.
Sejumlah perayaan Imlek di China pun dikabarkan dibatalkan.
Video tersebut juga disertai tulisan mengkritik presiden China yang tak memerhatikan kondisi para staf medis di Wuhan.
"Sementara Xi Jinping menikmati waktu baiknya di Tahun Baru Imlek, para perawat di Wuhan menjadi gila!" tulisan dalam video tersebut.
Netizen pun ramai memberikan komentar pada video tersebut.
Banyak yang menyalahkan pemerintah setempat karena mengabaikan kondisi para staf medis.
Seorang netizen meninggalkan komentar: "Seperti diabaikan oleh negara".
Yang lain menghormati perawat dan dokter atas kerja kerasnya.
Seperti diketahui, Kota Wuhan, China dikabarkan menjadi kota tempat virus corona bersumber.
Saat ini Kota Wuhan telah ditetapkan menjadi zona karantina.
Dokter dan staf medis pun harus tinggal di rumah sakit dan bekerja tanpa henti untuk merawat pasien yang berjatuhan.
Hingga kini virus corona dikabarkan telah membunuh kurang lebih 80 orang dan ribuan orang terjangkit.
Bahkan seorang dokter meninggal dunia karena terjangkit virus corona.
Dr Liang Wudong, 62, menunjukkan gejala dada dan jantung berdetak kencang sebelum ia ditemukan memiliki infeksi dada.
Virus mematikan telah menyebar di 29 provinsi di Cina, bahkan di sejumlah negara juga telah ditemukan warga yang terjangkit.