Air Mata Bupati Pelalawan Tak Dapat Terbendung Saat Ceritakan Dirinya Gendong Jasad Anaknya Pulang Karena Tak Mampu Sewa Ambulans

Jumat, 24 Januari 2020 | 08:54
TribunPekanbaru/ Johanes Tanjung

Bupati Pelalawan

Suar.ID - Bupati Pelalawan, Provinsi Riau, HM Harris menceritakan kisah pilu yang dialaminya beberapa tahun silam.

Kisah ini ia sampaikan saat sambutan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) di aula kantor Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Kamis (23/1/2020).

Hal itu dilakukan HM Harris karena ketika itu tak punya biaya menyewa ambulans.

Baca Juga: Ditinggal Istrinya Shalat Subuh di Masjid, Suami Tega Lampiaskan Nafsu Bejatnya Berkali-kali pada Anak Tiri, Terungkap Pelaku Lain yang Ternyata Juga Orang Terdekat

Saat sambutan tersebut, HM Harris mendadak berhenti bicara.

Sekitar lima detik Bupati Harris tak bersuara dari atas podium di depan seratusan peserta Raker Kesda yang ikut terdiam melihat orang nomor satu di Pelalawan itu berurai air mata.

Lantas Harris mengambil tissu yang ada di sampingnya dan mencoba mengusap air matanya yang terus jatuh.

Tanpa disadari peserta rapat yang kebanyakan kaum perempuan ikut menangis, seakan terbius akan cerita Bupati Harris.

Baca Juga: Heboh Sup Kelelawar yang Katanya Lezat, Ilmuan Peringatkan tentang Bahaya Virus Baru dari Makanan Itu

"Siapapun yang sakit tolong diobati segera, tanpa memandang latar belakang pasien. Ini perlu saya tegaskan," ungkap Harris dengan suara serak sehabis menangis, setelah berhasil mengontrol emosinya.

Ia meminta seluruh petugas kesehatan untuk bekerja dengan ikhlas dan tulus melayani warga yang sakit.

Para peserta merupakan para medis yang datang dari 14 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci, Poskesdes, dan faslitas kesehatan lainya.

Dalam Raker Kesda ia menegaskan komitmen daerah untuk mengedepankan pelayanan kesehatan secara gratis harus didukung penuh oleh petugas dan Diskes sebagai instansi yang berwenang.

"Jangan pernah melihat pasien dari suku, agama, rasnya dan golongannya."

"Mau dia kaya, miskin, pendatang atau tempatan. Yang pasti layani dulu, nanti yang lain bisa diurus kemudian," tegas Harris lagi.

Baca Juga: Dulu Bergelimang Harta, Namun Kehidupannya Berubah Drastis kala Sang Ayah yang Penyanyi Legendaris Meninggal, Calvin Dores Rela Bekerja sebagai Kuli Bangunan dan Driver Ojol untuk Hal Mulia nan Memprihatinkan Ini

Air mata Bupati Pelalawan dua periode ini bercucuran setelah ia menceritakan nasib anaknya yang meninggal dunia karena tidak ada biaya untuk berobat.

Setelah memberikan mukadimah dan motivasi dari atas podium, Harris mulai membeberkan masa kelam yang dialami keluarganya dulu.

Ketika dirinya gagal menjalankan bisnis hingga tumpur di Pulau Jawa, akhirnya ia pulang ke Pekanbaru.

Jangankan harta benda, uang untuk makan setiap haripun pas-pasan.

Ketika itu anaknya nomor dua, tepat di antara Budi Artiful dan Adi Sukemi, jatuh sakit dan semakin parah.

Ia bersama istrinya, Hj Ratna Mainar, membawa anaknya berobat ke rumah sakit.

Namun lantaran tidak sanggup untuk membiayai meski sudah menjual barang-barang yang tersisa, akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Gadis Kampung Kreung Menunggu Sebanyak-banyaknya Kaum Pria di Gubuk Cinta untuk Melakukan 'Cinta Satu Malam', Inilah Tujuan Mereka!

Untuk membayar biaya mobil pengangkut jenazah juga Harris tak punya duit lagi dan terpaksa ia membawa pulang mayat anaknya dengan cara digendong.

Masa kelam itu tidak terlupakan bagi Harris maupun keluarganya hingga saat ini.

"Anggaran kesehatan saat ini sudah besar dialokasikan dari APBD, jadi tak ada alasan bagi warga yang sakit untuk tidak diobati," tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes, dalam sambutannya menyebutkan seluruh petugas medis yang bekerja di fasilitas kesehatan pemerintah harus mengabdi sesuai dengan profesi masing-masing.

Beberapa penyakit yang menjadi sorotan di Pelalawan seperti gizi buruk, stunting, dan penyakit lain yang mendominasi.

Baca Juga: Setelah Membuat Rakyat Indonesia Berduka dengan Membunuh Prajurit Terbaik Bangsa, Akhirnya Pemasok Senjata KKB Papua Intan Jaya Tewas Ditembak Mati, Asal Senjatanya sungguh tak Disangka-sangka!

"Ada beberapa program yang harus kita jalankan dalam peningkatan kualitas pelayanan dalam tahun 2020. Ini yang akan diursaikan dalam Raker Kesda ini," tandas Asril.

Ia menjelaskan, Diskes harus bisa memeprtahankan beberapa prestasi yang diraih selama tahun 2019 lalu.

Seperti akreditasi seluruh puskesmas yang dicapai hingga ada yang berstatus bintang empat.

Termasuk penghargaan-penghargaan yang diterima tahun lalu.

Kedepan seluruh tenaga kesehatan harus mampu memberikan pelayanan yang prima dan bisa bersinergi lebih baik lagi.

Baca Juga: 6 Zodiak Ini Paling Berani Menyampaikan Pendapat dengan Keras, Salah Satunya Gemini yang Justru Terkenal Sangat Lembut

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Masa Sulit Bupati Pelalawan, Gendong Jenazah Anaknya Pulang karena Tak Mampu Sewa Ambulans

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya