Suar.ID - Belakangan ini nama Reynhard Sinaga banyak menjadi perbincangan publik.
Pria kelahiran Jambi ini mendapatkan vonis semuru hidup dari pengadilan Manchester, Inggris, pada Senin (6/1/2020) kemarin, atas kasus pemerkosaan.
Reynhard Sinaga pun dijuluki sebagai 'Predator Seksual Setan'.
Ia terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan 48 kasus serangan seksual terhadap korban pria.
Diantara para korbannya ada yang diperkosa berkali-kali.
Caranya dalam melakukan kejahatannya itu juga sangat sadis.
Melansir dari Tribunnews.com, Reynhard memerkosa dengan terlebih dulu membius korbannya.
Tanpa memedulikan korban yang tidak sadarkan diri, pria ini melakukan pemerkosaan sambil memfilmkannya.
Kasusnya ini disebut polisi setempat sebagai kasus permerkosaan terbesar dalam sejarah hukum Inggris.
Tak ayal kasus ini tak hanya menghebohkan Inggris, namun juga di Indonesia.
Ya, Reynhard adalah seorang pria asal Indonesia yang disebut berada di Inggris dengan visa pelajar.
Ia datang ke Inggris pada 2007 silam saat usianya 24 tahun.
Sementara itu disebutkan jika kejahatannya dilakukan antara tahuj 2015 hingga tahun 2017, atau selama dua setengah tahun.
'Predator Seksual Setan' ini disebut melancarkan aksinya di apartemennya, di Montana House.
Dalam pengungkapan kasus ini, teman-teman Reynhard pun menjadi saksi.
Dari sanalah terungkap bagaimana perangai Si Predator Setan.
Dikutip dari Kompas.com yang melansir The Guardian, salah seorang teman Reynhard yang tinggal di Gay Villege, Menchester, menyebut jika Reynhard adalah sosok bersuara lembut dengan kacamata tebal.
Ia pun sampai mengaku tidak akan menyangka jika Reynhard akan melakukan kejahatan.
"Dia baik, lemah lembut, dan sopan," katanya.
"Saya tidak bisa membayangkan dia bisa mendapatkan tiket tilang atau mengadu," sambungnya.
Namun, Rey dikenal cukup tertutup.
Ia tidak pernah menceritakan tentang keluarganya atau masa kecilnya.
Selain itu, untuk urusan orientasi seksual, Si Predator Setan tidak pernah menyembunyikannya.
Ia terlihat di Canal Street maupun Gay Village.
Teman-teman Reynhard pun mengaku tidak mengetahui sama sekali jika Reynhard menjadi terdakwa kasus pemerkosaan di Inggris.
Lebih lanjut, teman Reynhard mengungkapkan tentang kebiasaan Si Predator Setan.
Menurut mereka selama ini Reynhard akan menyombongkan diri dengan mendekati pria 'heteroseksual, di mana dia kemudian menuduh mereka memerkosanya.
Pernah suatu waktu teman Reynhard melakukan percakapan WhatsApp yang mengarah ke aksinya.
"Dalam percakapan tertanggal Juli 2015 yang dipaparkan di pengadilan itu, Reynhard menyebut bahwa teman sekamarnya sudah pindah.
Hal itu ditanggapi temannya dengan bercanda bahwa nantinya Reynhard akan mendapatkan teman baru setiap harinya.
Sementara itu Reynhard justru membalas dengan menunjukkan seornag pria yang diyakini sebagai korban barunya.
"Hahaha, yang kau maksud ini," katanya.
Seperti ia yang tertutup tentang keluarganya, Reynhard pun tertutup soal siapa saja yang sudah diajaknya ke apartemen.
Bukan hanya itu, teman Reynhard pun mengaku tidak pernah melihat bagian dalam kamar Si Predator Setan.
Pria itu selalu beralasan jika kamarnya 'terlalu kotor'.
Ada pula kesaksian dari seorang temen perempuan Reynhard.
Ia mennggamabarkan jika Reynhard adalah sosok yang narsis dan naif.
Si teman perempuan mengatakan jika Reynhard sempat mengira dirinya lebih muda dari usia aslinya.
"Dia narsis dan bersikap naif untuk segala sesuatunya," ujarnya.
Bahkan ia menyebut bahwa Si Predator Setan sebagai sosok yang akan menjalani hidupnya di dunia maya.
Reynhard sendiri menempuh studi di Universitas Manchester dari Agustus 2007 untuk gelar MA di bidang sosiologi.
Kemudian pada Agustus 2012, dia sempat berkuliah di Universitas Leeds untuk PhD pada ilmu Geografi Manusia, di mana dia tidak menyelesaikannya.
Dia sempat menyerahkan tesisnya berjudul Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester.
Tesis itu diajukan pada Agustus 2016.
Tetapi, Reynhard Sinaga dinyatakan gagal, sehingga dia diminta untuk memperbaikinya.