Wilayah Perairan Natuna Diterobos China, Susi Pudjiastuti dan Menhan Prabowo Malah Beda Pendapat, Begini Komentar Moeldoko

Selasa, 07 Januari 2020 | 06:30
(KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)

Wilayah Perairan Natuna Diterobos China, Susi Pudjiastuti dan Menhan Prabowo Malah Beda Pendapat, Begini Komentar Moeldoko

Suar.ID - Terjadi perbedaan pendapat antara Menteri Pertahanan Prabowo dan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Perbedaan ini terjadi karena masalah penangkapan 3 kapal asing asal China yang melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Atas perbedaan pendapat ini Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun angkat bicara.

Moeldoko menilai penyelesaiaan permasalahan antara RI dengan China dapat dilakukan melalui dua bentuk pendekatan, yakni diplomatik dan militer.

Baca Juga: Meski Terlihat Arogan Seenaknya Masuk Perairan Natuna, Sosok ini Yakin China Sebenarnya Takut dengan Indonesia, Kenapa?

"Diplomasi dimulai dengan yang soft sampai dengan yang hard.

"Berikutnya pendekatan militer atau keamanan, pertahanan keamanan," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Moeldoko memastikan bahwa pemerintah sudah melakukan kedua bentuk pendekatan tersebut.

Bahkan, Kementerian Luar Negeri disebut tengah melakukan diplomasi dengan negeri tirai bambu untuk dapat menyelesaikan masalah ini.

Baca Juga: Padahal Kapal China Makin Semena-mena di Perairan Natuta, TNI Malah Katakan Hal Tak Terduga Ini!

"TNI sudah mengambil langkah-langkah antisipasif, dengan mengerahkan berbagai kekuatan untuk mengisi area (Natuna) itu," kata dia.

Apapun bentuk pendekatan yang dilakukan, mantan Panglima TNI itu menambahkan, pemerintah akan tetap memprioritaskan kedaulatan dari kepentingan-kepentingan lain.

"Bagi saya intinya kedaulatan tidak bisa dinegosiasikan," ucap dia.

Baca Juga: Tiba-tiba Gendong Bayinya Tengah Malam padahal Biasanya Tidak, Begini Firasat Teddy Sebelum Istrinya Meninggal Dunia

Sebelumnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan, adanya penangkapan tiga kapal asing asal China yang melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna di Kepulauan Riau, tidak akan menghambat investasi dengan China.

"Kita cool saja, kita santai," kata dia.

Sementara itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti justru meminta kepada pemerintah untuk memberikan tindakan tegas terhadap aksi kapal-kapal China tersebut.

Menurutnya, apa yang dilakukan China dengan sengaja melindungi aktivitas penangkapan kapal nelayan mereka di Natuna jelas melanggar kedaulatan Indonesia.

Baca Juga: Usai Melahirkan Bayinya Secara Caesar, Beginilah Kondisi Puput Nastiti Devi, Sudah Mulai Bisa Senyum Saat Didampingi Ahok

"Pisahkan dan bedakan Pencurian Ikan dengan Investasi!

"Bedakan pencurian ikan dengan persahabatan antar negara," tegas Susi melalui unggahan di akun Twitter pribadinya.

Presiden Joko Widodo pun angkat bicara soal peristiwa yang terjadi di Natuna. Kepala Negara berpendapat, pernyataan yang disampaikan sejumlah menterinya sudah tepat dalam menanggapi persoalan ini.

"Yang berkaitan dengan Natuna, saya kira, seluruh statement yang disampaikan sudah sangat baik," kata Jokowi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Baca Juga: Aksinya Terekam CCTV, Seorang Wanita Dihajar Habis-habisan oleh Pria hingga Dilempar Sejauh 2 Meter

Dalam sambutannya Jokowi menyinggung soal penerobosan wilayah Natuna oleh kapal China.

"Bahwa tidak ada yang namanya tawar menawar mengenai kedaultan, mengenai teritorial negara kita," tegas Jokowi.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohamad Mahfud MD bersikap tegas terhadap masuknya kapal asing asal China ke wilayah perairan Natuna.

Baca Juga: Terbongkar, Ternyata ini yang Bikin Rizky Febian Berdebat Keras dengan Ayah Tirinya Ketika Hendak Memakamkan Lina, Netizen Langsung Geram!

Mahfud menyampaikan, tidak ada negosiasi atas kasus tersebut. Sebab menurut dia, perairan Natuna yang ada di Kepulauan Riau mutlak merupakan wilayah Indonesia.

"Indonesia tidak akan melakukan negosiasi dengan China," kata Mahfud di Kampus Universitas Brawijaya (UB), Minggu (5/1/2020).

Menurut Mahfud, perairan Natuna sepenuhnya milik Indonesia berdasarkan konvensi internasional tentang laut dan perairan, yaitu UNCLOS tahun 1982.

Batas perairan Natuna yang dilanggar China merupakan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia.

Mahfud MD meminta aparat keamanan untuk mengusir kapal-kapal asal China yang masih berada di perairan Natuna.

Baca Juga: Puput Nastiti Devi Melahirkan, Justru Sosok Ini yang Bocorkan Nama Anak Pertama Ahok dari Istri Keduanya Itu, Arti Namanya Simpan Kisah Hidup Sang Mantan Gubernur?

(Rully R. Ramli)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Susi dan Prabowo Beda Pendapat Soal Natuna, Ini Komentar Moeldoko".

Tag

Editor : Aditya Eriza Fahmi