Suar.ID -Merupakanajang balap motorpaling bergengsi di dunia di dunia, berkompetisi di MotoGP tentu saja tidak mudah.
Dalam menjalankan sebuah tim, butuh dana yang besar.
Tidak mengherankan jika uang adalah salah satu aspek terpenting dari sebuah tim balap agar tetap eksis.
Kira-kira, bagaimana cara setiap tim mengelola keuangannya?
Baca Juga: Kenapa Sih Pembalap MotoGP Harus Memiringkan Badan Banget hingga Lututnya Menyentuh Aspal?
Atau bahkan Bagaimana mendapatkan uangnya?
Sebelum membahas hal tersebut,perlu dipahami dahulu bahwaterdapat banyak perbedaan budget dan sponsor antara tim pabrikan dan tim customer (satelit).
Mencari tahu detail keuangan dari setiap tim di paddock, tentunya bukanlah hal yang mungkin dilakukan.
Jelas saja, seperti halnya sebuah perusahaan, keuangan adalah rahasia yang harus disimpan rapat oleh setiap anggotanya.
Dalam kompetisi MotoGPterdapat tim besar dan tim kecil.
Tim besar memerlukan dana besar, biasanyamerupakan tim pabrikan sedangkan tim yang kecil memerlukan dana tidak sebesar tim pabrikan, tim kecil mengacu pada tim non-pabrikan.
Pengeluaran tim pabrikan biasanya karena untuk menggaji pembalap terkenal.
Sebut saja gaji Valentino Rossi dan Marc Marquez yang saat ini paling besar di antara pembalap lainnya.
Pengeluaran lain juga patut diperhitungkan, misalnya gaji kru, menyewa motor bagi tim satelit, pengembangan motor bagi pabrikan, lalu ketikaterjadi kecelakaan harus memperbaiki motor, dan banyak pengeluaran lainnya.
Lalu, ada perbedaan mendasar tentang tujuan utama tim pabrikan dan tim non pabrikan (satelit dan privateer).
Tim pabrikan adalah salah satu proyek dari masing-masing pabrikan motor yang memangingin menggelontorkan dana besar dan tujuan utamanya bukan semata-mata untuk mencari untung secara langsung dari kejuaraan.
Selain untuk riset, tim pabrikan dibuat sebagai alat marketing dan bersaing dengan pabrikan lainnya.
Adanya sponsor lain (selain pabrikan motor) di tim pabrikan bukan untuk masalah ekonomi, namun lebih ke kerjasama yang muaranya juga ke marketing.
Sumber pemasukan lainnya adalah dari Dorna, sang pemilik MotoGP.
Dorna membayar setiap pabrikan untuk setiap motor yang digunakan dalam balapan.
Adanya tim non-pabrikan tujuannya untuk meramaikan balapan, membantu tim pabrikan, dan tentu saja menjalankan roda ekonomi.
Sumber keuangan tim non-pabrikan memang dari sponsor itu, jika kekurangan sponsor maka sebuah tim dapat mengalami kebangkrutan.
Dorna Sports juga memberikan dana bagi tim non pabrikan yang berkompetisi, istilahnya ada subsidinya juga.
Walau butuh uang, sponsor tidak selalu memberi bantuan dalam bentuk uang.
Ada sponsor yang langsung memberi uang, ada pula sponsor yangmendukung untuk menyuplai material teknis untuk balapan.
Juga ada sponsor utama yang memang menggelontorkan dana banyak, ada pula sponsor yang hanya memberi dana sedikit.
Namun beberpa waktu yang lalu terdapatsatu tim non-pabrikan yang tidak memburu uang seperti yang lainnya, tim itu adalah Marc VDS yang dulu pernah berkompetisi di kelas premier tapi sekarang sudah mundur karena masalah dana.
Tim Marc VDS lebih sering disebut tim privat.
Marc VDS dibuat memang karena sang pemilik (Marc Van Der Straten) punya dana cukup dan memang senang berada di kompetisi balap.
Baca Juga: Baru saja Umumkan Pensiunnya, Kini Jorge Lorenzo Malah Balik ke Paddock MotoGP! Mau Jadi Rider Lagi?
Bagi tim Marc VDS, sponsor sifatnya hanya membantu saja, tujuan sebenarnya adalah tetap balapan.
Tapi pada akhirnya, jika dananya kurang, ya tetap saja sulit untuk beroperasi dan eksis,hingga akhirnya Marc VDS memutuskan untuk mundur.(Grid Oto)