Suar.ID -Saat sedang melintasi tikungan, pengendara motor tidak hanya memutar setangnya untuk bisa menikung.
Pemotor juga harus memiringkan tubuh dan motornya dalam sudut kemiringan tertentu agardapat menikung dengan baik.
Demikian juga denganmotor MotoGP, yang sudut kemiringannya sangat besar saat menikung.
Jika susut kemiringannya kurang mencukupi, motor bakal gagal menikung dan keluar dari jalur tikungan tercepat dari tikungan tersebut.
Kenapa sih motor harus miring agar bisa menikung dengan baik?.
Proses menikung adalah sebuah gerak melingkar, jaditerdapat gaya sentripetal yang menarik motor ke dalam pusat tikungan.
Dalam hal ini, gaya sentripetal di MotoGP adalah gaya gesek antara ban dan aspal.
Ada juga gaya sentrifugal yangberlawanan dengan gaya sentripetal.
Gaya sentrifugal inilah yangmembuat motor keluar dari jalurapabila tidak cukup miring saat menikung.
Sedangkan gaya sentrifugal, pusat tarikannya berada di titik berat alias centre of gravity dari motor.
Sederhananya,proses miring itu adalah cara untuk melawan gaya sentrifugal dengan mengubah titik berat motor.
Semakin miring, semakin dekat pula titik berat motor ke pusat tikungan.
Terdapatteknik khusus yang memang dikuasai pembalap MotoGP untuk memiringkan motornya saat menikung.
Langkah pertama, lakukan countersteering, misalnya saja ingin menikung ke kanan, maka arahkan setang ke arah kiri dengan cepat agar motor bisa miring ke arah kanan.
Saat mengarahkan setang ke kiri, motor akan miring ke kanan untuk melawan arah gaya sentrifugal yang menarik motor ke arah kiri.
Langkah ini dilakukan berbarengan dengan memindahkan titik berat pembalap ke kanan.
Untuk MotoGP, langkah awal ini harus dilakukan dengan sangat cepat, yang mana pembalap MotoGP sudah sangat ahli.
Jangan sampai malah terkena insiden high side crash (kehilangan traksi ban belakang) duluan.
Langkah kedua, adalah menyempurnakannya dengan mengubah arah setang ke kanan.
Motor akan semakin miring saatberada ditikungan.
Dan setelah keluar tikungan tinggal membalikkan setang lurus dan badan pembalap, kembali ke tengah lagi.
Nah, tapi jangan coba-coba ini di jalanan umum ya Guys, bahaya!
Ini teknik yang memang sudah dikuasai pembalap profesional MotoGP.
Dan tingkat kemiringan saat membelok ini tergantung dari banyak faktor.
Misalnya saja radius tikungan, kecepatan motor, dan juga kekuatan grip antara ban dan aspal.(GridOto)