Suar.ID -Kisah cinta seorang pemuda di Semarang kepada janda berakhir tragis.
Tak mendapat restu dari orangtua, pemuda yang masih berusia 26 tahun itu mengakhiri hidupnya.
EA (26) disebut jatuh cinta pada janda beranak lima.
Tak hanya sudah memiliki anak, janda tersebut juga diketahui telah memiliki cucu.
Jarak usianya keduanya terbilang cukup jauh meski tak disebutkan berapa tepatnya usia janda tersebut.
Hanya saja ia sudah dapat disebut sebagai nenek-nenek.
EA serius terhadap perasaannya dan berniat menikahi janda tersebut.
Sayang, niatnya urung terlaksana.
Sebab, kedua orangtuanya tidak setuju dengan calon istri putra mereka.
Mengetahui cintanya tak mendapat restu, EA memilih jalan pintas dan mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Dikutip dari Tribunnews, EA gantung diri di rumah kos miliknya di Tambakaji Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Rabu (25/12/2019).
Diketahui kedua orangtua EA menentang hubungan cintanya dengan sang janda.
Terutama sang ayah korban.
"Saya memang tidak merestui, sebab wanita yang mau dia seriusi itu janda anak lima dan sudah memiliki cucu," ungkap ayah korban, Koiron kepada Tribun Jateng, Rabu (25/12/2019) malam.
Dia melanjutkan malam sebelum kejadian gantung diri, Erwin sempat meminta tolong ibunya untuk menyampaikan kembali maksud korban.
Yaitu ingin menikahi wanita pilihannya, yang berasal dari Desa Sumberejo Kaliwungu, Kendal.
"Saya bilang, kalau mau hidup bersama wanita itu ikut saja dia. Jangan di sini. Tapi kalau memilih saran orang tua silahkan saja tetap di sini," katanya.
Penolakan Koiron bukan tanpa alasan.
Dia membeberkan usia anaknya dengan wanita itu terpaut sangat jauh, bahkan lebih tua dibandingkan ibunya.
Menurut Koiron, wanita itu tidak tepat untuk anaknya.
Dia sempat mendengar kabar kurang menyenangkan tentang janda tersebut.
Menurut kabar janda itu telah meninggalkan suami pertamanya yang stroke.
"Sebenarnya orang tua mana yang tidak menginginkan terbaik untuk anaknya.
Saya menolak bukan karena saya tidak suka terhadap anak. Tetapi semua demi kebaikan anak," jelasnya.
Dia mengungkapkan jalinan asmara anaknya itu, telah berjalan tiga tahun.
Koiron mengatakan putranya memang pendiam dan jarang bergaul.
"Almarhum juga jarang ikut kegiatan di lingkungan sekitar," jelasnya.
Koiron pun mengaku iklhas atas kepergian anaknya.