Berita Terpopuler Politik 2019: Susi Pudjiastuti Lengser dari Menteri Kelautan & Perikanan, Ia Mengaku Baru Kali Ini Merasakan Kerja untuk Khalayak Banyak

Kamis, 26 Desember 2019 | 13:15
Instagram/ @susipudjiastuti115

Tak munculnya nama Susi Pudjiastuti di jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf menyisakan rasa sedih bagi sebagian masyarakat

Suar.ID -Pada Kamis (3/10/2019), sidang kabinet paripurna digelar di Istana Negara, Jakarta.

Pada sidang kali ini beragenda membahas evaluasi pelaksanaan RPJMN 2014 - 2019 serta persiapan implementasi APBN 2020.

Sidang paripurna ini menjadi sidang terakhir Kabinet Kerja Jokowi.

Melansir Kompas TV, Jumat (4/10/2019), Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada Kabinet Kerja karena telah membantu mengimplementasikan visi dan misi presidenjuga membangun fondasi kemajuan bangsa.

Baca Juga: Berita Terpopuler Tokoh Nasional 2019: Tak Lagi Menjabat Menteri Kelautan, Susi Pudjiastuti Masih Lakukan Hal ini Pada Para Nelayan, Panutan!

Namun ternyata kerja Presiden Jokowi selama menjabat di periode pertama yang akan segera selesai ini mendapat apresiasi juga dari beberapa menteri yang hadir.

Salah satu yang megapresiasi sistem kerja Jokowi adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Menteri yang sering bepenampilan nyentrik dan ceplas-ceplos saat bicara ini menyampaikan apresiasinya pada Jokowi.

Mengutip dari Tribunnews.com, Susi mengaku senang dapat bekerja sebagai menteri di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Neneknya Menerima Penghargaan Sebagai Tokoh Paling Dikagumi, Cucu Susi Pudjiastuti ini Ungkapkan Karakter Asli Sang Nenek

"Terlalu banyak buat dibicarakan, luar biasa," ujar Susi seusai menghadiri sidang kabinet paripurna terakhir di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Susi yang merupakan pengusaha di sektor perikanan dan penerbangan, mengaku baru kali ini bekerja untuk orang atau sebagai anak buah Presiden.

Dirinya sebelum menjadi menteri memang belum pernah bekerja di bawah perintah orang lain.

Ia lebih bebas dan mampu mengatur dirinya sendiri dan bawahanya sebagai pengusaha.

Instagram/ @susipudjiastuti115
Instagram/ @susipudjiastuti115

Susi Pudjiastuti

Baca Juga: Soal Ekspor Benih Lobster Dikritik Susi Pudjiastuti, Jokowi Beri Tanggapan: Yang Penting Mendapat Manfaat

Namun sekarang yang ia rasakan benar-benar harus bekerja dibawah perintah Presiden.

"Saya pikir beliau pribadi yang luar biasa, saya kan seumur hidup tidak pernah kerja buat orang, baru kali ini, ya saya pikir senang, luar biasa," tutur Susi.

"Ya namanya kami mencoba membantu beliau dalam membangun negara ini, ya kami usahakan semampunya," sambung Susi.

Sementara ketika ditanya apakah siap jika dipilih menjadi menteri kembali, Susi tidak menjawab dan diikuti dengan tawanya.

Baca Juga: Berita Terpopuler Politik 2019: Baru Kemarin Gantikan Ibu Susi, Menteri Kelautan Ini Sudah Berani Hilangkan Kebijakan Tenggelamkan Kapal, Sosok Ini Ternyata yang Menginstruksikan

Siapapun menterinya, Susi hanya berharap ke depannya harus lebih baik.

"Harus lebih baik, jaga kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan," ucap Susi.

Melansir dari Wikipedia.org, Susi Pudjiastuti mulai menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Kerja 2014-2019.

Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal.

Instagram/ @susipudjiastuti115
Instagram/ @susipudjiastuti115

Susi Pudjiastuti ungkapkan rencana apa yang akan ia lakukan setelah masa jabatannya sebagai menteri berakhir

Baca Juga: Jokowi Menampik Kritikan dari Susi Pudjiastuti Soal Ekspor Bibit Lobster: Yang Penting Lingkungan Tidak Rusak

Namanya bahkan dikaitkan dengan kata "tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia.

Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25 persen dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14 persen dan keuntungan sebesar 12 persen.(Nicolaus)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Kompas TV, Wikipedia, GridHot.ID, Tribunnews, Sosok.id

Baca Lainnya