Suar.ID - Beredar di media sosial Twitter, narasi mantan Ketua DPR, Setya Novanto hilang dari lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Narasi tersebut pertama kali diunggah oleh pemilik akun Twitter @emerson_yuntho, Minggu (22/12/2019) lalu.
Emerson yang diketahui merupakan mantan Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) menuliskan narasi sebagai berikut:
"Netizen. Butuh bantuannya telah hilang Bapak @sn_setyanovanto Hingga kemarin belum kembali ke tempat tinggalnya di Sukamiskin Bandung. Kulit putih.Usia 62 tahun. Ada hadiah bagi siapapun yang memberikan informasi. Cc @Kemenkumham_RI @OmbudsmanRI137"
Hingga saat ini, Selasa (24/12/2019), unggahan tersebut sudah di-retweet sebanyak 117 kali dan disukai oleh 115 orang.
Melansir dari Kompas.com, saat dikonfirmasi, Emerson membenarkan bahwa dirinyalah yang mengunggah narasi tersebut di akun Twitter miliknya.
Ia mengunggah tweet tersebut lantaran saat disidak oleh Ombudsman pada Jumat (20/12/2019), Setya Novanto tidak ada di ruangannya.
"Pas disidak sama ombudsman kan orangnya nggak ada. Ruangannya digembok," ujarnya singkat.
Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama Sekretariat Jenderal Kemenkumham Bambang Wiyono mengatakan bahwa narasi Setnov hilang dari lapas Sukamiskin adalah hoaks.
Kepastian tersebut disampaikan Bambang setelah pihaknya menghubungi Kalapas Sukamiskin Abdul Karim.
Ia mengatakan, saat ini Setnov masih dalam masa hukuman di Lapas Sukamiskin.
"Itu kabar tidak benar, Setnov masih ada di dalam lapas Sukamiskin," ujar Bambang dikutip dari Kompas.com.
Saat ini imbuhnya, Setnov memang tidak ada di kamar tahanannya dikarenakan kamar tahanan di Lapas Sukamiskin sedang dalam perbaikan dan akan selesai pada 31 Desember 2019.
Untuk itu, warga binaan termasuk Setnov dipindah ke ruangan lain seperti aula dan masjid.
"Setnov sekarang di ruangan rame-rame. Tidak di kamar sendiri. Nama ruangannya ruangan pesantren," jelas dia.
Bambang mengatakan, apabila memasuki hari-hari khusus, di ruangan tersebut juga diadakan pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain.
Hal itu guna menghindari kejenuhan dari warga binaan yang menghuni lapas Sukamiskin.
Ia mengimbau agar masyarakat tidak kembali membuat isu-isu yang negatif seperti ini.
"Kita selalu mencoba untuk memberikan pembinaan bagi warga binaan, agar kembali ke masyarakat menjadi warga negara yang baik," terang dia.