Viral di Tulungagung, Bapak Ini Hobi Koleksi Benda Horor, dari Tali Pocong, hingga Tali Tambang yang telah Dipakai untuk Bunuh Diri! Warga Sekitar Dibuat Resah

Rabu, 18 Desember 2019 | 15:15
Tangkapan layar Youtube Surya TV

Suar.ID -Koleksi pribadi Sutarji (62), warga Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung memang cukup unik sekaligus bikin merinding

Bagaimana tidak, ada belasan tali pocong orang yang telah meninggal hingga keranda mayat menjadi bagian dari koleksinya

Melansir dari Surya, berikut sederet fakta tentang Sutarji warga Tulungagung kolektor benda horor dan dijadikan museum

1. Koleksi tali pocong

Sebuah lemari disiapkan khusus untuk menyimpan koleksi tak lazim ini, di antaranya adalah belasan tali pocong.

Suami dari Tasmiati (54) ini memang kerap membantu pemakaman di desanya.

Bahkan, dia masuk liang lahat untuk menata jenazah sebelum ditutup tanah.

Sutarji juga yang melantunkan adzan saat jenazah sudah di dalam liang lahat.

“Setelah di dalam liang lahat, tali pocong kan harus dilepas. Kemudian saya bawa pulang. Jadi bukan makamnya saya gali dan saya curi talinya,” ucap Tarji sambil terkekeh.

Sutarji hapal satu per satu tali pocong milik siapa yang disimpannya.

Baca Juga: Mirip Film Horor Final Destination: Wanita Ini Tewas secara Tragis setelah Menghidupkan Mixer Kue, Begini Kronologinya

2. Benda milik orang meninggal diambil

Selain tali pocong, ada sejumlah helm milik korban kecelakaan lalu lintas.

Helm-helm ini diambil dari lokasi kecelakaan ruas jalan raya Tulungagung-Blitar, Desa Aryojeding.

Di bagian bawah lemari juga tersimpan sebuah tambang warna biru.

Tambang yang lazim dipakai tali sapi ini bekas dipakai untuk alat gantung diri.

Kemudian di dinding tertempel sejumlah jaket, semuanya bekas orang meninggal dunia kecelakaan.

Ada juga sepasang pakaian pengantin adat Jawa berwarna hitam.

Sama seperti koleksi yang lain, sepasang baju pengantin ini juga bekas orang meninggal dunia bersama, tahun 1974.

Sepasang pengantin ini meninggal dalam sebuah kecelakaan lalu lintas, di Sendang Biru, Kabupaten Malang.

Ada pula sejumlah cungkup makam yang menjadi koleksi.

Cungkap adalah bangunan mirip gazebo di atas makam, dengan tujuan melindungi makam dari panas atau hujan.

Cungkup-cungkup itu disulap jadi gazebo mini, untuk menaruh koleksi lainnya.

Baca Juga: Cerita Horor di Balik Menara Saidah Milik Suami Inneke Koesherawati: Ada Orderan Mistis Driver Ojol hingga Makhluk Halus

3. Keranda pembawa sial dibawa pulang

Sebuah keranda mayat yang dilengkapi roda juga diletakkan di halaman samping rumah Sutarji

Ayah dua anak ini berkisah, keranda mayat itu berasal dari daerah Wlingi, Kabupaten Blitar.

Sebelumnya, keranda ini dibuang, karena dianggap membawa sial.

Sebab dalam waktu 47 hari, ada 43 orang meninggal dunia dan diangkut dengan keranda ini.

“Jadi orang tak mau pakai keranda ini lagi dan dibuang begitu saja. Kemudian saya bawa pulang,” tutur Sutarji kepada Surya, Selasa (17/12/2019).

Baca Juga: Viral Video Perayaan Wisuda Unik Bertema Film Horor Midsommar: 'Kreatifnya di Luar Nalar'

4. Nekat ambil Batu punden

Salah satu aksi nekat Sutarji yang sempat mengundang kekhawatiran warga adalah, mengambil batu punden Desa Aryojeding.

Batu punden itu dulunya dianggap sangat angker dan sering dipakai orang untuk nyadran.

Mereka membawa sesajen lengkap dengan ingkung ayam kampung.

“Saya pikir batu kok dikasih ingkung ayam. Akhirnya saya bawa pulang batunya,” terang Sutarji.

Saat itu warga mengingatkan Sutarji, bahwa nyawanya bisa terancam karena ulah roh halus di dalamnya.

Namun karena sikapnya yang kaku, Sutarji mengabaikan peringatan itu dan menganggapnya hanya mitos.

Sutarji yakin, hanya Gusti Allah yang bisa memastikan kematian seseorang.

Nyatanya Sutarji lagi-lagi gagal berjumpa dengan roh halus, apalagi sampai mengancam nyawanya.

Batu punden itu kemudian ditata di halaman samping, menyatu dengan koleksi nyeleneh lainnya.

Meski begitu, Sutarji tetap mengizinkan kalau ada orang untuk nyadran.

“Setelah ada orang nyadran, saya panggil tetangga-tetangga untuk makan ingkung ayamnya,” pungkas Sutarji.

Baca Juga: Pasutri Ini Mengaku Bahwa Anak Adopsinya Adalah Wanita Dewasa Psikopat yang Menyamar Jadi Anak Kecil dan Mirip Kisah Film Horor

5. Ingin bertemu hantu

Koleksi itu bermula dari keinginan Sutarji untuk bertemu hantu atau roh jahat.

“Kok orang-orang itu sering cerita ditemui hantu, tapi saya kok tidak. Jangan-jangan cuma khayalan saja,” ucap laki-laki ramah ini.

Sutarji mulai melakukan segala cara agar bisa melihat hantu.

Ayah dua orang dokter ini awalnya mengambil cungkup makam.

Bangunan kecil di atas makam untuk melindungi makam dari panas dan hujan ini dibawa pulang.

“Pikir saya kalau cungkupnya dibawa pulang hantunya akan datang. Ternyata tidak datang juga,” tuturnya.

Saking ingin bertemu hantu, aksi Sutarji semakin menjadi-jadi

“Saya pernah tidur di keranda itu, ternyata juga tidak bertemu hantu,” ungkapnya.

(Putra Dewangga Candra Seta/Surya)

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber Surya