Seorang Wanita Nekat Melakukan Bunuh Diri dengan Loncat dari Atas Gedung, Beginilah Pesan Ucapan Selamat Tinggal yang Dia Tulis Sebelum Tewas: Maaf, Aku Lemah

Selasa, 17 Desember 2019 | 13:30
Facebook | China Press

Seorang wanita melakukan bunuh diri.

Suar.ID -Seorang wanita berusia 26 tahun melakukan bunuh pada Senin (16/12/2019) pukul 12 siang dengan melompat dari sebuah gedung pusat perbelanjaan di Klang, Malaysia.

Menurut sebuah laporan dari situs China Press, Khoo, yang bekerja sebagai sekretaris di sebuah restoran, memiliki banyak utang dan telah mencari bantuan dari pekerja sosial sekitar sebulan yang lalu ketika ia berutang uang kepada tiga rentenir.

Peter, pekerja sosial, mengatakan bahwa ia bisa bernegosiasi dengan rentenir dan ibu Khoo juga mengirim sejumlah uang.

Melalui bantuan Peter, Khoo berhasil melunasi utangnya minggu lalu.

Baca Juga: Gara-gara Hal ini, Lucinta Luna Nekat Naik ke Atas Genteng Hingga Nekat Ancam Bunuh Diri, Atta Halilintar: Astaga Ngapain Di Situ?

China Press

Khoo meninggalkan pesan perpisahan sebelum kematiannya.

Pada malam sebelum kejadian, Peter mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Khoo dan menasihatinya untuk tidak meminjam uang dari rentenir lagi.

Namun, Peter kaget saat mendengar berita tragis bahwa Khoo jatuh dari gedung hingga tewas pada sore hari.

Tepat sebelum Khoo mengambil nyawanya, dia menulis pesan selamat tinggal di Facebook-nya di mana dia mengatakan bahwa hidupnya telah gagal.

Dia menjelaskan bahwa dia telah melakukan banyakkesalahan dan melukai banyak orang yang peduli padanya.

Baca Juga: Gagal Melenggang ke Senayan hingga Kini Harus Jualan Minuman, Roy Kiyoshi Ungkap Sosok Artis Cantik Ini Pernah Berniat Bunuh Diri Karena Hal Ini

"Teman, keluarga, aku pergi. Hidupku telah gagal."

"Aku telah melakukan banyak kesalahan dan melukai banyak orang yang pedulidan mencintaiku."

"Aku tidak tahu bagaimana caranya agar bisa bertatap muka denganmu, jadi aku memilih untuk menghindari itu semua."

"Maaf,aku lemah."

"Aku tidak pernah memberikan kehidupan yang baik kepada orangtuaku selama 26 tahun terakhir, dan aku hanya berulang kali menciptakan masalah bagi mereka untuk membantuku menyelesaikannya."

"Terima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang membantuku selama masa sulit."

"Terima kasih semua."

"Aku hanya berharap bahwa aku akan menjadi anak yang taat di akhirat."

"Selamat tinggal, keluarga dan teman. Sampai jumpa lagi," tulisnya.

Baca Juga: Penggemar Goo Hara Melakukan Bunuh Diri setelah Mengetahui Berita Tentang Kematian Artis Idolanya

Seorang Siswa Bunuh Diri setelah Rambut Dicukur Pihak Sekolah

SCMP

Rambutnya dipotong oleh sekolah, remaja diduga bunuh diri.

Sebuah sekolah di Chinamengguggat keluarga seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang menyalahkan pihak sekolah atas kematiananak mereka, setelah seorang gurumemotong rambut anakdari keluarga tersebut.

Pada tanggal 2 November, anak laki-laki yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarga Bi, jatuh dari sebuah gedung tinggi di komunitas perumahan tempat ia tinggal di Xian, Shaanxi, 10 hari setelah gurunya membawanya ke penata rambut dan memaksanya untukmencukur rambut.

Orangtua Bi mengatakan kepada media bahwa dia menolak untuk masuk kelasdi Sekolah Tinggi Xidian setelahrambutnya dicukurdan bersikeras tinggal di rumah karena dia yakin dirinya tampak jelek.

Polisi menyelidiki kemungkinan pembunuhan dan sedang menyelidiki penyebab kematian Bi.

Baca Juga:Tragis! Seorang Pria Melakukan Bunuh Diri pada saat Hari Wisudanya setelah Disuruh oleh Sang Pacar

Pihak sekolah, yang menyangkal bertanggung jawab atas kematian anak itu, mengatakan keluarganya menuntut kompensasi.

Seorang anggota staf wanita di sekolah itu mengatakan bahwa empat kerabat telah melakukan protes di luar sekolah pada hari Selasa - setelah memulai protes pada 5 November - dan pihak berwenang sekolah berencana untuk mengambil tindakan hukum karena tindakan keluarga tersebut merusak reputasi sekolah.

"Kami berusaha sebaik mungkin untuk menjaga nama baik sekolah dan agar sekolah tetap beroperasi seperti biasa, selanjutnya kami ingin membawa (kasus ini) ke jalur hukum," kata wanita itu.

Sekolah itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa keluarganya telah meminta 1,2 juta yuan (Rp 2,5 miliar) dari sekolah, karena mereka percayapenyebab bunuh diri Biberasal dari potongan rambut yang dirkomendasikan dari sekolah.

Baca Juga:Bukan Jenderal Bintang Lima, Inilah Sosok Anjing yang Bikin Pemimpin ISIS Lari Terbirit-Birit hingga Putuskan Bunuh Diri

SCMP

Rambutnya dipotong, remaja diduga bunuh diri.

Sekolah dilaporkan telah menawarkan 100.000 yuan (Rp 200 juta), tetapi belum mencapai kesepakatan.

Sekolah juga membantah memaksa Bi untukmemotongrambut.

"Kepala sekolah, setelah mendapatkan persetujuan dari siswa dan orangtuanya, membawanya ke penata rambut."

"Dia mendapat potongan rambut yang dipotong pendek, bukan dibotak," kata sebuah pernyataan dari sekolah.

"Dan setelah itu, baik siswa maupun orangtuanya tidak mengeluh (ke pihak sekolah)."

Namun, menurutscreenshotdari posting media sosial, Bi secara luas berbagi secara online, Bi mengeluh tentang tampilan barunya.

Dalam satu posting yang dikeluarkan sehari setelah pemotongan rambut, Bi menulis bahwa dia tidak akan pergi ke sekolah kecuali sang guru meninggal.

Menurut pesan antara guru dan orangtuanya yang dikutip olehModern Express, orangtua Bi bekerjasama dengan guru untuk membujuknya kembali ke sekolah.

"Dia mengatakan dia memiliki potongan rambut yang buruk sehingga dia tidak bisa tampil di depan umum."

Baca Juga:3 Fakta Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi yang Disebut Mati Bunuh Diri, Ternyata Kepalanya Dihargai 350 Miliar Rupiah

"Saya sedang mengusahakannya. Dia keras kepala," tulis satu pesan WeChat yang diyakini berasal dari ayah Bi kepada gurunya.

Sekolah-sekolah China sering dikritik karena disiplin ketatnya yang dikenakan kepada para siswa, termasuk aturan ketat tentang potongan rambut.

Setahun yang lalu, lebih dari 170 siswa laki-laki dari sekolah kejuruan di Shenzhen dilaporkan telah dipaksa untuk memotong rambut sebagai bagian dari program pelatihan militer, memicu kritik publik bahwa sekolah itu tidak sopan.

Terkadang disiplin ketat ini telah menyebabkan tragedi.

Pada bulan September, seorang anak laki-laki berusia 16 tahun meninggal di sekolah menengah di Hunan ketika sedang dihukum karena berbicara saat istirahat.

Dia diberitahu oleh gurunya untuk melakukan lompatan katak ke lereng 20 meter, tetapi pingsan setelah mencapai puncak lereng dan kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber china press