Suar.ID -Menteri BUMN Erick Thohir turut menanggapi persoalan dugaan pejabat Garuda Indonesia yang dituding sebagai germo pramugari.
Sebelumnya,Di tangan Erick Thohir karier moncer Ari Askhara di perusahaan pelat merah langsung terjun bebas.
Pasalnya, Erick yang belum dua bulan menjabat sebagai Menteri BUMN memutuskan mencopot Ari dari posisi Dirut Garuda Indonesia.
Hal itu dilakukan Erick bukan tanpa alasan.
Melansie dari Kompas.com, Ari dicopot dari jabatannya karena disebut telah melakukan penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
Akibat perbuatan itu, negara berpotensi mengalami kerugian sebesar Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar!
Bahkan, kata Erick, proses penyelundupan itu melibatkan banyak pihak di tubuh Garuda Indonesia.
“Ini sungguh menyedihkan, ini proses secara menyeluruh dalam sebuah BUMN, bukan individu, tapi menyeluruh. Ini yang tentu pasti Ibu (Sri Mulyani) pasti sangat sedih, saya sangat sedih," ujar dia.
Erick memaparkan, dalam proses penyelundupan tersebut, awalnya Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Ashkara (AA) telah memberi instruksi untuk mencari motor Harley Davidson klasik tahun 1972 sejak 2018 lalu.
Selain itu, yang bersangkutan juga telah melakukan transfer dana ke rekening pribadi Finance Manager Garuda Indonesia berinisial IJ (Iwan Joeniarto) di Amsterdam.
Tanggapan Erick Thohir Mengenai Pejabat Garuda yang Dituding Germo Pramugari
Menteri BUMN Erick Thohir menilai persoalan pejabat Garuda Indonesia yang dituding sebagai germo pramugari, merupakan urusan kepolisian.
"Kalau amoral seperti itu pasti ada prosesnya nanti, bukan di saya tapi mungkin hukum yang lain, mungkin di kepolisian. Kalau saya lebih ke korporasi," kata Erick di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/12/2019) dilansir dari Tribunnews.
Menurut Erick, Kementerian BUMN kedepannya akan memastikan pencegahan kejadian pelecehan seksual terhadap karyawan wanita di seluruh perusahaan pelat merah.
"Kami akan memastikan (pencegahan) sexual harassment kepada pegawai perempuan di BUMN. Ini harus benar-benar ditingkatkan," paparnya.
"Tidak boleh kaum perempuan itu, mohon maaf dijadikan hal-hal yang tidak baik," sambung Erick.
Menurutnya, perempuan tidak boleh dipandang sebelah mata, apalagi saat ini sudah banyak perempuan menduduki jabatan yang tinggi seperti menteri maupun direktur utama.
"Sudah seyogyanya kaum wanita ini harus mendapatkan proteksi yang jelas, apalagi dari pimpinan-pimpinan yang tidak baik lah," paparnya.
Diketahui, kicauan akun media sosial twitter anonim @digeeembok berbuntut panjang.
Vice President Cabin Crew PT Garuda Indonesia Roni Eka Mirsa menyeret akun itu ke pihak kepolisian akibat kicauan yang menuding dirinya sebagai germo pramugari Garuda indonesia.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra.
Roni melayangkan laporan itu ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta pada 6 Desember 2019 lalu.
“Benar, (akun @digeeembok) sudah dilaporkan oleh yang bersangkutan ke Polresta Bandara Soekarno Hatta,” kata Asep di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
Dia menerangkan, kepolisian tengah memproses lebih lanjut terkait pelaporan itu.
Khususnya, apakah kicauan tersebut ada indikasi pidana atau tidak.
“Saat ini sudah dalam upaya-upaya penyelidikan untuk memastikan tindak pidana yang dilakukan oleh akun tersebut,” pungkasnya.
Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut pasal yang disangkakan oleh Roni Eka ke akun media sosial @digeeembok, termasuk juga nomor laporan dari yang bersangkutan.
Sebelumnya, akun media sosial twitter @digeeembok mendadak menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, beberapa hari terakhir kerap mengunggah opini mengenai kondisi di maskapai plat merah tersebut.
Ia juga menyinggung kelakuan-kelakuan Vice President PT Garuda Indonesia tersebut.
Salah satunya menyinggung soal kelakuan para direktur terhadap para pramugarinya.