Suar.ID -Belum lama ini sempat heboh kasus seorang polisi yang terluka didepan bank karena dibacok.
Rupanya polisi tersebut menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh salah seorang anggota TNI.
Komandan Polisi Militer Pamekasan, Maskun mengatakan kalau angota TNI tersebut berinisial AS.
AS membacok Imam Sutrisno (37) yang rupanya adalah anggota Polres Pamekasan.
Hal ini dilakukan AS akibat istrinya sering diganggu oleh Imam.
"Motif utama karena persoalan rumah tangga AS yang diganggu oleh korban," ujar Maskun, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/12/2019).
Diketahui AS hendak menemui Imam di Mapolres Pamekasan untuk menyelesaikan masalah itu pada Selasa pagi.
Namun, Imam tidak berada di tempat.
AS kemudian janjian dengan Imam untuk bertemu di sebuah rumah kosong di Jalan Sersan Mesrul milik Sunarto (sebelumnya ditulis milik Santo).
Namun, karena di tengah perbincangan memanas, akhirnya AS membacok perut Imam menggunakan pisau sangkur yang sudah dibawanya.
Imam mengalami luka di bagian perut sebelah kiri. Dengan tubuh terluka, Imam melarikan diri dari lokasi pembacokan ke arah timur.
Ia merampas sebuah sepeda motor milik warga kemudian pergi. Namun, tepat di depan Bank SPM di Jalan Abdul Aziz , Imam terjatuh menabrak pagar besi bank.
Oleh warga, Imam kemudian dibawa ke rumah sakit umum dr H. Slamet Martodirjo Pamekasan menggunakan ambulans.
Sedangkan AS langsung menyerahkan diri ke kantor Kodim 0826 Pamekasan di Kelurahan Lawangan Daya.
"AS tidak ada niat untuk melukai korban. Namun, saat negosiasi untuk mencari solusi, AS terpaksa melukai korban menggunakan pisau sangkurnya," ungkap Maskun.
Terkait peristiwa ini, Polisi Militer Pamekasan terus melakukan koordinasi dengan Kodim 0826 Pamekasan dan Polres Pamekasan.
Baca juga: Polisi yang Ditemukan Terluka di Depan Bank Ternyata Dibacok Anggota TNI
Menurut Maskun, peristiwa ini sudah menjadi atensi atasannya di Denpom 54 Surabaya.
"Keterangan para saksi dan pelaku serta pihak-pihak lain sudah kami kumpulkan. Termasuk barang bukti berupa pisau sangkur sudah kami sita," ungkap Maskun.
Kehabisan darah
Moh. Kusairi, Satpam Bank SPM menjelaskan, Imam tergeletak di depan bank diduga karena kehabisan darah.
Di motornya, darah kental berceceran.
Bahkan di jalan raya, darahnya juga ditemukan berceceran.
"Kemungkinan Imam kehabisan darah sehingga tidak bisa mengendalikan motornya, kemudian menabrak pagar dan tergeletak," ujar Moh. Kusairi.
Baca Juga: Mitos Kelabang Masuk Rumah, Benarkan ini Sebuah Pertanda Buruk?
Penelusuran Kompas.com, Imam dibacok di dalam rumah kosong di Jl. Sersan Mesrul Gang II, Kelurahan Gladak Anyar.
Rumah tersebut diketahui milik Pak Santo.
Rumah tersebut tidak ditempati karena pemiliknya sudah meninggal dunia.
Terdapat sangkar burung merpati dari kawat besi di depan rumah tersebut.
Anggota Polres Pamekasan sudah memasang garis polisi di rumah tersebut.
Di bagian kaca depan, terdapat striker bertuliskan Garnisun.
Dua daun pintu kayu rumah tersebut, dari kejauhan terlihat ada percikan darah.
Di halaman rumah dan jalan aspal depan rumah juga terlihat ada bekas ceceran darah.
Syariful Iman, warga Jl. Sersan Mesrul menjelaskan, Imam keluar sambil berlari dari dalam rumah tersebut dalam keadaan perutnya sudah terluka.
Imam lari ke arah timur kemudian merampas sebuah motor warga.
Motor rampasan itu kemudian dibawa lari Imam yang dalam kondisi terluka.
"Kemungkinan Imam mau ke rumah sakit untuk menangani lukanya, setelah membawa lari motor warga," ungkap Syariful Iman.
Kapolres Pamekasan, AKBP Djoko Lestari saat dihubungi telepon selulernya oleh Radio Karimata FM Pamekasan menjelaskan, masih akan melakukan cek ke lapangan untuk memastikan peristiwa yang dialami oleh anggotanya.
"Anggota yang lain sudah saya kerahkan ke lokasi kejadian," ucap Djoko Lestari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi yang Terluka di Depan Bank Dibacok karena Ganggu Istri Anggota TNI".