Penyakit Polio Muncul Lagi di Malaysia Setelah 27 Tahun Lamanya Tidak Ada yang Terjangkit

Senin, 09 Desember 2019 | 17:15
freepik

(ilustrasi) pemberian vaksin polio

Suar.ID -Kemunculan penyakit polio menggegerkan publik Malaysia.

Pasalnya polio tak pernah lagi muncul di Malaysia sejak 27 tahun lamanya.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Malaysia.

Pasca seorang bocah lelaki berusia tiga bulan dari Tuaran, Sabah dirawat di rumah sakit setelah menderita demam dan anggota badan yang lemah.

Baca Juga: Di Indonesia Dianggap Punya Sopan Santun, Ternyata Anak Muda yang Mempersilakan Duduk Orang Tua di Jepang saat Bangku Penuh Malah Bisa Dianggap Kurang Ajar

Direktur jenderal kesehatan, Datuk Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan, kasus polio terakhir di Malaysia terjadi pada 1992, dan pada 2000, negara itu dinyatakan bebas polio.

Dikutip dari The Star (9/12/2019), dalam kasus baru-baru ini, anak itu dikonfrimasi terinfeksi dengan virus polio tipe 1 (VDPV1) pada 6 Desember 2019.

"Pasien saat ini sedang menjalani perawatan di ruang isolasi dan dalam kondisi stabil tetapi membutuhkan bantuan pernapasan," kata Dr Noor Hisham dalam sebuah pernyataan, Minggu (8/12/2019).

Dia menambahkan bahwa VDPV1 diklasifikasikan sebagai poliovirus turunan vaksin (cVDPV) tipe 1 yang beredar.

Baca Juga: Tulis Status Minta Maaf di Facebook, Ibu Muda Ditemukan Gantung Diri, Sebelum Akhiri Hidup Persilahkan Suami Cari Istri Lagi

"CVDPV berasal dari virus polio yang telah dilemahkan oleh vaksin polio yang diberikan secara oral.

"Mereka yang telah divaksinasi akan dilindungi dari infeksi.

"Virus yang dilemahkan telah dikeluarkan dari tubuh melalui tinja. Namun, di lingkungan yang tidak sehat, virus dapat menginfeksi orang lain yang belum diimunisasi polio dan dengan demikian akan menyebar di masyarakat yang tingkat imunisasi polio kurang dari 95%.

"Semakin lama virus menyebar di masyarakat, ia akan mengalami mutasi genetik hingga sekali lagi menjadi virus aktif," katanya.

Baca Juga: Salut! Akan Hujan, Tukang Parkir ini Rela Masukkan Jaket Pengunjung ke Helm agar Tak Kehujanan, Netizen: The Real Tukang Parkir, Bukan Tukang Parkir Gaib yang Datang Pas Buruh Duit!

Dr Noor Hisham mengatakan hasil tes menunjukkan bahwa virus itu memiliki hubungan genetik dengan virus polio yang terdeteksi dalam wabah baru-baru ini di Filipina.

Filipina pada bulan September tahun ini mengumumkan wabah polio, yang disebabkan oleh VDPV1.

Dia menambahkan bahwa hingga 5 Desember, penyelidikan di sekitar tempat tinggal anak yang terinfeksi polio menemukan bahwa 23 dari 199 orang berusia antara dua bulan hingga 15 tahun belum menerima vaksin polio.

"Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan karena sirkulasi cVDPV hanya dapat berakhir dengan imunisasi polio.

Baca Juga: Liburan Natal Menjadi Hancur! Pria Ini Tidak Sengaja Makan Kecoak pada Sup yang Dia Pesan di Pinggir Jalan

"Setelah menjelaskan pentingnya imunisasi polio, orang tua anak-anak telah setuju untuk memvaksinasi mereka," katanya.

Dia menambahkan bahwa pengawasan untuk paralisis flaccid akut (AFP) - sebuah sindrom klinis yang ditandai dengan kelemahan otot-otot pernapasan dan menelan - akan dilakukan di daerah tersebut.

"Per 5 Desember, sebanyak 646 orang telah diperiksa dan gejala AFP belum terdeteksi.

"Untuk memastikan bahwa virus polio tidak terus menyebar di Malaysia dan menginfeksi mereka yang tidak diimunisasi, kegiatan vaksinasi akan dilanjutkan di bidang kasus ini dan akan diperluas ke daerah-daerah berisiko lainnya," katanya.

Baca Juga: Viral Video Kapal Feri Nyaris Terbalik dan Membuat para Penumpang Panik Bukan Main, Kapten Kapal: Duduk Diam!

Dr Noor Hisham mendesak anggota masyarakat untuk segera mencari pengobatan jika mereka memiliki gejala AFP atau untuk memberi tahu Kementerian Kesehatan jika mereka mengetahui kasus lain.

"Keberhasilan dalam memberantas penyakit sebelumnya adalah karena upaya pencegahan melalui vaksinasi polio yang diperkenalkan dalam Program Imunisasi Nasional pada tahun 1972.

"Program ini dibuat lebih efektif ketika vaksin diubah dari yang diberikan secara oral menjadi yang diberikan melalui injeksi," katanya.

Polio, atau poliomielitis, adalah penyakit menular yang berpotensi mematikan yang disebabkan oleh virus polio, dan dapat menyebabkan kelumpuhan dengan menyerang otak dan sumsum tulang belakang seseorang.

Penyakit ini tidak ada obatnya dan hanya bisa dicegah melalui vaksinasi.

Baca Juga: Cuma Demi Sebuah Piala, Anak-anak ini Dipaksa Hujan-hujanan dan Terus Menari Oleh Guru dan Panitia Karnaval, Bapak ini Pun Langsung Bubarkan Paksa!

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : the star

Baca Lainnya