Suar.ID -Seorang pria berusia 36 tahun tewassaathari wawancarakerjagara-gara dia bekerja lembur di pekerjaanlamanya.
Menurut China Press (3/12/2019), pria dari Hangzhou, China ini tiba-tiba pingsan ketika berbicara dengan pewawancara pekerjaan pada tanggal 26 November.
Pria itusegera dibawa ke rumah sakit di mana mereka menemukan bahwa dia dinyatakan telah meninggal dunia.
Pewawancara mengatakan bahwa pria itu selalu begadang untuk bekerja lembur di pekerjaan lamanya.
Kemungkinan hal itulah yang menjadi alasan mengapa ia inginkeluar dari pekerjaan lamanya dan bekerja ditempat yang baru.
Pria itu juga mengaku memiliki tekanan darah tinggi.
Dokter mengatakan bahwa pria itu meninggal karena kematian jantung mendadak, terutama karena berbagai masalah jantung.
Dia mengatakan bahwa pasien dengan penyakit jantung koroner dan hipertensi memiliki risiko tinggi terkena serangan jantung.
Akan tetapi mereka yang merasa sehat pun dapat menderita penyakit ini tanpa disadari karena banyak orang yang tidak memiliki gejala apa pun sebelum mereka jatuh sakit.
Dokter juga menyebutkan bahwa dia telah merawat pasien lain yang menderita serangan jantung akut di tempat kerja dua minggu lalu.
Setelah dirawat di rumah sakit, kondisi pasien membaik, tetapi ia masih ingin keluar dari rumah sakit karena ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan jika ia kembali ke kantor.
Dokter menyarankan agar mereka yang mengalami serangan jantung harus lebih berhati-hati dan menghindari bekerja terlalu keras untuk mencegah kematian jantung mendadak.
Kisah pria yang hidup tanpa jantung
Manusia yang sehat adalah manusia yang organ dalam tubuhnya bekerja sebagaimana menstinya.
Salah satu organ yang penting bagi kelangsungan hidup manusia adalah jantung.
Jatung bertugas memompa darah yang mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh, sedikit jaga kerusakan di bagian ini dapat menganggu kehidupan Anda.
Untuk itu akan nampak mustahil bagi manusia untuk hidup tanpa organ ini.
Namun dengan perkembangan teknologi di dunia medis, sejumlah ilmuwan asal Amerika Serikat mampu mematahkan semua logika tersebut.
Bahkan mereka berhasil membuat manusia pertama di dunia yang hidup meski tanpa jantung.
Manusia pertama tersebut bernama Craig Lewis, pria 55 tahun seorang pasien penyakit jantung disebuah Rumah Sakit di Amerika Serikat.
Diketahui saat itu kondisi Craig Lewis sangatlah memprihatinkan, bahkanalat pacu jantung pun disebut tidak bisa menyelamatkan hidupnya.
Sejumlah dokter dan ahli penyakit jantung pun membuat terobosan yang revolusioner, dimana mereka menciptakan sebuah alatyang bernama pompa aliran kontinu.
Alat inilah yang menggantikan peran jantung yang menyuplai darah ke seluruh tubuh.
Perangkat ini bekerja dengan baling-baling yang berfungsi untuk memompa darah terus menerus di seluruh tubuh.
Sebelum diterapkan pada Craig Lewis alat ini telah di uji coba pada 55 anak sapi.
Hasilnya, setelah dipasangpada sapi-sapi, percobaan tersebut ternyataberhasil dan sapi-sapi dapat berprilaku normal seperti biasa meski hidup tanpa jantung.
Melihat kembali kondisi awalCraig Lewis memang sangat mengkawatirkan, dimana ia divonis mengidap penyakitamiloidosis yang sudah parah.
Dikutip dari Mayo Clinic amiloidosismerupakan penyakit langka yang dapat mempengaruhi berbagai organ dan menyebabkan gagal organ yang mematikan.
Immunoglobulin light chain (AL) amyloidosisadalah jenis paling umum dari amiloidosis, juga dikenal sebagai amiloidosis primer.
Kondisi ini merupakan akibat dari antibodi abnormal yang dihasilkan oleh sumsum tulang yang dapat mempengaruhi hati, ginjal, jantung, kulit dan saraf seperti yang dialami Craig Lewis.
Akibat penyakit yang dideritanyaitu, Craig Lewis bahkan divonis hanyamampu bertahan hidupselama 12 jam.
Harapan datang setelah dua dokter, yakni dokterDr. Bud Frazier dan Dr. Billy Cohn merekomendasikan jantung buatan mereka ini.
Alhasil, setelah diberi izin keluarga, jadilah alat pompa aliran kontinu ini dipasangkan pada tubuh Craig Lewis, yang tentunya akan melekat kemanapun Lewis pergi, seumur hidupnya.
Setelah operasi ini selesai dilakukan, istri Lewis pun sangat senang dan takjub bahwa ia bisa melihat suaminya masih hidup meskipun tidak mempunyai detak jantung.