Suar.ID -Mungkin istilah sudah jatuh tertimpa tangga adalah istilah yang sesuai dengan apa yang dialami oleh ibu Eli ini.
Bagaimana tidak, sebelumnya ia menjadi korban penipuan agen First Travel kini malah harus menerima kenyataan pahit.
Uangnya yang diambil oleh agen First Travel ini bukannya dikembalikan tapi malah diserahkan ke pemerintah.
Ibu Eli ini sempat menceritakan kisahnya ini saat menjadi narasumber di ILC TVOne pada, Selasa (19/11) malam.
Ia berjuang mendapatkan haknya kembali bersama dengan juru bicara korban First Travel.
Ibu Eli ini adalah seorang penjual nasi uduk yang sampai saat ini masih belum mendapatkan pemenuhan janji yang disampaikan oleh First Travel.
"Saya korban First Travel, yang janji - janjinya sampai saat ini belum saya dapatkan," ungkapnya.
Para korban First Travel ini bersati dalam sebuah wadah perkumpulan yang bernama Perkumpulan Agen Jamaah korban First Travel (Pajak FT).
Ibu Eli sendiri juga merupakan bagian dari perkumpulan tersebut yang hingga kini mengusahakan keadilan dan pergi ke berbagai tempat.
Sayangnya usaha mereka hingga kini masih belum kunjung menemukan keadilan.
"Saya juga ikut berjuang seperti ibu Eni katakan, pergi kesana kemari mencari keadilan. Sampai saat ini keadilan itu nggak ada," tuturnya.
Saat para korban ini berusaha mencari keadilan, Pengadilan Negeri Depok malah memutuskan aset sitaan dari First Travel akan disita oleh pemerintah.
Tak cuma itu, bahkan kabarnya aset tersebut akan dilelang.
"Akhirnya saya denger dari PN Depok, yang katanya asetnya mau dilelang, kemudian mau diberikan ke pemerintah," katanya.
Putusan ini pun malah membuat ibu Eli menjadi bertanya-tanya.
Dalam acara ILC tersebut Eli sempat mengatakan bahwa aset sitaan First Travel bukanlah hasil korupsi.
Ia pun sempat menanyakan kenapa malah aset tersebut disita pemerintah.
"Yang ingin saya pertanyakan, itu kan bukan uang korupsi? Kenapa harus diserahkan ke pemerintah?," ujarnya.
Penjual nasi uduk ini merasa tidak terima karena usahanya selama ini menabung untuk menunaikan ibadah ini tak kunjung terealisasi.
Ibu Eli mengaku kalau dirinya menabung dengan berjualan nasi uduk sejak pukul 03.00 WIB.
Ia merasa sangat kecewa dengan putusan yang diambil oleh PN Depok.
"Sedangkan saya taruh uang di First Travelitu boleh ngumpulin. Jujur saja saya hanya seorang pedagang nasi uduk. Yang ingin sekali menuaikan ibadah," ujarnya.
Ibu Eli sebenarnya memiliki keinginan untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci bersama sang ibu.
"Saya mengumpulkan sedikit demi sedikit. Saya berharap bisa pergi sama ibu saya," lanjutnya.
Kini janji tinggallah janji, First Travel yang seharusnya memberangkatkan Ibu Eli dan ibunya tak kunjung memberangkatkan mereka.
Sejak Maret 2017, ibu Eli mengatakan kalau jadwalnya ke Tanah Suci terus diundur.
"Tapi janjiFirst Traveltidak menepati. Yang akan memberangkatkan saya di tahun 2017 bulan Maret. Saya diundur - undur," ujar ibu Eli.
Baca Juga: Didemo oleh Para Sopir Angkot, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Malah Senang, Kok Bisa?
Pihak First Travel pun kemudian menawarkan untuk berangkat di bulan Ramadhan.
Namun untuk itu ia diminta tambahan uang sebesar Rp 2.5 juta per orang.
Padahal ibu Eli berniat berangkat dengan ibunya.
"Sampai ditawarkan satu, tambahan Rp 2,5 juta. Katanya itu tambahan dibulan Ramadhan,"
Ia pun mengatakan kalau dirinya berusaha sangat keras untuk menyetorkan uang sebesar Rp 5 juta ke pihak First Travel.
Ini semua dilakukannya demi dapat beribadah di Tanah Suci.
"Saya cari tambahan demi bisa menunaikan ibadah. Bisa tidak bisa, saya setorkan RP 5 juta untuk bedua," tuturnya.
Meski sudah berusaha sangat keras, ia dan ibunya tak kunjung diberangkatkan.
"Tapi akhirnya apa? Di bulan Ramadhan pun saya tidak diberangkatkan," terusnya.
Ibu Eli pun meminta keadilan atas apa yang terjadi padanya.
Uang yang jumlahnya tak bisa dikatakan sedikit ini tak kunjung balik.
Janji ke Tanah Suci juga tak terealisasi.
"Sampai saat ini saya mencoba mencari keadilan. Mungkin bagiFirst Travelatau pemerintah terkait, uang saya itu tidak berharga. Tapi untuk saya uang itu sangat berharga sekali," kata ibu Eli.
Kini sang ibu pun sudah tiada, tepatnya pada 17 September 2019.
Sang ibu meninggal sebelum keinginannya beribadah ke Tanah Suci tercapai.
Baca Juga: Harta Kekayaannya Disebut Mencapai Rp 430 Miliar, Inilah Sederet Bisnis yang Dimiliki oleh Agnez Mo
"Sampai akhirnya ibu saya pun meninggal. Sampai dia belum menuaikan ibadahnya," ujarnya.
Sambil berkaca-kaca, ibu Eli sempat meminta semua pihak yang menangani kasus First Travel ini untuk bisa menolong korban agen tersebut.
Kini ibu Eli hanya berharap uangnya bisa kembali.
Meski sebenarnya ia masih berharap bisa berangkat ke Tanah Suci.
"Saya minta yang menanganiFirst Travel, coba tolong dilihat. Saya mungkin orang yang tidak punya apa - apa. Saya sangat berharap sekali uang itu dikembalikan, atau saya diberangkatkan?," tutupnya.