Suar.ID - Ada berbagai kebiasaan tidur yang mungkin dimiliki oleh seseorang termasuk pasangan Anda.
Salah satunya adalah kebiasaan mendengkur.
Mendengkur adalah kebiasaan tidur di mana seseorang mengeluarkan suara dari mulutnya saat tidur.
Para pemilik kebiasaan tersebut mungkin tak mendengar suara dengkuran mereka sendiri, namun akan berbeda dengan ornag-orang di sekitarnya.
Suara dengkuran tersebut sering kali mengganggu kenyamanan orang-orang yang mendengarnya.
Bahkan, bisa sampai menguji kesabaran.
Namun ternyata bukan hanya itu saja pengaruh suara dengkuran bagi orang lain yang tidur di sebelah pendengkur.
Dilansir dari Mirror.co.uk (21/11/2019), Hidup dengan pendengkur ternyata juga bisa merusak kesehatan Anda.
Seperti halnya kurang tidur, berada di samping pendengkur terbukti mempengaruhi kesehatan mental dan fisik Anda dalam beberapa cara.
Memiliki pola tidur yang tak pasti meningkatkan risiko kecemasan dan depresi, serta peluang untuk mengalami obesitas atau menderita stroke.
Kehilangan tidur juga dapat berdampak besar pada kemampuan tubuh kita untuk pulih dan memenuhi fungsi biologis seperti konsolidasi memori dan mengatur metabolisme, seperti yang dilansir Bright Side.
Mereka yang tidak cukup istirahat cenderung membuat lebih banyak kesalahan, berpikir lambat dan memiliki tingkat produktivitas yang lebih rendah.
Tentu bukan hanya orang-orang di sekitar pendengkur saja yang perlu memperhatikan hal tersebut, namun juga bagi pendengkur sendiri.
Karena bagaimana pun saat pasangan menjadi mudah marah akibat kesehatan fisik dan mentalnya terganggu, maka hal tersebut dapat mempengaruhi hubungan.
Saat pasangan sering membangunkan Anda yang pendengkur karena merasa terganggu, hal itu juga bisa membuat pendengkur kesal.
Sedikit demi sedikit pertengkaran semacam itu bisa mengganggu hubungan seseorang.
Lebih lanjut lagi, suasana negatif di rumah dapat menyebabkan stress, perubahan nafsu makan, bahkan hingga berdampak pada sistem kekebalan yang lemah yang disebabkan oleh pertengkaran yang konstan.
Queen's University di Kanada melakukan penelitian untuk menemukan pengaruh mendengkur kepada pendengarnya.
Penelitian tersebut menggunakan 4 pasangan di mana satu orang dalam hubungan tersebut menderita sleep apnea parah.
Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa suara mendengkur tidak terlalu mempengaruhi pendengkur, tetapi 100% pasangan mereka menderita kerusakan pendengaran setara dengan tidur di samping mesin industri, terutama telinga yang paling dekat dengan dengkuran.
Suara keras juga dapat meningkatkan tekanan darah, seperti yang ditemukan dalam sebuah studi oleh Imperial Collage of Science di London.
Ditemukan semakin tinggi tingkat kebisingan, semakin tinggi risiko hipertensi yang dapat menyebabkan masalah ginjal, demensia dan penyakit jantung.
Sementara itu, ada beberapa cara untuk mengurangi resiko suara mendengkur dalam mempengaruhi kesehatan kita.
Yaitu seperti sumbat telinga, headphone, atau bahkan tidur di ruangan lain dapat membantu Anda mengatasi masalah - atau Anda bisa mendapatkan bel besar yang menempel di kepala pasangan Anda .