Suar.ID - Presiden Joko Widodo baru saja menunjuk 7 nama yang diberikan mandat menjadi staf khusus presiden dari kalangan milenial.
Salah satu nama yangmenarik perhatian adalah Angkie Yudistia.
Menurut Jokowi, Angkie Yudistia dianggap pantas menjadi staf khusus presiden lantaran terbukti sukses menjadi CEO Thisable Enterprise.
"Angkie adalah anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sociopreneur melalui Thisable Enterprise. Dia juga aktif sebagai anggota Asia Pacific Deaf Person, anggota International Federation," ungkap Jokowi saat ditemui di belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Jokowi juga memberikan tugas tambahan kepada Angkie Yudistia.
"Saya minta Angkie menjadi jubir presiden bidang sosial. Saya tambahi tugas itu," sambungnya.
Banyak publik yang penasaran dengan sosok Angkie Yudistia tersebut.
Wanita berusia 32 tahun tersebut dikenal sebagai penyandang disabilitas berpengaruh di Indonesia.
Melansir dari Kompas.com, Angkie menceritakan bahwa dirinya mulai kehilangan pendengaran sejak usia 10 tahun.
Hal itu dikarenakan konsumsi obat antibiotik saat mengidap penyakit malaria.
"Awalnya aku enggak tahu (ada gangguan pendengaran), sampai lingkungan sekitar bilang sudah manggil-manggil, tetapi aku enggak dengar, enggan nengok," cerita Angkie.
Mengidap keterbatasan pendengaran saat remaja bukanlah hal yang mudah untuk Angkie.
Ia kerap merasa tertekan dan kurang percaya diri.
Setidaknya, butuh waktu 10 tahun bagi penulis buku Perempuan Tunarungu, Menembus Batasitu untuk bangkit.
Wanita alumni SMAN 2 Bogor ini, melanjutkan kuliahnya di jurusan ilmu komunikasi London School of Public Relations, Jakarta.
Kehidupan di kampus itulah yang kemudian sedikit demi sedikit mengubah pola pikirannya.
Ia mulai sadar, bila ia tidak pernah menerima kekurangannya, sampai kapan pun ia tak akan pernah menikmati hidupnya.
"Dosenku bilang, kamu jujur sama diri kamu sendiri. Kalau kamu sudah jujur sama diri sendiri dan jujur sama orang lain, orang lain akan mengapresiasi kejujuran kita. Jadi benar, ketika aku jujur, mereka jadi sangat bantu," ucap Angkie.
Ia juga memiliki segudang prestasi gemilang.
Di tahun 2008, ia sempat menjadi salah satu finalis Abang None Jakarta.
Ia pun pernah mendapatkan predikat The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008.
Menurut Angkie, siapapun berhak memiliki cita-cita tinggi, termasuk penyandang disabilitas.
Ia juga mengimbau sesama disabilitas untuk tidak membandingkan dirinya dengan orang lain karena pada dasarnya setiap orang diciptakan berbeda.
Hal tersebut pernah diungkapkan Angkie dalam acara Youth Town Hall Nasional yang dihelat Kementerian Kesehatan RI bersama Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Balai Sarbini, Jakarta, Maret 2019 lalu.
Memasuki dunia kerja, Angkie Yudistia mengungkapkan tidak semua perusahaan mempercayai kemampuan disabilitas.
Namun, baginya itu adalah tantangan tersendiri.
Dia lalu melepaskan pekerjaannya dan memulai bisnis baru untuk menciptakan lapangan kerja bagi para disabilitas seperti dirinya.
"Saya sempat bekerja tapi saya merasa banyak komunitas disabilitas yang susah dapat pekerjaan. Hingga akhirnya saya merasa harus membuat perubahan," kata dia.
Angkie Yudistia merupakan satu-satunya penyandang disabilitas yang menjadi staf khusus presiden.
"Turut bangga saya berdiri di sini mewakili Thisable Enterprise yang saya bangun 8 tahun."
"Sudah waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas," tuturnya saat memperkenalkan dirinya di Istana Merdeka, Kamis (21/11/2019).
"Mudah-mudahan saya bisa bekerja lebih baik, ya, Pak. Dibantu teman-teman yang hebat di sini, wartawan, masyarakat, menjadikan Indonesia lebih ramah disabilitas," imbuhnya.