Suar.ID - Kabar duka datang dari artis peran sekaligus presenter, Nirina Zubir.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (12/11/2019), ibunda Nirina Zubir, Cut Indria Martini, ditemukan telah meninggal dunia saat hendak dibangunkan di pagi hari.
Hal tersebut diungkapkan oleh asisten pribadi Nirina, Lidia.
"Kemungkinan semalam, baru ketahuan tadi pagi waktu mau dibangunin. Mneinggal dalam tidur," kata Lidia.
Suami Nirina, gitaris Ernest Fardiyan Sjarif pun menyampaikan kabar duka tersebut melalui unggahan Instagram story-nya.
"Innalillahiwainnalillahirajiun. Selamat jalan mama Martini ibunda dari istriku @nirinazubir_," tulis Ernest melalui akun @ernestsyarif.
Kabar tersebut pun sampai di telinga para sahabat, salah satunya Ringgo Agus Rahman.
Diketahui Ringgo dan Nirina memiliki hubungan dekat dan beberpa kali bermain dalam film yang sama, yang terbaru yaitu film Keluarga Cemara.
Mendengar kabar tersebut, Ringgo pun menyempatkan diri untuk hadir di rumah dika di kawasan Srengseng, Jakarta Barat, Selasa (12/11/2019).
Suami artis peran Sabai Morscheck itu juga ikut merasakan kesedihan yang dialami Nirina setelah ditinggal sang ibunda.
"Waktu ibu saya meninggal, Nirina datang ke Bandung, saya tahu persis rasanya (ditinggal ibu), apalagi ibu gitu sih," tutur Ringgo
Selain Ringgo, terlibat beberapa rekan artis lain juga turut melayat ke rumah duka seperti Udjo dan Tika Project Pop serta artis peran Asri Welas.
Ibunda Nirina Zubir meninggal di usia 69 tahun.
Rencananya, jenazah ibunda Nirina akan dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Kebayoran, Jakarta Selatan setelah waktu Sholat Ashar.
Meninggal dalam keadaan tidur bukan hanya terjadi pada ibunda Nirina Zubir.
Hal tersebut juga kerap terjadi kepada sebagian orang, seperti putra mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Panji Hilmansyah.
Lalu, apa yang menyebabkan seseorang bisa meninggal saat tidur?
Dikutip dari Grid Health yang melansir Halodoc.com,Berikut beberapa gangguan kesehatan yang paling sering mengancam nyawa saat tidur:
1. Sleep apnea
Sleep apneaterjadi ketika seseorang berhenti bernapas selama beberapa kali dalam tidurnya.
Biasanya orang yang menderitasleep apneaakan berhenti bernapas selama sekitar sepuluh detik. Hal ini bisa berulang hingga lima kali dalam satu jam selama seseorang tertidur.
Jika gangguan ini terus bertambah parah, tubuh bisa gagal menarik napas lagi setelah tertahan dan mengakibatkan terhentinya sistem pernapasan. Hal ini bisa berujung pada kematian.
Beberapa faktor risiko gangguan tidur apnea adalah obesitas, gagal jantung, dan berbagai penyakit jantung.
Gangguan ini bisa dideteksi, salah satunya adalah dengan mengamati gejalanya seperti rasa lelah di pagi hari dan mengantuk sepanjang hari meskipun sudah tidur cukup lama.
Selain itu, biasanya pasangan atau saudara yang tidur di kamar yang sama akan mendengar suara dengkuran si penderita saat tidur.
2. Sudden cardiac arrest
Dikenal dengan istilah henti jantung. Kondisi ini terjadi ketika jantung secara tiba-tiba berhenti berdetak.
Hal ini dipicu oleh kelainan dan disfungsi pada sinyal elektrik yang mengatur detak jantung.
Hal ini dipicu oleh kelainan dan disfungsi pada sinyal elektrik yang mengatur detak jantung.
Saat hal ini terjadi, jantung pun berhenti memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jika tidak langsung ditangani, henti jantung akan menyebabkan kematian.
Henti jantung dipicu oleh beberapa hal, antara lain diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, serta faktor genetik.
Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai. Misalnya jika beberapa kali jatuh pingsan, ada sejarah kematian karena penyakit jantung dalam keluarga, dan dada yang terasa nyeri.
Baca Juga: 6 Zodiak Ini Terkenal Punya Manajemen Waktu Paling Buruk, Yuk Belajar Lebih Menghargai Waktu!
3. Serangan jantung
Berbeda dari henti jantung, serangan jantung tidak disebabkan oleh kesalahan pada sirkuit elektrik dalam tubuh.
Serangan jantung saat tidur terjadi karena aliran darah ke otot-otot jantung terhambat sehingga jantung tidak mendapatkan suplai oksigen dari darah.
Dalam beberapa kasus, jantung masih tetap berdetak tapi otot-otot yang tidak mendapatkan oksigen akan mengalami kerusakan.
Biasanya serangan jantung disebabkan olehpenyakit jantung koroner. Tanda-tanda yang bisa diamati adalah rasa nyeri dan tertekan di dada atau lengan, demam, muntah-muntah, dan debaran jantung yang tidak teratur (terlalu cepat atau terlalu lambat).
4. Penggumpalan darah
Biasanya penggumpalan darah tidak membahayakan kesehatan karena gumpalan ini akan terurai dengan sendirinya atau dengan bantuan pengobatan.
Akan tetapi, kalau darah yang menggumpal sudah menjadi terlalu besar, gumpalan tersebut akan menghalangi aliran darah.
Jika aliran yang terblokir adalah pembuluh utama yang memompa darah menuju otak atau jantung, penggumpalan darah bisa berujung pada seseorang meninggal saat tidur.
Kasus penggumpalan darah yang cukup parah biasanya terjadi karena ada trauma seperti luka yang cukup serius, kulit yang tergores, atau darah yang mengental.
Gejala yang tampak biasanya berupa pembengkakan, kulit yang pucat, rasa sakit, dan napas yang memburu.
5. Keracunan karbon monoksida
Penyebab kematian mendadak dalam tidur yang disebabkan oleh faktor eksternal adalah keracunan karbon monoksida.
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna atau berbau yang diproduksi oleh bahan-bahan rumah tangga seperti kompor, panggangan, pemanas air, atau mobil yang menyala.
Jika gas ini berkumpul dan terjebak dalam ruangan yang tertutup, orang yang menghirup udara yang telah terkontaminasi karbon monoksida bisa terbunuh.
Beberapa kasus keracunan karbon monoksidaterjadi karena pemilik rumah tertidur dan lupa mematikan kompor atau mesin mobil yang sedang dipanaskan di garasi rumah.