Suar.ID - Lelah bekerja dan ingin menikmati liburan tentu wajar dirasakan siapa saja.
Namun, apakah untuk bisa liburan kita sampai harus berbohong dan menipu dengan beragam cara?
Seorang guru Bahasa Inggris di wilayah Cina Mongolia Dalam, melakukan aksi tipu-tipu demi bisa mengambil cuti mengajar dan menikmati liburan.
Dilansir dari Mirror.co.uk (4/11/2019), Guru bernama Mr. Du itu melakukannya dengan berpura-pura menderita TBC.
Mr. Du sengaja membeli hasil pemeriksaan TBC palsu secara online sehingga ia bisa pergi berlibur.
Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan palsu itu, Mr Du rela membayar £ 52 (sekitar Rp940 ribu) untuk pemindaian dada palsu dan diagnosis online.
Dengan kelengkapan diagnosis palsu itu, ia berharap bisa mengambil cuti.
Namun, aksi tipu-tipunya itu akhirnya terbongkar usai terjadi hal yang tak disangka-sangka di sekolahnya.
Ada dua murid di sekolah tempat dia mengajar yang terjangkit infeksi bakteri.
Sebelumnya, dilakukan pengujian terhadap 18 murid Mr Du setelah guru tersebut menyerahkan sertifikat (diagnosis penyakit) kepada atasannya.
Berawal dari pengujian terhadap murid-murid itulah aksi tipu-tipu Mr Du terbongkar.
Mr. Du sendiri merupakan guru Bahasa Inggris yang mengajar untuk anak-anak usia lima tahun.
Setelah ditemukan ada dua muridnya yang terinfeksi bakteri, Mr. Du pun diminta untuk melakukan diagnosis kedua yang mengharuskannya mengeluarkan uang lagi sebesar £ 35 (sekitar Rp630 ribu).
Melalui pemeriksaan kedua itulah diketahui bahwa Mr. Du tidak menderita penyakit TB, yang biasanya membutuhkan berbulan-bulan konsumsi antibiotik harian untuk penyembuhannya.
Karena ditemukan hasil yang berbeda itulah para orangtua gagal diyakinkan, sehingga menuntutnya untuk melakukan tes ketiga di rumah sakit Hohhot di wilayah Cina Mongolia Dalam.
Tes ketiga itu bukan hanya membuktikan bahwa ia telah bersih dari TB selama ini, tetapi bahwa pemindaian dada sebelumnya sepenuhnya milik orang lain.
Tampaknya, kedua murid Mr. Du yang sakit tertular penyakit dari sumber lain.
Mr. Du, yang menurut para orangtua sangat populer di kalangan murid, kemudian membuat permintaan maaf di depan semua orang tua muridnya.
Dia mengungkapkan dia ingin mengambil liburan panjang dan menggunakan liburan Hari Nasional China untuk memiliki waktu istirahat yang panjang.
Khawatir kebohongan pertamanya akan terungkap, ia memutuskan untuk mencoba berbohong lagi dan menutupinya.
Mr. Du mengakui bahwa dia tidak menyadari betapa seriusnya TB ketika dia memilih untuk menggunakannya sebagai alasan cuti sakitnya.
Orangtua murid mengatakan kepada media lokal bahwa mereka menuntut jaminan lebih lanjut bahwa manajemen di sekolah akan meningkat kualitasnya, tetapi tidak mengatakan apakah mereka akan berusaha melibatkan pejabat dengan biro pendidikan kota.
Direktur sekolah, Zhang, tidak mengatakan apakah Mr. Du akan mempertahankan pekerjaannya.