Setelah Viral Rancangan Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar di Pemprov DKI Kini Muncul Rancangan Anggaran Beli Pulpen yang Jumlahnya Lebih Mengagetkan, Pria Ini pun Langsung Geram

Kamis, 31 Oktober 2019 | 14:39
Kolase Kompas.com & Instagram

Setelah anggaran mengenai lem aibon ramai diperbincangkan, kini muncul lagi anggaran pulpen dengan nominal yang mengagetkan

Suar.ID - Sebelumnya, anggaran mengenai lem aibon ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah salah satu anggota dewan William Aditya Sarana, di akun Instagram-nya @willsarana.

Dalam akunnya, politisi PSI itu awalnya mempermasalahkan sampai sekarang publik belum bisa mengakses dokumen APBD 2020 di situs apbd.jakarta.go.id.

Padahal, pembahasan anggaran sudah dimulai di DPRD.

Baca Juga: Viral Kabar DKI Jakarta Anggarkan Uang Rp 82,2 Miliar untuk Beli Lem Aibon, Berikut Penjelasan dari Wali Kota Jakarta Barat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegur jajarannya terkait anggaran belanja alat tulis kantor yang diusulkan dalam rancangan KUA-PPAS 2020.

Teguran itu disampaikan Anies saat memberikan arahan dalam pembahasan rancangan KUA-PPAS 2020, sebagaimana didokumentasikan dalam kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Kala itu, Anies menampilkan tabel hasil pemetaannya terhadap pos-pos belanja ATK yang kegendutan.

Hasilnya, bolpoin jadi ATK yang paling banyak memakan anggaran dalam rancangan KUA-PPAS 2020.

Baca Juga: Viral Disdik Anggarkan Pembelian Lem Aibon sampai Rp 82,2 Miliar untuk Kemudian Diberikan ke Siswa, Begini Tanggapan Dinas Pendidikan

"Bolpoin Rp 635 miliar, Bapak dan Ibu sekalian," ujar Anies dengan nada heran.

Ia kemudian mencontohkan bahwa pengadaan inventaris ATK tak perlu seboros itu.

"Mau contoh? Di ruangan ini saya punya 3 laser pointer. Masih mau belanja lagi? Saya tanya, yang bikin ini siapa? Bapak dan Ibu kirimkan uang itu ke mana?" kata Anies.

"Persis. Kirimkan saja uang itu ke pabrik-pabrik itu. Lalo kita bilang, 'iya kami menghadirkan keadilan sosial'. Ini baru di ruangan ini nih, belum nanti di kantong-kantong kita semua. Stop doing this," tambahnya dengan nada tegas.

Baca Juga: Setelah Putus dari Anak Bintang Sinetron Marini Zumarnis, Chelsea Islan Kini Dikabarkan Gandeng Anak Politikus, Pernah Ikut Nyaleg hingga Miliki Bisnis E-Sport

Ia lalu menyoroti usulan pengadaan komponen-komponen ATK lain yang juga tak masuk akal.

Ada anggaran pengadaan kertas F4, A4, dan folio yang totalnya mencapai Rp 213 miliar.

Ada pula anggaran pengadaan tinta printer hingga Rp 407 miliar serta pita printer Rp 43 miliar.

Masih ada juga komponen lain yang tidak masuk akal.

"What is going on, Bapak dan Ibu? Apa yang sedang terjadi ini?" Anies bertanya.

"Stabilo Rp 3 miliar, Bapak dan Ibu," katanya lagi.

Baca Juga: Niatnya Pengen Eksis, Krisdayanti Malah Diduga Melakukan Perselingkuhan Gara-gara Unggah Foto Ini

Ia kemudian membandingkan dengan pengalamannya ketika bekerja di mancanegara.

Alat tulis kantor, kata Anies, merupakan tanggung jawab pribadi karena memang perlengkapan wajib siapa pun pegawai.

Anies tak habis pikir dengan obesitas anggaran belanja ATK yang ia soroti.

"Ini dahsyat, Bapak/Ibu. Penghapus Rp 31 miliar, coba. Ini kalkulator, memang tahun ini enggak punya kalkulator gitu, (sampai) kita mau belanja Rp 31 miliar (untuk) kalkulator?" ungkapnya.

Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu mengaku sadar bahwa potensi anggaran irasional macam itu bisa lolos karena tidak disisir secara jeli.

Jika lolos, "dosa" tersebut disumbang secara bersama-sama, termasuk ia sebagai kepala daerah.

"Ujungnya, saya (juga) yang meloloskan. Kita-kita semua ini yang meloloskan. Gubernur ikut meloloskan. Makanya, kita petani (petakan) satu-satu," tutup Anies. (Vitorio Mantalean)

Baca Juga: Kangen Anaknya, Ibu Ini Putuskan Menginap di Kosan Putra Tersayangnya, Apa yang Dia Temukan di Tembok Membuatnya Kaget Luar Biasa

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulAnies Temukan Anggaran Janggal: Pulpen Rp 635 M, Kertas Rp 213 M, hingga Tinta Printer Rp 407 M

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya