Memberikan Informasi Unik dan Hiburan - Suar.id

Terungkap Kasus Prostitusi Online yang Jajakan Gadis Perawan Bertarif Puluhan Juta Rupiah, Ternyata Gunakan Modus Kotor Ini

Jumat, 25 Oktober 2019 | 15:00
Grid Networks Ilustrasi wanita sedih
Pixabay

Ilustrasi wanita sedih

Suar.ID - Kemajuan teknologi yang membuat kegiatan manusia semakin nyaman dan cepat, tentu saja terdapat sisi negatif yang dimiliki.

Sisi negatif yang dimaksud adalah soal prostitusi online yang kini marak dan menjamur.

Dari segi akses yang mudah, cepat, dan murah, juga dari segi transaksi yang dirasa aman baik bagi para mucikari maupun pelanggan.

Baca Juga: Dipanggil ke Istana, Wanita Cantik Ini Ditunjuk Jokowi untuk jadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Dua mucikari, seorang perempuan berinisial Y (28) dan seorang laki-laki berinisial GG alias A, diamankan aparat Polres Bogor di salah satu hotel di kawasan Sentul City, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat.

Mereka berdua menawarkan perempuan yang masih perawan melalui media sosial kepada jejaring pria hidung belang.

Modus tersebut diketahui setelah patroli Cybercrime Polres Bogor di media sosial pada Selasa, 15 Oktober 2019 lalu.

Baca Juga: Ketiga Menteri Ini tak Salami Wapres dan Ibu Negara saat Terima SK Menteri, Apakah Karena Grogi? Simak Videonya!

Grid Networks Dua mucikari pelaku prostitusi online diamankan aparat Polres Bogor
Kompas.com/ Afdhalul Ikhsan
Kompas.com/ Afdhalul Ikhsan

Dua mucikari pelaku prostitusi online diamankan aparat Polres Bogor

Dua mucikari tersebut menjual perempuan yang dianggap masih perawan kepada pelanggan dengan harga Rp 20 juta untuk sekali kencan.

Saat menangkap dua mucikari tersebut, polisi juga mengamankan seorang perempuan muda berinisial KO yang dipekerjakan sebagai PSK.

Para mucikari menawarkan perempuan yang masih perawan melalui jejaring sosial, seperti Facebook, Wechat, WhatsApp, dan Instagram.

Mereka selalu mencantumkan nomor telepon.

Jika kencan disepakati, pelanggan harus membayar DP sebesar Rp 3 juta.

Setelah itu sang mucikari mengarahkan pelanggan ke sebuah hotel.

Sisa pembayaran Rp 17 juta akan diberikan kepada gadis yang dieksploitasi setelah mereka berkencan.

"Setelah diterima uang DP, dibawalah korban di dalam kamar hotel dan sisanya diberikan nanti setelah selesai karena ini perawan. Jadi bagi jatah, maminya Rp 3 juta dan Rp 17 juta itu jatah gadis yang dieksploitasi tadi," kata Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni, Rabu (23/10/2019).

Baca Juga: Kinerjanya pada Pemerintahan Periode Pertama Dipuji Kubu Koalisi maupun Oposisi, Sosok Menteri PUPR ini Bagaikan 'Daendels' di Era Jokowi

Mucikari Y sering mengelabui pria hidung belang yang ingin kencan, yakni dengan menggunakan obat keperawanan.

Obat yang berbentuk kapsul tersebut akan dimasukkan ke dalam kemaluan gadis yang akan dikencani.

Saat berhubungan intim, seolah-olah sang gadis keluar darah. Hal tersebut untuk mengelabui para pelanggan yang mencari gadis perawan.

"Iya ada mereknya, kita tahu sejenis jamu dalam bentuk kapsul. Biasanya satu jam sebelum berhubungan itu dimasukkan ke dalam kemaluan korban. Setelah main kelihatan darah (perawan) untuk mengelabui konsumennya," kata Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni, Kamis (24/10/2019).

Baca Juga: Tiba-tiba Posting Soal Selingkuh, Raul Lemos Sindir Sang Istri? Krisdayanti pun Angkat Bicara

Prostitusi online ini sudah berlangsung setahun dan melibatkan sejumlah perempuan dari lintas provinsi.

Para mucikari juga mengincar gadis-gadis desa di Bogor yang membutuhkan uang.

Untuk memuluskan aksi, mucikari mencantumkan nomor WhatsApp di jejaring media sosial.

Jika ada pelanggan yang menggunakan jasa mereka, mucikari meminta DP Rp 3 juta.

Setelah dibayar, sang mucikari akan mengarahkan ke hotel yang telah disepakati.

Sisa bayaran akan diberikan kepada perempuan yang dikencani.

Baca Juga: Kembali Menjadi Menteri PUPR pada Pemerintahan Jokowi di Periode Kedua, Sosok ini Pernah Relakan Rumahnya Digusur

Saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait pengungkapan kasus tersebut.

Sedikitnya ada 25 orang yang menjadi korban berdasarkan temuan di media sosial, salah satunya warga Bogor berinisial KO (20).

"Korban warga Bogor berinisial KO dan pelaku (mucikari) berinisial Y ini juga profesinya sebagai PSK yang akhirnya ikut jadi mami juga," ujar Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni.

Prostitusi online ini sudah berlangsung setahun dan melibatkan sejumlah perempuan dari lintas provinsi, termasuk mengincar gadis-gadis desa di Bogor yang membutuhkan uang.

"Tergantung pesanan dari pelanggan, kalau pesannya di Kalimantan ya ke sana juga. Nah, sekarang ini transaksinya di wilayah Bogor. Jadi korbannya ada yang orang Bogor ada juga orang luar," ujar Joni.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulDi Balik Modus Kapsul Keperawanan Prostitusi Online di Bogor, Kencan Bertarif Puluhan Juta Rupiah hingga Korban Gadis Desa

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber Kompas.com