Kembali Menjadi Menteri PUPR pada Pemerintahan Jokowi di Periode Kedua, Sosok ini Pernah Relakan Rumahnya Digusur

Jumat, 25 Oktober 2019 | 11:48
Kompas.com

Suar.ID -Presiden Joko Widodo telah mengumumkan daftar menteri dan anggota Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, pada Rabu (23/10/2019) pagi.

Pengumuman tersebut dilangsungkan di Istana Kepresidenan.

Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta jajaran kabinet, duduk bersama-sama di tangga Istana.

Sambil duduk, Jokowi memperkenalkan nama anggota kabinet satu per satu.

Baca Juga: Sekarang Jadi Menteri Jokowi, Ternyata 2 Pria Ini Penggagas Nama Detasemen 81, Pasukan Elite yang Kerjanya Secepat Kilat!

Nama yang disebut Jokowi kemudian berdiri dan memperkenalkan diri.

Salah satu dari menteri yang diperkenalkan oleh Presiden Jokowi adalah Basuki Hadimuljono.

Basukiakan bertugas menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Sebelumnya Basuki juga menduduki jabatan yang sama pada era Pemerintahan Jokowipada 2014-2019.

Baca Juga: Inilah Beberapa Ekspresi Berbeda dari Sosok Menteri Pertahanan ketika Pengumuman, Sumpah Jabatan dan Disalami oleh Presiden Jokowi saat Pelantikan Menteri

Namun ketika menjabat sebagai menteri dalam periode pertama tersebut, ada hal berharga yang harus dikorbankan oleh Basuki.

Hal berharga tersebut adalah Rumah pribadi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono terkena rencana penggusuran.

Rumah Basuki yang terletak di Bekasi, Jawa Barat itu, menjadi bagian dari lokasi proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Dilansir dari Kompas.com, saat wartawan meminta konfirmasinya mengenai hal ini, awalnya Basuki menolak menjawab.

Baca Juga: Sandang Status Istri Menteri, Penampilan Memesona Gista Putri yang Sedang Hamil 8 Bulan, Dampingi Wishnutama Dilantik

"Enggak penting ah, yang kayak gitu ditanya-tanyain terus," ujar Basuki saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Namun, akhirnya ia memberikan pernyataan.

Basuki menyebutkan, berdasarkan peta proyek Tol Becakayu yang terletak di tepi saluran air Kalimalang, jarak antara rumah dengan saluran itu 15 meter.

Ternyata, proyek jalan tol itu sendiri membutuhkan lahan seluas 24,7 meter.

"Jadi, kena," ujar Basuki.

Baca Juga: Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Akui Merasa Rugi: Siapa yang Tidak Mau

Basuki sendiri baru mengetahui hal tersebut ketika ia merasa perkembangan kelanjutan proyek tol ini dianggapnya lambat.

"Saya tanya kok lama banget kenapa? Ternyata gara-gara enggak berani, kan," ujar Basuki.

Kontraktor pun akhirnya menginformasikan bahwa proyek tol itu harus "memakan" lahan kediaman sang menteri.

"Saya dikasih tahu, ini Pak jalurnya. Lah ini rumahnya (saya). Terusin, jangan dibelokin ya. Karena ini kan yang paling optimal," ujar Basuki.

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Kompas.com, Kompas TV

Baca Lainnya