Suar.ID - Beberapa sosok yang ditunjuk Jokowi menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid II alias Kabinet Indonesia Maju berasal dari latar belakang pengusaha.
Saat satu per satu sosok pengusaha mendatangi Istana Negara memenuhi panggilan Presiden Jokowi sebagai calon menteri, pada Senin (21/10/2019).
Tak ayal mereka pun mencuri perhatian publik.
Hingga akhirnya, Presiden Jokowi benar-benar mengumumkan beberapa sosok yang mencuri perhatian itu sebagai menteri di kabinetnya pada Rabu, (23/10/2019).
Salah satunya adalah sosok yang berhasil membangun startup inovatif yang memberikan banyak perubahan pada transportasi umum Indonesia ini.
Ya, dia adalah Nadiem Makarim, pendiri Gojek.
Dikutip dari Kompas.com, Nadiem Makarim mulai mendirikan Gojek yang kini menjadi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa pada tahun 2010.
Berkat kejelian insting bisnisnya, ia pun melahirkan inovasi baru.
Hadirnya Gojek disambut baik dan terus berkembang hingga saat ini meski sempat beberapa kali mengundang kontroversi, terutama kaitannya dengan nasib ojek konvesional.
Ia pun dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses di Indonesia.
Dikutip dari Tribunnews.com, menurut data yang dirilis Globe Asia tahun 2018, Nadiem memiliki harta kekayaan mencapai Rp 1,4 Triliun.
Membuatnya menjadi salah satu orang yang masuk daftar 5 miliader terkaya di Indonesia di usianya yang masih terbilang muda.
Namun, kini demi memenuhi pemintaan Presiden Jokowi untuk menjadi menteri, pria yang lahir pada 4 Juli 1984 ini meninggalkan jabatannya sebagai CEO Gojek, 'bayi' yang sudah dilahirkan dan dibesarkannya.
Kabar mundurnya Nadiem sebagai CEO Gojek disampaikannya sendiri usai bertemu dengan Presiden Jokowi pada Senin (21/10/2019) kemarin.
"Posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali. Tidak ada kekuasaan apapun di dalam Gojek," ungkap Nadiem dikutip Suar.ID dari Kompas.com.
Bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya, Nadiem Makarim kini telah resmi menjabat sebagai Menteri Pendidikan usai dilantik pada Rabu, (23/10/2019).
Meninggalkan jabatannya sebagai CEO demi menjadi menteri, maka ke depannya Nadiem akan mendapatkan gaji menteri.
Dilansir dari Tribunnews yang mengutip tayangan Youtube iNews Talkshow, Selasa (22/10/2019), ternyata seorang menteri akan menerima gaji pokok Rp 5.040.000 saja.
Jumlah tersebut tentu sangat jauh dari pendapatan Nadiem sebagai CEO Gojek.
Meski memang ia pun akan mendapat tunjangan dari jabatannya sebagai menteri.
Baca Juga: CEO Gojek hingga Bos NET TV Terima Jabatan Menteri, Segini Gaji dan Tunjangan yang Bakal Diterima
Tunjangan yang didapat seorang menteri yaitu sebesar Rp 13.608.000.
Dari angka tersebut, totalnya sang menteri mendapat Rp 18.648.000 per bulan.
Selain gaji dan tunjangan, seorang menteri juga akan mendapat dana operasional, sebesar Rp 120 juta sampai Rp 150 juta.
Kemudian sejumlah fasilitas, seperti rumah dinas, kendaraan dinas, serta jaminan kesehatan.
Namun, sepertinya hal itu bukanlah masalah bagi Nadiem.
Pasalnya, sebelum Nadiem dilantik, ia telah mengungkapkan kebahagiaannya bergabung dengan Kabinet Jokowi.
Hal itu ia ungkapkan saat baru saja keluar dari Istana Negara usai menemui Jokowi pada Senin (21/10/2019) kemarin.
"Saya sangat senang. Kehormatan buat saya bisa bergabung dengan kabinet. Mengenai posisinya nanti diumumkan sendiri oleh Pak Presiden," ungkapnya.
Bagaimana pun, selamat menjalankan tugas sebagai Menteri Pendidikan!