Suar.ID - Presiden Jokowi telah mengumumkan nama-nama menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10/2019).
Sebanyak 38 tokoh yang terdiri dari jajaran menteri dan pejabat negara telah diumumkan oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan.
Dari puluhan nama tersebut, dua nama dari Partai Gerindra masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
Salah satunya adalah Edhy Prabowo yang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Susi Pudjiastuti.
Padahal, nama Susi Pudjiastuti santer dikabarkan menjadi kandidat kuat menteri Jokowi.
Bahkan Susi Pudjiastuti sudah sempat berpamitan pada publik sebelum mengakhiri masa kerjanya.
Dikutip dari Kompas.com, selama menjabat sebagai Menteri, Susi Pudjiastuti bersama timnya sudah menenggelamkan sebanyak 558 kapal.
Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Agus Suherman.
Agus menyebutkan, selama ini ribuan kapal dari negara asing sudah memasuki perairan Indonesia secara ilegal.
Selain mencuri ikan, mereka juga menyelundupkan narkoba, mengambil satwa yang dilindungi, dan memakai bahan bakar minyak (BBM) subsidi dari Indonesia.
Dikutip dari Tribunnews, pada 17 September 2019 Susi Pudjiastuti meminta maaf sekaligus berpamitan pada publik.
"Dalam waktu 6 minggu jabatan akan berakhir, terima kasih atas seluruh dukungan, baik kawan luar negeri (duta besar) New Zealand, Kolombia, Amerika, Eropa, kawan TNI AL, Bakamla, Kejaksaan, Polair, dan kawan-kawan KKP, perjalanan yang tidak mudah dan saya pikir luar biasa. So many things, so many good things, so many bad things," ucap Susi 17 September lalu.
"Bila ada kesalahan yang tidak sengaja, kadang-kadang saya cukup keras kepala, saya mohon maaf." tambahnya.
Banyak yang menginginkan Susi agar tetap menjabat sebagai menteri.
Kebijakannya yang tegas namun dekat dengan masyarakat membuat dirinya disenangi publik.
Masyarakat kemudian penasaran mengenai apa yang akan dilakukan Susi setelah tak lagi menjabat sebagai Menteri.
Rencana tersebut diungkap sendiri oleh Susi setelah memberi kuliah umum di New York University.
"Menarik untuk melihat apa yang akan terjadi setelah 20 0ktober 2019," ucapnya dilansir Kompas.com.
Saat itu di depan mahasiswa, Susi mengatakan kalau dirinya akan mengambil istirahat.
Dirinya dengan tegas menyebut akan mengambil liburan selama beberapa bulan.
"Saya akan berlibur. Enam bulan akan holiday," ujar Susi sambil tertawa lebar.
Baca Juga: CEO Gojek hingga Bos NET TV Terima Jabatan Menteri, Segini Gaji dan Tunjangan yang Bakal Diterima
Dengan berakhirnya masa kerja Susi, publik mempertanyakan terkait kebijakannya dalam penenggelaman kapal yang melanggar aturan.
Susi berharap agar Satgas 115 tetap ada di periode selanjutnya.
"Saya berharap Satgas ini akan terus ada di periode pemerintahan selanjutnya. Karena saya tahu Satgas sangat penting menjaga koordinasi dan aksinya dalam menjaga kedaulatan sumber daya laut Indonesia," ucap Menteri Susi Pudjiastuti dikutip dari Kompas.com Selasa, 17 September 2019.