Suar.ID -Tokoh-tokoh besar yang berasal dari kalangan partai politik hingga profesionaltelah berdatangan mengunjungi Istana Kepresidenan sejak Senin kemarin.
Hari ini, Selasa (22/10/2019) beberapa tokoh terlihat datang ke Istana mengenakan kemeja putih.
Diketahui,sosok yang datang mengenakan kemeja putih digadang-gadang bakal mengisi jajaran menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sudahlebih dari 20 calon menteri yang dipanggil di harikedua pengumuman menteri ini.
Salah satu dari sekitar 20 calon menteri tersebut adalah Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia yang Selasa pagi ini datang ke Istana mengenakan kemeja putih.
Dari tayangan Youtube Live Kompas TV, Bahlil Lahadalia datang ke istana sekitar pukul 13.11 WIB.
Dilansir dari Kompas.com, Bahlil datang untuk memenuhi panggilan dari Presiden Joko Widodo.
Hanya tersenyum dan melambaikan tangan, Bahlil tak banyak merespon ketika dipanggil oleh awak media yang tengah menunggu kehadiran para calon menteri Jokowi.
"Nanti dulu, belum tahu ini (pembicaraannya)," ujar Bahlil.
Namanya diperbincangkan usai dirinya pernah disebut oleh presiden Jokowi cocok jadi menteri.
Saat itu Jokowi yang secara langsung mengatakan bahwa Bahlil dinilai cocok menjadi menteri.
Dikutip dari Tribunnews, Pernyataan Jokowi tersbeut disampaiakan ketika ia berpidato pada acara Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz-Carlton, Kuningan pada Minggu (26/5/2019).
"Saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya," kata Jokowi disambut sorakan dan tepuk tangan para peserta acara HIPMI.
Berikut adalah fakta tentang Bahlil Lahadalia yang dihimpun dari berbagai sumber :
1. Dari Keluarga Tak Mampu
Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku Utara pada 7 Agustus 1976 dari keluarga yang sederhana.
Ayahnya merupakan seorang kuli bangunan sedangkan sang ibu bekerja sebagai buruh cuci.
Bahlil Lahadalia sudah memiliki sifat mandiri sejak sekolah dasar, saat itu ia membantu keluarganya dengan menjajakan kue di sekolah.
Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.
Pada semester enam, Bahlil Lahadalia mengaku pernah menderita busung lapar dan semenjak kejadian itu, Bahlil Lahadalia semakin menguatkan tekadnya untuk keluar dari kemiskinan.
2. Pernah Jadi Supir Angkot
Bahlil Lahadalia sudah memiliki sifat mandiri sejak sekolah dasar, saat itu ia membantu keluarganya dengan menjajakan kue di sekolah.
Ketika di sekolah menengah, Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi kondektur hingga part time menjadi sopir angkot.
Bahlil Lahadalia sudah berjuang sejak masih kecil, hingga menjadi pengusaha karena keadaan dan nasib.
Baca Juga: Bakal Jadi Menteri Jokowi, Sosok Ini Sempat Ditelepon hingga Berikan Pesan Menyentuh
3. Jadi Karyawan Bank Selama Enam Bulan
Bahlil Lahadalia juga pernah menjadi karyawan di bank selama enam bulan.
Setelah itu ia berhenti dan memutuskan untuk bekerja di tempat lain.
4. Punya 10 Perusahaan
Begitu selesai kuliah, Bahlil Lahadalia dan temannya kemudian membangun perusahaan, dimulai dari perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi (TI).
Peran Bahlil di perusahaan ini adalah menjadi direktur wilayah Papua.
Tak lama kemudian, Bahlil Lahadalia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan yang dibangunnya bersama teman-temannya tersebut.
Setelah mengundurkan diri, Bahlil diberi dividen sebesar Rp 600 juta yang kemudian digunakannya sebagai modal untuk membangun perusahaan perdagangan (trading) kayu.
Kini Bahlil memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.
5. Sempat Jadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)
Pada Februari 2015 pada Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke-XV menetapkan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum HIPMI periode 2015-2018.
6. Sejak Awal Dukung Jokowi-Ma'ruf dan Masuk Tim Kampanye
Bahlil Lahadalia sejak awal telah menyatakan dukungan politiknya pada Pilpres 2019.
Bahlil mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Dia bahkan masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
Saat ditanya mengapa dia mendukung Jokowi-Ma'ruf, dan bukan berpihak pada pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Bahlil menjawabnya dengan canda.
Bahlil lebih mendukung Jokowi ketimbang Sandiaga, padahal Sandiaga adalah ketua umum HIPMI periode 2005-2008 atau pendahulu Bahlil.
"Kalau ditanyakan Bang Sandi itu pernah di HIPMI, iya, dia mantan ketua umum. Tetapi harus diingat, Pak Jokowi itu juga kader HIPMI Solo. Jadi dua-duanya ini kader HIPMI," ujar Bahlil di Posko Cemara, Kamis (29/11/2018).
Bahlil pun melontarkan guyonan ketika ditanya alasannya lebih memilih Jokowi.
Dia mengatakan kontestasi pemilu tahun depan adalah pemilihan presiden.
Oleh karena itu, Bahlil lebih memilih mendukung calon presiden, bukan wakil presiden.
"Dalam UU itu kan pileg dan pilpres, enggak ada pilwapres (pemilihan wakil presiden). Ya aku dukung Pak Jokowi lah, kader HIPMI yang calon presiden kan cuma dia," kata Bahlil.
7. Disebut Jokowi Cocok Menjadi Menteri
Presiden Joko Widodo merasa Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI) Bahlil Lahadalia cocok jika menjadi menteri.
Hal itu ia sampaikan saat menyampaikan pidato pada acara Silaturahmi Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5/2019).
"Saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya," kata Jokowi disambut sorakan dan tepuk tangan para peserta acara HIPMI dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut Jokowi, Bahlil merupakan sosok yang cerdas dan pintar menghidupkan suasana.
Ia pun menanyakan ke para peserta acara apakah Bahlil cocok menjadi menteri.
"Kan, pas kan?" tanya Jokowi.
"Pas," jawab para peserta secara serentak.
"Siapa yang setuju?" tanya Jokowi lagi.
"Setuju," jawab para peserta.
"Jadi kalau nanti beliau ini terpilih ya enggak usah kaget," sambung Jokowi.
Seusai acara silaturahmi dan buka puasa bersama usai, Jokowi menjelaskan orang-orang yang akan mengisi kabinet pemerintahan nanti harus sosok yang mampu mengeksekusi program-program yang ada.
"Mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting. Memiliki kemampuan manajerial yang baik," kata dia.
Selain itu, Jokowi juga mengharapkan sosok yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dengan tuntas.
"Mampu me-manage dari sekian masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar," kata dia.
Saat ditanya apakah Bahlil layak menjadi menteri, Jokowi memandang Bahlil memiliki kriteria itu.
"Tadi, salah dua tadi sudah masuk, kemampuan manajerial ya kan, kemampuan mengekseskusi. Saya lihat memiliki itu," ujarnya.(Abdurrahman Al Farid/Tribunnews Wiki)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews Wiki dengan judul7 Fakta Bahlil Lahadalia yang Disebut Jokowi Pas Jadi Menteri: Dulu Sopir Angkot Kini Bos Perusahaan