Ibu Muda Ini Tewas setelah Melahirkan Gara-gara Dokter Diduga Terlalu Kasar Menarik Plasenta hingga Rahimnya Keluar

Jumat, 18 Oktober 2019 | 14:32
Mirror

Alisa Tepikina

Suar.ID - Seorang ibumuda yang cantik meninggal dunia setelah seorang dokter diduga menarikrahim dari tubuhnya selama pengangkatan plasenta setelah melahirkan.

Alisa Tepikina (22), ditinggalkan dalam "rasa sakit yang luar biasa" tak lama setelah melahirkan putrinya.

Melansir dari Mirror (17/10/2019), petugas medis diduga lalai dalam menjalankan prosedur, mereka malah mengeluarkan rahimnya sepenuhnya setelah pengangkatan plasenta.

Tragisnya, ibu muda itu mengalami koma dan dikatakan meninggal karena syokakibat serangan jantung.

Baca Juga: Bukan karena Kebal Wiranto Ditusuk Tak Berdarah sehingga Disebut Rekayasa, Begini Penjelasan Dokter RSPAD Gatot Soebroto

Mirror

Alisa Tepikina meninggal karena pendarahan hebat dan serangan jantung.

Alisa dari Nizhneserginskaya, Rusia, hanya punya waktu untuk tersenyum pada putrinya yang baru lahir, Anya, sebelum dokter kandungan yang tidak disebutkan namanya mencoba menarik plasenta dari rahim yang terbalik.

Penyelidikan enam bulan telahmenunjukkan bahwa adanya kelalaianyang dilakukan dokter berusia 27 tahun.

Dokter tersebut kini bisa menghadapi penjara atau kerja wajib jika dinyatakan bersalah.

Kepala dokter rumah sakit, Elena Barannikova, mengklaim bahwa tidak ada "tindakan kekerasan" oleh dokter - tetapi ini ditolak oleh para ahli medis setelah anailsis lengkap, kata Komite Investigasi Rusia.

Baca Juga: Temukan Metode Cuci Otak untuk Sembuhkan Stroke, Dokter yang Tangani Wiranto Ini Ternyata Pernah Dipecat IDI

Elena Barannikova mengklaim adanya "inversi spontan rahim" - sebuah peristiwa medis yang langka - telah terjadi.

Dalam kasus Alisa, plasenta seharusnya telah dilepas secara manual oleh dokter di bawah anestesi, menurut hasil investigasi.

"Penarikan tali pusar yang tidak terkontrol atau tidak tepat menyebabkan inversi penuh rahim," kata sebuah pernyataan oleh para ahli medis.

"Organ-organ wanita yang ditarik keluar didorong kembali, namun sudah terlambat."

Kerabat Alisa mengatakan bahwa mereka mendengar jeritannya ketika mereka menunggu di rumah sakit.

Ayahnya yang berduka, Dmitry Malyukov (47), mengatakan, ”Putriku menderita, dia menjerit kesakitan."

"Tapi dokter tidak memperhatikan."

Dmitry menuduh dokter "menarik tali pusar dengan kekuatan penuh".

Mirror

Elena Barannikova

Baca Juga: Dokter Berteriak ketika Keluarkan Bayi Kembar, Sang Ibu Penasaran dan Kaget Melihat Bayinya seperti Ini!

Dmitry mengatakan itu "seperti sesuatu dari Abad Pertengahan".

"Dokter yang bertugas tidak mengakui komplikasi kelahiran yang mengancam jiwa," kata pernyataan itu.

"Rahim diposisikan ulang hanya 4 jam 15 menit kemudian ketika perdarahan masif dan syok yang ireversibel sudah berkembang, bersama dengan gagal jantung."

Kesalahan dokter tersebut diduga "memperburuk situasi dan menyebabkan hilangnya banyak darah, syok yang tidak dapat dipulihkan, gagal jantung, dan kematian pasien", klaim para ahli.

Svetlana Malyukova (42), ibu dari Alisa, telahmenuntut sang dokter.

Dia berkata, "Tidak ada permintaan maaf, atau upaya untuk menghubungi kami. Segera setelah tragedi itu saya pergi ke klinik karena saya ingin melihat matanya (dokter)."

"Dia bertanya, 'Mengapa kamu datang?'"

"Saya tidak melihat satu tanda pertobatan pun…"

"Dia membunuh anakku."

Larangan perjalanan diberlakukan pada dokter yang akan menghadapi persidangan atas kematian Alisa.

Dia sudah menghadapi tindakan disipliner, kata laporan.

Bayi Alisa, Anya, sekarang diasuh oleh ibu dan suami Alisa, Nikolay Tepikin (22).

Mirror

Keluarga Alisa

(Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Mirror

Baca Lainnya