Suar.ID -Topan Hagibis menghantam Jepang pada Sabtu (112/10/2019) lalu.
Kecepatan angin topan Hagibis dilaporkan mencapai 168 kilometer per jam dan disebut jadi yang terkuat dalam satu dekade terakhir.
Kerusakan akibat tipun topan Hagibis pun termasuk parah, termasuk banjir yang terjadi di sebagian daerah.
Usai topan Hagibis reda tim penyelamat pun diterjunkan untuk menolong para warga yang terjebak ke tempat pengungsian.
Sayangnya ada musibah yang terjadi kala proses penyelamatan berlangsung.
Seorang lansia dilaporkan tewas terjatuh dari helikopter saat diselamatkan dari area terdampak.
Lansia berusia 70-an tahun itu jatuh dari ketinggian 131 kaki atau sekitar 40 meter dari helikopter penyelamat.
Kejadian nahas terjadi di salah satu area terdampak topan Hagibis di Kota Itawa, Perfektur Fukushima.
Dilaporkan Sky News (14/92019), wanita lansia tersebut terjatuh karena belum diikat dengan benar saat diangkut ke udara.
Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo telah mengkonfrimasi peristiwa tersebut.
Dalam laporannya dikatakan seorang wanita berusia 70-an secara tidak sengaja terjatuh 131 kaki ke tanah saat diangkut ke helikopter penyelamat.
Pejabat departemen mengadakan konferensi pers untuk meminta maaf atas jatuhnya sang lansia.
Mereka membungkuk dalam-dalam dan lama, sesuai dengan kebiasaan Jepang, dan mengakui bahwa wanita itu tidak terikat dengan benar.
Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran pemerintah, mengatakan Minggu malam bahwa 14 orang tewas, 11 hilang dan 187 lainnya luka-luka akibat topan.
Dikatakan 1.283 rumah terendam banjir dan 517 rusak, sebagian atau seluruhnya.
Dan sebagian besar korban tewas adalah yang rumahnya terkubur tanah longsor.
"Topan besar telah menyebabkan kerusakan besar di Jepang timur," kata juru bicara pemerintah Yoshihide Suga, seperti dilaporkan Sky News.