Diingatkan untuk Tak Nyinyiri Penusukan Wiranto, Istri Kolonel Hendi dengan Keras Kepala Jawab Begini, Bawa-bawa TNI dan Polisi

Minggu, 13 Oktober 2019 | 14:57
Kolase Tribun Jambi

Raut wajah istri Kelonel Hendi Suhendi ketika tahu suaminya diberhentikan dari jabatan Dandim Kendari.

Suar.ID -Irman Nasution alias IPDN kini jadi sorotan.

Karena komentar negatifnya terhadap penusukan Wiranto pada Kamis (10/10), sang suami, Kolonel Hendi Suhendi, diberhentikan dari jabatannya sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) Kendari, Sulawesi Tenggara.

Media sosial pun heboh.

Pencopotan jabatan Kolonel Hendi sendiri melalui serah terima jabatan yang dipimpin oleh Komandan Korem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto di Aula Sudirman Markas Komando Resor Militer Kendari, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Baru Saja Ditusuk Orang Tak Dikenal, Ternyata Begini Sikap Wiranto di Mata Sang Istri yang Diumpamakan Pakaian Pelindung

Acara serah terima jabatan itu dihadiri juga oleh para istri perwira militer, termasuk istri Kolonel Hendi yang berinisial IPDN

juga terlihat berkaca-kaca saat pemberian ucapan selamat.

Kolonel Kav Hendi Suhendi menyampaikan bahwa menerima apapun keputusan pimpinan yang telah dikeluarkan padanya

"Saya terima, jadikan pelajaran, saya terima salah. Apapun keputusan dari pimpinan saya terima, dan memang itu mungkin pelajaran bagi kita semua," ujar Kolonel Hendi Suhendi kepada sejumlah wartawan usai Sertijab di Aula Sudirman Makorem Kendari, Sabtu siang.

"Ambil hikmah buat kita semua," kata Kolonel Hendi Suhendi.

Danrem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto mengatakan, mantan Dandim 1417 Kendari itu baru menjabat selama 55 hari.

Ia dikenakan hukuman disiplin militer, karena melanggar sapta marga di tubuh TNI sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 Pasal 8 a dan Pasal 9.

"Seorang prajurit tidak taat terhadap pimpinan dan melanggar Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jadi ketika prajurit melanggar semua itu, maka konsekuensi harus diterima," kata Yustinus.

Baca Juga: Terpapar Radikalisme, Polwan di Maluku Utara Disiapkan Sebagai 'Pegantin' Oleh JAD, Sudah Dua Kali Berurusan dengan Densus 88

Selanjutnya, menurut Yulistinus, mantan Dandim Kendari tersebut akan menjalani hukuman disiplin militer selama 14 hari ke depan, yaitu penahanan ringan.

Penahanan tehitung mulai hari ini. Kolonel Hendi akan diserahkan ke Denpom Kendari untuk menjalani hukuman militernya.

"Mari kita bijak bermedia sosial," kata Yustinus.

Kolonel Kav Hendi Suhendi dicopot gara-gara postingan IPDN di akun Facebooknya.

IPDN memposting konten negatif terkait penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.

Diketahui bersama Wiranto ditusuk oleh Abu Rara di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten.

Terkait penusukan terhadap Wiranto, IPDN menulis "Jgn cemen pak,…Kejadianmu, tak sebanding dgn berjuta nyawa yg melayang."

Istimewa
Istimewa

Postingan Irma istri Dandim Kendari yang disoal.

Posting-an atau status tersebut kemudian dikomentari pengelola akun Togar Panjaitann yang mengingatkan pemilik akun Irma Zulkifli Nasution yang tak pantas menulis nyinyiran karena merupakan istri perwira dan pejabat di lingkungan TNI AD.

"Ibu ini adalah isteri seorang Dandim di Kendari. Tidak pantas seorang isteri Perwira TNI AD membuat pernyataan superti ini."

Demikian komentar pengelola akun Togar Panjaitann.

Pemilik akun Irma Zulkifli Nasution malah mengaku jika dirinya menulis status itu karena membela banyak warga yang menderita dan meninggal akibat kebijakan pemerintah.

Selain itu, dia juga mengaku berasal dari keluarga tentara dan polisi.

"Maaf pak Togar Panjaitann kenapa tdk pantas,.. saya seorg istri Dandim dan jg seorang manusia biasa yg mempunyai perasaan,apayg saya sampaikan tdk menghina siapapun,..jutsru saya seorg istri perwira pak, yg merasakan perasaan berjuta rakyat mati Lbh mngiris kalbu, mohon maaf apabila bpk tdk berkenan."

Demikian ditulis pemilik akun Irma Zulkifli Nasution.

IST

Jabatan istri Kolonel Hendi ketika diingatkan untuk tak nyinyiri penusukan Wiranto.

Lalu, dilanjutkan, "Saya menangis pak banyak anak bgsa mati begitu saja,…saya hnya mnyampaikan apa yg saya rasaran,.. siapapun dia kalo punya hati nurani pastilah hatinya tersayat."

Juga ditulis, "Pak Togar, saya bukan saja seorg istri seorg perwira tp jg saya seorg anak TNI -AL dan seorg cucu Polisi dan ponakan seorang TNI,.. tentunya bpk tau jiwa cintanya kpd Rakyat anak bangsa dan NKRI dan bgmana saya dibesarkan dlm lingkungan TNI."

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad