Suar.ID -Pada Sabtu (12/10), Komandan Kodim (Dandim) 1417/Kendari Kolonel Kav Hendi Suhendi resmi dicopot dari jabatannya.
Pencopotan jabatan yang ini dilakukan lewat upacara serah terima jabatan.
Dilansir Tribun Jakarta, upacara serah terima jabatan tersebut dipimpin oleh Komandan Korem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto.
Serah terima jabatan ini dilakukan di Aula Sudirman Markas Komando Resor Militer Kendari.
Pencopotan jabatan ini akibat kelakuan istrinya yang mengunggah sebuah postingan yang negatif di media sosial miliknya.
Postingan negatif ini terkait dengan penusukan yang terjadi pada Wiranto.
Tak cuma kehilangan jabatannya, Kolonel Hendi Suhendi ini juga harus menjalani masa penahanan semalam 14 hari kedepan.
Tak hanya dirinya, rupanya TNI kuga melaporkan tiga istri anggotanya terkait masalah yang sama.
Sekarang jebatan Dandim 1417/Kendari telah diserahkan kepada kolonel Inf Alamsyah.
Setelah selesai acara serah terima jabatan, Kolonel Hendi sempat menyampaikan bahwa dirinya menerima apapun keputusan yang telah dikeluarkan.
Ia siap menerima hukuman yang diberikan kepadanya.
"Saya terima, jadikan pelajaran, saya terima salah. Apapun keputusan dari pimpinan saya terima, dan memang itu mungkin pelajaran bagi kita semua," ujar Hendi kepada sejumlah wartawan usai Sertijab di Aula Sudirman Makorem Kendari, Sabtu siang.
"Ambil hikmah buat kita semua,"lanjut Hendi.
Seperti yang diketahui bahwa sebelumnya beredar sebuah postingan yang bermuatan negatif kepada Wiranto di Facebook.
Postingan ini diunggah oleh seorang istri anggota TNI.
Istri Kolonel Hendi Suhendi yang bernama Irma Zulkifli Nasution mengunggah sebuah pernyataan yang bernada nyinyir kepada Wiranto di akun Facebooknya.
Diketahui sebelumnya Menko Polhukam Wiranto baru saja terkena musibah penusukan di Pandeglang, Banten.
Sayangnya kini akun Irma Zulkifli Nasution sudah tidak bisa ditemukan di Facebook.
Namun tangkap layar postingan tersebut sudah menjadi viral di berbagai media sosial.
Dilansir dari Youtube KompasTV (12/10), berikut ini beberapa unggahan miliki istri Hendi Suhendi.
"Jgn cemen pak,…Kejadianmu, tak sebanding dgn berjuta nyawa yg melayang," tulis Irma di unggahannya.
Unggaha tersebut sempat dikomentari sebuah akun bernama Togar Panjaitan.
Dalam kolom komentar akun Togar Panjaitan sempat mengingatkan sang pemilik akun.
Ia mengatakan bahwa nyinyiran yang ditulis tersebut tidaklah pantas ditulis oleh istri perwira atau pejabat di lingkungan TNI AD.
"Ibu ini adalah isteri seorang Dandim di Kendari. Tidak pantas seorang isteri Perwira TNI AD membuat pernyataan superti ini," komentar Togar mengingatkan.
Melihat komentar tersebut, pemilik akun Irma Zulkifli Nasution pun mengungkapkan alasannya kenapa menulis status itu.
Irma menyebutkan bahwa ia hanya ingin menyampaikan banyak warga yang menderita dan meninggal akibat kebajikan pemerintah.
Tak cuma itu, Irma juga mengaku bahwa dirinya berasal dari keluarga tentara dan polisi.
"Maaf pak Togar Panjaitann kenapa tdk pantas,.. saya seorg istri Dandim dan jg seorang manusia biasa yg mempunyai perasaan,apayg saya sampaikan tdk menghina siapapun,..jutsru saya seorg istri perwira pak, yg merasakan perasaan berjuta rakyat mati Lbh mngiris kalbu, mohon maaf apabila bpk tdk berkenan," balas Irma.
Lalu, dilanjutkan, "Saya menangis pak banyak anak bgsa mati begitu saja,…saya hnya mnyampaikan apa yg saya rasakan,.. siapapun dia kalo punya hati nurani pastilah hatinya tersayat."
Juga ditulis, "Pak Togar, saya bukan saja seorg istri seorg perwira tp jg saya seorg anak TNI -AL dan seorg cucu Polisi dan ponakan seorang TNI,.. tentunya bpk tau jiwa cintanya kpd Rakyat anak bangsa dan NKRI dan bgmana saya dibesarkan dlm lingkungan TNI," tulis Irma di kolom komentar.